BAB 4

695 20 2
                                    

     Setelah menyelesaikan tugasnya, Shanum bergegas pulang. Dia menuju parkiran mobil dengan setengah berlari.

Ryo yang kebetulan ada di parkiran melihat Shanum.
"Shanum" panggil Ryo

Shanum menghentikan langkah panjangnya dan menoleh kebelakang. Dilihatnya Ryo berjalan santai menghampiri Shanum dengan pakaian yang sudah tidak rapih seperti tadi pagi, lengan kemejanya yang dilipat dengen dasi yang sudah dilonggarkan dilehernya. Terlihat elegan.

"Pak Ryo mau pulang juga?" Kata Shanum sambil senyum

"Iya, mau bareng?" Tawar Ryo

"Terima kasih pak, saya bawa kendaraan sendiri"

"Ada yang mau gue omongin, ayo balik pake mobil gue"

"Tapi pak, mobil saya...."

"Disini aman" potong Ryo, kemudian berjalan mendahului Shanum menuju mobilnya yang tak jauh dari posisi mereka berdiri tanpa menunggu jawaban Shanum. Shanum hanya bisa pasrah mengikuti langkah Ryo.

'Apa semua bos selalu memaksakan kehendaknya sendiri pada bawahan?' Gerutu Shanum pelan.

Shanum masuk ke mobil Ryo yang mewah dan sangat nyaman. Ryo duduk kursi belakang kemudi, dengan Shanum disebelahnya. Mobil Ryo pun meninggalkan tempat parkir.

"Maaf pak, tadi pak Ryo bilang ada yang mau diomongin sama saya?" Tanya Shanum setelah beberapa menit hening didalam mob sambil menoleh ke samping, ke arah Ryo yang sedang mengemudi. Ryo menoleh kearah Shanum sebentar kemudian kembali melihat jalan.

"Gue kagum loh sama lu, baru hari pertama udah bisa bikin gagasan yang langsung disukai sama Presdir group Syahm" kata Ryo

Shanum meluruskan pandangannya melihat jalan didepannya, sambil membetulkan duduknya.
"Saya hanya mencoba, tidak disangka juga ternyata disukai pak Presdir Syahm"

"Aidan itu orangnya rumit, makanya gue agak kaget juga begitu dia langsung tunjuk" jelas Ryo

Mendengar Ryo memanggil Aidan hanya dengan nama ditambah sepertinya Ryo banyak tau tentang Aidan, sudah dipastikan oleh Shanum bahwa mereka tak hanya rekan kerja saja.

"Saya bersyukur ide saya diterima" kata Shanum

Sekali lagi Ryo melirik kearah Shanum yang masih melihat kearah depan.

'Pantes saja Aidan penasaran sama ini cewek, dia cantik juga' Kata Ryo dalam hati
Ryo kembali memfokuskan pandangannya

Shanum merasa canggung satu mobil dengan direkturnya. Bagaimana kalau ada karyawan lain yang melihat, khawatir akan ada penilaian yang negatif. Karyawan baru diantar pulang oleh direktur.
Shanum hanya berharap segera sampai rumah.

Setibanya didepan rumah Shanum.
"Terima kasih banyak Pak Ryo atas tumpangannya" kata Shanum sambil menunduk melihat Ryo dari kaca jendela yang terbuka

"Sama-sama"

"Hati-hati dijalan pak" kata Shanum sopan

Mobil Ryo pun melaju meninggalkan rumah Shanum.

***
Shanum membuka pintu kamar Milka pelan, dilihatnya Milka sudah tidur pulas diatas kasurnya. Shanum berjalan dengan hati-hati menuju Milka kemudian mencium keningnya dan mengelus kepalanya dengan sayang. Sekilah melihat kertas gambar Milka diatas meja belajarnya. Shanum tersenyum. Kemudian dengan perlahan menutup pintu kamar Milka.

Ketika Shanum hendak menuju kamarnya, mbak Nem menghampirinya.

"Mbak Shasha maaf, tadi ada pak Doni kesini" kata Mbak Nem sopan

Just Love, Dikejar Presdir GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang