BAB 21

195 10 0
                                    

Shanum ingin menyembunyikan pernikahannya selama mungkin berbeda dengan Aidan. Ia ingin seluruh orang tau bahwa Shanum adalah istrinya, seperti hari ini Aidan menyuruh Shanum menjemputnya di bandara setelah Merry memberi kabar akan menemuinya di bandara.

Aidan pulang dari luar negeri setelah 4 hari lamanya karena urusan bisnis. Bahagia rasanya Ia bisa bertemu lagi dengan Shanun meski tidak demikian dengan Shanum. Pikir Aidan.

Begitu mendapat telpon untuk menjemput Aidan Shanum otomatis menolaknya karena  Ia merasa tujuannya hanya mengganggu kegiatan Shanum saja tidak benar-benar perlu dijemput karena seorang Aidan punya Asisten dan Supir yang bisa diandalkan namun dengan alasan Ia harus membicarakan sesuatu dengannya akhirnya Ia pun menyetujui

"Bicara bisa lewat telp, chat atau ketemu dirumah"gerutu Shanum sambil menyambar kunci mobilnya kemudian berangkat menuju bandara

Sambil menunggu Aidan, Shanum duduk disalah satu cafe di dalam bandara dengan memesan es vanila late. Sesekali Shanum mengedarkan pandangannya mencari sosok Aidan dia sudah mengirim pesan padanya bahwa Ia menunggu di cafe seharusnya begitu turun Aidan langsung menghampirinya pikir Shanum. Shanum pun memutuskan untuk mencarinya karena 15 menit dia sudah menunggu di cafe.

Terlihat dari jauh sosok perempuan yang dengan manja menggandeng lengan pria dengan sesekali si pria mencoba untuk bebas dari gelayutannya si perempuan. Shanum pun kembali mengedarkan pandangannya dan... wait. Dia menoleh kembali ke sosok pria dan perempuan yang ia lihat sebelumnya makin dekat makin jelas sosok mereka. Aidan yang menyadari sosok Shanum hendak menyapanya dengan mengangkat tangan yang terbebas dari Merry namun Shanum langsung berbalik arah dan berlari menjauhi mereka menuju mobilnya. Aidan pun mengurungkan niatnya memanggil nama Shanum.

"Kak Aidan lihat siapa?" Tanya Merry

"Saya akan langsung kekantor. Saya akan naik taksi. Kamu pulang sendiri" Aidan langsung menyambar kopernya dan melangkahkan kakinya setengah berlari membuat Merry sulit mengejarnya

Shanum duduk dibelakang kemudi dengan sedikit jantung berdegup.
"Sengaja kah?" Gumam Shanum

Ponsel Shanum berdering

PRESDIR GALAK tertera pada layar ponselnya

"Lari kamu cepat juga" kata Aidan menahan tawa

"Kenapa suruh saya datang sedangkan ada Merry disini? Sengaja?"

"Saya kan minta dijemputnya sama kamu. Mana tau tiba-tiba ada Merry disini" kata Aidan
"Buka bagasi" lanjutnya

"Hah?"

"Buka bagasi" ulang Aidan

Shanum pun melihat kaca spionnya dan Aidan berdiri tepat dibelakang mobilnya. Setelah memasukan kopernya dibagasi Aidan duduk di jok penumpang disebelah Shanum

Aidan menyenderkan punggungnya pada jok
"Lumayan nyaman"

Shanum hanya mencibir

"Kita ke alamat ini" Aidan menyerahkan secarik kertas yang bertuliskan alamat

"Ini... kamu mau kesini? Ngapain?"

"Saya ada janji dengan seseorang dialamat itu?"

"Kamu bercanda? Ini alamat toko yang saya sewa"

Aidan mengangkat kepalanya dan memandang Shanum

" memangnya kenapa?"

"Hah?"

"Ayo cepat dia mungkin akan segera sampai ke alamat itu"

Dengan bingung Shanum pun melaksanakan perintah Aidan. Ia mengemudikan mobilnya ke toko yang Ia sewa enam bulan lalu. Toko yang Ia berencana akan memulai usahanya membuka toko pakaian dan segala kebutuhan kaum perempuan.

Just Love, Dikejar Presdir GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang