⎙ ²⁸ : Relationship

533 126 0
                                    

Sebelum melanjutkan pembicaraan mereka Dika datang berpakaian rapi menjemput mereka berdua di rumah Nina, kebetulan malam ini malam minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum melanjutkan pembicaraan mereka Dika datang berpakaian rapi menjemput mereka berdua di rumah Nina, kebetulan malam ini malam minggu. Jadi dari jauh hari mereka sudah menyusun rencana untuk nongkrong bersama di cafe tanpa kehadiran Nadya, oleh karena itu mereka semua sedang menunggu kabar Haru.

Ting!

Dika mendapatkan pesan dari Haru mengenai dirinya yang tidak bisa pergi karena menemani Nadya berobat, Dika mengumpat kesal pasalnya jangankan untuk berkumpul bersama bahkan Haru pun menolak melatih satu hari anggota basket baru yang akan mengikuti lomba, karena Nadya yang melarangnya dengan alasan Haru harus fokus belajar agar bisa lulus dengan nilai yang memuaskan.

"Anj*ng emang cewek itu." Umpat Dika.

"Dika mulut Lo!" Nina mencubit bibir Dika.

Dika melepaskan jari Nina yang menempel di bibirnya, "gue udah bilangkan. Kalo gue nggak suka sama itu orang, emang beban. Taunya cuma ngerusak pertemanan orang." Kesal Dika, sambil memukul pelan handphonenya di atas kasur Nina.

Melody terdiam tapi matanya sudah mulai berkaca-kaca, Nina jadi tak enak hati ia pun mendesak Dika agar mereka pergi bertiga saja demi menghibur Melody. Ketika mereka sampai di cafe pun, tampaknya Melody sama sekali tidak terhibur apalagi musik galau yang selalu terputar di setiap waktu.

"Gue ke toilet dulu ya. Kalian lanjutin aja." Kata Melody bangkit meninggalkan tas kecilnya di atas meja.

Melody memasuki toilet detik itu pula air matanya mulai berlinang, Haru kini tidak hanya mengabaikan dirinya tetapi justru selalu menghindari perkumpulan mereka sejak kehadiran Nadya. Ucapan perempuan itu selalu di kubur dengan perkataan semangat dari Nina, andai tidak ada Nina mungkin saja Melody percaya bahwa Nadya adalah pacar Haru.

Walaupun begitu sulit Melody menerima kenyataan Haru yang semakin menjauh dari sisinya, "Please Melody, don't be childish! Lo udah janjikan? Pokoknya jangan ada lagi pertengkaran gue sama Haru." Gumam Melody di depan cermin, ia menarik nafas panjang lalu menghembuskan nafasnya kasar.

Melody menghapus air matanya, ia keluar dari toilet di sambut dengan tepuk tangan meriah tetapi itu bukan tertuju ke arahnya melainkan pelanggan yang mengapresiasi Dika atas di terimanya pernyataan cinta kepada Nina.

"Hm. congratulations ya, couple baru." Ejek Melody meski matanya tampak sembab.

"Melody!!!" Nina memeluknya erat.

"Maaf ya gue ngedahuluin lo. Abis, kita juga saling cinta." Lanjut Nina.

"Apaan sih. Justru gue seneng liat kalian, setelah perjuangan sekian lama Dika buat luluhin hati Lo." Kekeh Melody.

"Melody, keep spirit. Gue yakin semua perasaan itu pasti ada ujungnya." Ucap Dika menyemangati Melody.

"Thanks ya Dik. Gue harap juga gitu." Melody tersenyum membalas ucapan Dika.

Promise | Haruto × Wonyoung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang