BAB 15

223 12 8
                                    

Shanum menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya karena kaget. Aidan menatap Zacky tajam dengan tangan masih mengepal bersiap akan menghantam Zacky lagi

Zacky mencoba berdiri sambil mengelap hidungnya yang berdarah

"Bicaramu lain kali harus hati-hati" kata Aidan marah

Bukannya Shanum berterima kasih pada Aidan dia malah lari meninggalkan mereka. Seolah ketakutan. Aidan pun tidak bisa mengejarnya karena masih harus memberikan pelajaran pada Zacky.

"Kak. Kak Aidan itu engga pantas sama Shanum. Dia itu perempuan murahan" kata Zacky

Sekali lagi Zacky menerima pukulan dari Aidan.
"Sekali lagi kamu ngomong hal buruk tentang dia sayaa...."

"Oke.. oke.. terserah Kak Aidan, saya sudah memperingatkan. Semoga kakak engga nyesel nanti" kata Zacky pergi meninggalkan Aidan.

Aidan kembali ke mobilnya dan pulang kerumah. Waktunya kurang tepat kalau dia menemui Shanum sekarang.

***
Ke esokan pagi dikantor Shanum berjalan santai menuju ruangannya merasa ada yang mensejajari langkahnya Shanum pun menoleh.

Aidan dengan tatapan lurus
"Maaf kemarin kamu pasti kaget"

Karyawan yang melihat Aidan bersahutan menyapanya dengan ekspresi sedikit heran adan presdir Syahm sepagi ini.

Shanum mempercepat langkahnya tidak mau ada kesalahpahaman dari karyawan lainnya. Aidan dengan kaki panjangnya dengan mudah mengikuti langkah Shanum

Shanum tidak berkata apapun sampai tiba didepan ruangannya

"Kamu..." kalimat Aidan terpotong

"Oh ini alasan kamu memutuskan pertunangan kita?" Suara Merry menggelegar begitu melihat Shanum dan Aidan berjalan berdekatan. Merry ternyata menunggu Shanum diruangannya. Merry berjalan mendekati Shanum disusul Amanda dibelakang Merry

Aidan terkejut melihat kemunculan Merry dan Amanda

"Perempuan penggoda" cibir Amanda

"Jangan ngomong sembarangan" kata Aidan tegas

"Loh memang bener kan kak? Waktu pacaran selingkuh, menikah juga selingkuh. Kali ini engga main-main cari selingkuhannya. Presdir Syahm loh" kata Amanda dengan nada sinis

"Amanda" bentak Aidan

Semua orang yang melihat kerumunan pun ikut menghampiri melihat yang terjadi

"Bu Merry dan Bu Amanda ada perlu sama saya?" Kata Shanum pelan menahan malu dan marah

"Kamu jangan respon mereka" perintah Aidan pada Shanum

Merry makin memanas melihat kontak diantara mereka
"Waah... ternyata selera kamu segini aja" Merry memandang Shanum dengan tatapan meremehkan

"Bu Merry dan Bu Amanda kalo ada perlu dengan saya. Mari ikut saya. Jangan sampai mengganggu karyawan lain" kata Shanum kemudian mendahului menuju ruang rapat

Merry dan Amanda saling berpandang dan menyusul Shanum dengan langkah semangat, mereka bersemangat untuk mengintimidasi Shanum

Diruang rapat begitu Amanda dan Merry masuk ruangan Shanum langsung menutup pintu dan menguncinya sehingga Aidan pun tidak bisa masuk

"Silahkan apa yang mau disampaikan kepada saya" kata Shanum

"Sejak kapan kamu menjalin hubungan dengan Aidan?" Tanya Merry

"Saya engga punya hubungan apapun dengan Pak Aidan"

"Jawab yang jujur" kata Amanda ketus

"Bu Merry sudah tanya sama Pak Aidan? Punya hubungan apa beliau sama saya?" Kata Shanum

Just Love, Dikejar Presdir GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang