BAB 17

192 13 3
                                    

Keputusan Shanum sudah bulat untuk mengundurkan diri dari tempat kerjanya. Dengan mantap Ia menyerahkan surat itu ke Pak Bondan

"Kamu sudah memikirkannya baik-baik?" Tanya Bondan "Kalau kamu sudah yakin saya akan meneruskan surat kamu ke Pak Ryo"

Shanum mengangguk. Teman satu ruangan pun kaget dengan keputusan Shanum terutama Susan yang agak dekat dengan Shanum dikantor karena sering terlibat pekerjaan bareng. Susan berkali-kali meyakinkan Shanum kalau dia tidak boleh mengambil keputusan dengan buru-buru.

"Kamu harus memikirkannya lagi" kata Susan

"Gini aja. Surat ini saya tahan dulu. Malam ini kamu pikirkan lagi besok kasih tau saya keputusannya" saran Bondan

"Nggak Pak. Tolong teruskan surat itu hari ini saja. Masalah pekerjaan sebagian besar sudah saya selesaikan"

Dengan desakan Shanum akhirnya Bondan menyetujui untuk meneruskan surat pengunduran diri Shanum ke Ryo.

Jam istirahat Shanum menghabiskan waktu di kantin dengan Susan. Susan berkali-kali menanyakan hal yang sama alasan dibalik pengunduran dirinya.

"Saya mau buka usaha" Jawab Shanum. Sebenarnya itu hanya terdengar sebagai alasan oleh Susan. Siapa yang masih bisa bertahan setelah beredar rumor yang tidak mengenakan diperusahaan. Susan yakin karena itu namun dia tidak mungkin memaksa Shanum untuk mengatakan yang sebenarnya karena mereka juga belum terlalu dekat lantaran Shanum baru beberapa bulan saja bekerja diperusahaan ini.

Aidan memasuki kantin dengan diikuti oleh asistennya. Dia langsung menempatkan diri dimeja Shanum. Semua yang ada dikantin otomatis memandang aneh dengan keberadaan Aidan di kantin. Shanum dan Susan pun kaget melihat kursi kosong dimejanya diduduki Aidan

"Kenapa kamu mengundurkan diri? Saya kan sudah bereskan permasalahan kemarin"

Susan hendak meninggalkan kursinya namun tangan Susan dipegang erat oleh Shanum. Dia tidak ingin hanya berdua dimeja itu. Hal itu hanya akan membenarkan rumor yang beredar.

"Bapak Presdir jangan salah paham. Saya mengundurkan diri bukan karena itu" kata Shanum sambil melirik kanan kiri melihat situasi dikantin yang pastinya semua mata tertuju padanya

Asisten Aidan berbisik kepada Aidan memberi tahukan sesuatu. Kemudian Aidan berdiri dari kursi yang didudukinya

"Kalau bukan karena itu kamu sampaikan langsung pada direktur kamu karena direktur kamu menyalahkan saya dia kehilangan salah satu karyawannya" kata Aidan dengan suara kencang seolah ingin semua yang ada dikantin mendengar kalimatnya

"Baik Pak" Shanum mengangguk sopan dengan gerakan sedikit kaku

Aidan dan asistennya pun meninggalkan kantin

Susah menatap Shanum seolah menuntut penjelasan kenapa seoran Presdir sampai terusik dengan rencana pengunduran diri seorang karyawan biasa bahkan karyawan baru

Shanum melirik kearah Susan namun segera beranjak dari duduknya
"Ayo..."

Dengan gerak lamban Susan pun mengikuti langkah Shanum

Sepulang kerja dengan inisiatif Bondan semua anggota tim makan malam diluar sebagai acara kecil untuk perpisahan Shanum. Shanum bersyukur karena selalu ditempatkan dengan tim yang selalu menerimanya dengan baik, seperti sekarang meski Ia masih belum terlalu lama bergabung tim selalu menyambutnya. Berat memang meninggalkan apa yang sudah di upayakan, namun Ia harus mengambil keputusan ini. Shanum sangat merada tidak nyaman dengan rumor yang beredar Ia pun akhirnya memilih menyerah.

"Shanum apapun yang kamu kerjakan nanti semoga kamu mendapat kesuksesan" Kata Bondan menutup acara makan malam tim

"Terima kasih banyak Pak. Semoga Bapak dan rekan-rekan juga selalu sukses"

Just Love, Dikejar Presdir GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang