BAB 24

196 9 0
                                    

Aidan dan Ryo duduk bersebelahan diujung meja sehingga mata Aidan bisa leluasa melihat gerak gerik Shanum

Hidangan sudah lengkap dimeja sambil menikmati makanan kadang diselingi dengan candaan dan obrolan

"Oh ya Sha, kamu ngafenya jauh banget sampe sini?" Tanya Susan

"Oh... nggak sengaja tadi saya abis ada perlu dari kantor designer interior itu yang disebrang"

"Pak Anton ya Sha?" Tanya Evan

"Iyaa kok tau"

"Itu designer hebat loh... ruang kerjanya Pak Presdir aja yang nangani beliau" kata Evan antusias

"Emang betul Pak?" Tanya Rina pada Aidan

Aidan mengangguk pelan

"Kamu hebat bisa ketemu designer hebat" kata Susan

"Ah.. oh itu ada seseorang yang merekomendasikan" kata Shanum canggung

"Orang yang merekomendasikan pastinya pernah pakai jasa dia dong ya?" Kata Ryo setengah meledek karena sudah tau pasti Aidan yang membawa Anton ke Shanum

"Kabarnya sih hanya orang-orang tertentu saja yang bisa pakai jasa dia itu. Berarti yang merekomendasikan ke kamu bukan orang sembarangan Sha" kata Evan

"Oh gitu yaa" Shanum meneguk air mineral dihadapannya untuk mengurangi rasa canggung

Aidan hanya tersenyum tipis menikmati pemandangan didepannya

"Eh tapi kamu tau banyak dari mana Van?" Tanya susan

"Hhmm. Anu itu Wine yang ngasih tau"

"Sepertinya ada sesuatu antara Evan dan Wine" ledek Rina

"Hanya beberapa kali jalan bareng" kata Evan

"Yakin hanya beberapa kali?" Ledek Susan

Beruntunglah Shanum perhatian semua orang berpindah ke Evan

Usai makan malam Shanum pamit untuk pulang lebih dulu dengan alasan jarak ke rumahnya lebih jauh dan mereka berjanji akan datang di opening tokonya nanti. Shanum pun keluar dari kafe dan menunggu taksi. Aidan mencuri-curi pandang dari kaca kafe memperhatikan Shanum yang masih belum mendapatkan Taksi. Ryo yang menyadari hal itu berinisiatif untuk pulang lebih dulu dengan Aidan agar Aidan bisa pulang dengan Shanum

Aidan dan Ryo keluar dari kafe dan melihat Shanum sudah masuk kedalam taksi

"Gue duluan" Ujar Aidan dengan terburu-buru sambil setengah berlari menuju mobilnya

Shanum membuka ponselnya melihat jam yang menunjukkan pukul setengah sembilan malam perkiraan sampai rumah bisa jam sepuluh malam kalau jalan macet

Ccciiitttt Taksi yang ditumpangi Shanum berhenti mendadak sampai membuat kepala Shanum terbentur

"Ada apa Pak?"

"Ada mobil yang tiba-tiba menghalangi jalan Bu"

Shanum melihat kedepan dilihatnya Aidan turun dari mobilnya berjalan kearah taksi Shanum sambil mengeluarkan dompetnya

Aidan mengetuk kaca supir taksi
"Penumpangnya turunin disini saja Pak" kata Aidan begitu kaca terbuka

"Tapi Pak..."

Aidan mengetuk kaca penumpang, Shanum pun menurunkan kacanya

"Turun" perintah Aidan

Melihat Shanum diam tidak bergerak, Aidan memberikan ongkos taksi lebih dari cukup kepada supir dan memintanya untuk membuka pintu penumpang. Ditariknya dengan lembut tangan Shanum begitu pintu sudah bisa dibuka dari luar

Just Love, Dikejar Presdir GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang