BAB 48

90 2 1
                                    

Shabila memasuki kamar Shanum dan memperhatikan kakaknya itu yang sedang bersiap untuk berangkat kerja

Shanum melirik Shabila yang berdiri diambang pintu kamarnya
"Kenapa? Liatnya gitu amat?"

"Kak, apa nggak bisa hubungan kamu sama Aidan di sederhanakan aja? Semuanya sudah baik-baik aja kan sekarang kenapa dipersulit sih?"

"Maksud kamu apa?" Shanum menyambar tas bahunya dari gantungan tas kemudian berjalan melewati Shabila. Dilihatnya Aira yang sedang sarapan dimeja makan bersama Milka
"Sarapannya enak?" Tanya Shanum pada Milka dan Aira

Kompak mereka mengangguk

"Makan yang banyak ya" Setelah mengelus kepala Aira dan Milka Shanum pergi untuk berangkat ke kantor Aish

Shabila menggeleng melihat Shanum yang mengabaikan perkataannya. Menurutnya Aira akan lebih bahagia kalau orang tuanya berkumpul

*
Aidan duduk di sofa ruang kerja Shanum ditemani oleh Doni. Doni pun bercerita kalau Zacky juga beberapa kali  menemui Shanum dikantor

Aidan pun menyampaikan permintaan maafnya pada Doni atas perlakuan Ibunya yang seenaknya di acara pesta kemarin malam. Yaa manager Aidan memberitahu kalau Ibunya melakukan beberapa informasi peresmian tanpa pesetujuan Shanum

"Ajakan kerjasama dari Ibu Renata tifak merugikan Aish jadi Shanum menyetujuinya" kata Doni

Krek

Shanum membuka pintu ruang kerjanya dan kaget mendapati Doni dan Aidan sudah ada diruangan

"Ada apa ini?" Tanya Shanum bingung

"Baiklah. Saya permisi dulu Pak Aidan" kata Doni tanpa memberi jawaban pada Shanum hanya memberikan senyum tipisnya saja dan dengan gerak tangan mempersilahkan Shanum duduk dengan Aidan

"Sepagi ini sudah dikantor orang" gerutu Shanum sambil duduk dibalik meja kerjanya

Aidan menghadap Shanum
"Aku bangun lebih pagi dari biasanya demi untuk ngajak kamu nikah lagi sama aku"

"Hah" Shanum kaget

"Hahaa bercanda. Aku mau ngajak kamu sarapan. Kafe dekat sini aja nggak masalah" kata Aidan sambil tertawa kecil

Deg. Bercanda. Ajakan nikahnya bercanda.

"Aku sibuk. Ada meeting pagi" jutek Shanum. Bisa2nya hal seperti itu dijadikan becandaan. Pikir Shanum

"Hmmm..." Aidan nampak berfikir
"Oke kalau gitu aku batalkan jadwal malam ini. Ayo kita dinner dirumah. Sama Aira juga"

"Aku..."

"Aku tunggu dirumah tidak boleh ada penolakan" potong Aidan kemudian langsung keluar dari ruang kerja Shanum

Shanum menyenderkan punggungnya pada kursi. Dari lubuk hatinya dia pun ingin memberikan keluarga yang utuh untuk Aira. Selain itu karena dia pun  mencintai Aidan, tapi ada beberapa hal yang harus jadi pertimbangan. Orang tua Aidan, meski terlihat baik tapi Shanum masih belum tau apakah ada niat tersembunyi dari Ibunya Aidan. Aish yang masih harus dikembangkan tanpa campur tangan Syahm Corp

Tok tok tok ketukan pintu menyadarkan Shanum dari lamunannya

Doni melongokkan kepalanya dari balik pintu
"Meeting"

"Ah ya. Oke"

*
Aidan memindahkan beberapa menu makanan yang dia pesan dari restoran ke piring dan menatanya di meja makan. Dia lupa kalau si Mbak pulang kampung dan dia malah mengajak Shanum makan dirumah bukannya di resto

Bel berbunyi dan Aidan segera membuka pintu. Shanum dengan pakaian kasual dan Aira memakai rok pemberian Aidan berdiri dibalik pintu

Aidan tersenyum lebar melihat kehadiran mereka
"Kalian duduk dulu. Tunggu yaa. Aku masih berantakan, mandi dulu. Sebentaar aja" kata Aidan setengah berlari menuju kamarnya

Just Love, Dikejar Presdir GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang