⎙ ⁴⁰ : Peak of conflict

364 79 2
                                    

Melody dan Radit asik berbincang topik pembicaraan mereka masuk mungkin karena se-frekuensi melalui hobby, selera musik dan mengenai pelajaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melody dan Radit asik berbincang topik pembicaraan mereka masuk mungkin karena se-frekuensi melalui hobby, selera musik dan mengenai pelajaran. Sampai pada penghujung obrolan Melody ingin pergi ke toilet ia pun berjalan seorang diri sesuai petunjuk arah Radit sebelumnya.

"Kanan, terus lurus aj-" Melody bergumam agar dirinya terus ingat petunjuk Radit namun saat dirinya tiba di tengah lorong, Melody bertemu satu pasangan yang tengah berciuman dan parahnya lagi mereka adalah Haru dan Nadya.

Air matanya mencuat begitu saja, rasa kecewa yang semula sudah ada di lubuk hati kini bertambah besar. Melody benar-benar murka melihat pemandangan yang sangat menyakitkan baginya, Haru yang tidak sadar dengan kehadiran Melody hanya terbengong ketika Nadya mengecup bibirnya untuk kedua kalinya.

Nadya tersenyum menyeringai sebab dia berhasil merebut Haru dari sisi Melody, perempuan itu kini pergi meninggalkan tempat tanpa berpamitan pada siapapun. Namun Nadya kini merangkul tubuh Haru yang berjalan sempoyongan sebab dia telah di cekoki paksa oleh teman-teman Nadya untuk meminum alkohol sampai mabuk.

"Woekk!" Haru muntah dihadapan Nadya sampai-sampai perempuan itu merasa jijik.

"Ih Haru! Yang bener dong!" Geram Nadya langsung menjauhi Haru.

"Nad! Lo kasi apa minuman tadi?" Haru sedikit-sedikit mendapatkan kesadarannya walau tidak sepenuhnya menyadari apa yang terjadi.

"Ngga ada apa-apa kok. Kamu sakit? Ayo istirahat di kamar temen ku dulu." Ajak Nadya.

"Nggak. Gue mau pulang sekarang juga, sorry nggak bisa ngater lu balik." Haru terburu-buru meninggalkan tempat.

___

Aditya berlari menghampiri taman yang sebelumnya menjadi tempat pertemuan mereka, ia melihat Melody menangis disana. Ketika Aditya datang tanpa sungkan Melody langsung memeluknya erat, menangis sejadi-jadinya melampiaskan rasa sedihnya ketika melihat Haru berciuman dengan Nadya tadi.

"Kamu kenapa dek?" Aditya mengelus punggung Melody berusaha menenangkan perempuan itu.

"Gue benci Haru bang! Gue benci dia!" Melody menangis histeris.

Hari itu menjadi hari yang panjang atas segala isi curhatan dirinya kepada Aditya, Melody merasa nyaman apalagi Aditya menyikapi cerita Melody dengan sisi yang dewasa tanpa menyalahkan Haru ataupun Melody sendiri. Tetapi tetap saja, Melody terlanjur sakit hati dengan apa yang Haru perbuat padanya.

"Abang denger kamu mau hadir ke event Indonesian singing ya? Jadi?" Tanya Aditya.

"Karna nggak ada yang ngelarang lagi, ya jadi. Ngapain juga mikirin perasaan orang yang nggak mikirin perasaan gue." Jawab Melody.

"Hm ya udah, besok pergi sama gue ya dek." Ajak Aditya.

"Memang Abang di undang?" Tanya Melody membuat Aditya tertawa.

Promise | Haruto × Wonyoung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang