BAB 52

33 0 0
                                    

Aidan dan Shanum berdiri menunggu Romi mengambilkan mobil Aidan diparkiran

Aidan meraih tangan Shanum yang tadi di pegang Amanda
"Sakit?"

Shanum menggeleng pelan. Kemudian menatap Aidan sejenak

"Kenapa" Aidan mengernyitkan dahinya

"Sekarang udah nggak jadi presdir galak lagi?" Ledek Shanum

Aidan tersenyum
"Rasa bahagia yang aku rasakan benar-benar nggak bisa disembunyikan"

Romi menghentikan mobil didepan Aidan dan Shanum. Aidan meminta kunci mobil, ia akan mengemudi sendiri mengantar Shanum

Aidan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang

Pada akhirnya Shanum memang menyerah pada Aidan dan itu menimbulkan harapan baru untuknya. Harapan Ia bisa lebih benar-benar memberikan kebahagiaan untuk Aira

Shanum berharap ini bukan pilihan yang egois. Aira punya Ayah dan dia punya hak untuk memiliki keluarga yang utuh. Entah bagaimana kedepannya dia akan diterima sepenuhnya atau tidak oleh keluarga Aidan, Shanum tidak mau memikirkannya lagi karena saat ini dia bisa membuktikan kalau dia bisa berdiri sendiri tanpa bantuan keluarga Syahm. Dan Ia pun berharap itu menjadi bukti kalau Ia sama sekali tidak mengharapkan harta dari keluarga Syahm

"Kamu kenapa kok ngelamun?" Aidan melirik Shanum yang dari tadi hanya diam menunduk memandangi tas yang ia letakan dipangkuannya

"Apa kita perlu meresmikan hubungan suami istri lagi?"

Aidan tersenyum
"Tentu. Kita akan mengadakan pesta pernikahan lagi"

"Nggak usah. Kita hanya perlu sah secara agama pengakuan negara. Nggak perlu pesta. Kita sepertinya terlalu sibuk untuk mengadakan pesta pernikahan" kata Shanum tersenyum tipis

"Oke. Terserah kamu saja"

Setibanya dirumah Shanum. Aidan langsung pamit karena besok pagi-pagi sekali Ia harus ke bandara berangkat keluar kota untuk urusan pekerjaan

Shanum memasuki rumahnya dan melihat Aira dan Milka sudah tertidur pulas. Shabila keluar dari kamar tamu begitu mendengar suara langkah kaki

Shabila memandangi Shanum. Dia tidak sabar ada cerita apa kali ini

"Aku bisa minta tolong sama kamu?"

"Apa?"

"Aku butuh kebaya simpel, manis dan elegan untuk pernikahan"

Shabila langsung tersenyum lebar kemudian mendekati Shanum dan memeluknya

"Si pengangguran ini bisa dimintain tolong apapun kok. Apapun yaa" kata Shabila

Shanum tersenyum

*
Pagi-pagi Zacky mendatangi kantor Shanum

Shanum sedikit terperanjat begitu mendengar ketukan pintu ruangannya. Setengah melamun Shanum memandangi ponselnya. Ia ragu apakah perlu Ia mengundang beberapa teman agar pernikahannya tidak terkesan sembunyi-sembunyi

"Boleh saya masuk?" Zacky melongokkan kepalanya

Shanum mengangguk

"Semalem saya sama Doni membahas sesuatu tentang kerjasama kita, kemudian saya tanya kenapa bukan Shanum yang seharusnya berdiskusi dengan saya. Tapi dia mengatakan sesuatu yang aneh. Katanya jangan ganggu Shanum, dia sedang sibuk mempersiapkan pernikahannya. Its true?"

Shanum mengangguk

"Sama sekali nggak ada kesempatan untuk saya?"

"Kamu fokus saja dengan kerjasama kita" kata Shanum

Just Love, Dikejar Presdir GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang