BAB 31

195 11 1
                                    

Romi mengantar Shanum ke butik yang diperintahkan Aidan. Shanum yang baru selesai sarapan langsung dibawa oleh Romi dengan alasan Aidan menunggunya di suatu tempat, Shanum harus segera menemuinya karena ada hal penting. Shanum pun langsung mengikuti langkah Romi ke mobil dengan masih mengenakan pakaian rumahan

"Kamu menyuruh saya tunggu disini?" Kata Shanum heran "kamu bilang tadi..."

"Maaf Nyonya ini perintah tuan. Silahkan Nyonya tunggu didalam saja" kata Romi

Shanum hanya bisa mendengus kesal. Entah apa yang direncanakan Aidan yang jelas dia sudah memulai paginya dengan kesal. Shanum berdiri cukup lama sampai kakinya terasa lelah. Ia pun memutuskan untuk masuk ke butik sambil melihat-lihat pakaian modis yang bermerk bergelantungan agar waktu terasa berjalan dengan cepat

Pakaian-pakaian ini seperti sudah ditakdirkan akan dikenakan oleh siapa. Orang-orang tertentu yang akan memakainya karena memang hanya orang tertentu yang akan menghamburkan pakaian puluhan juta rupiah hanya untuk sepotong pakaian saja

Tanpa Shanum sadari sepasang mata yang mengawasinya dari tadi dengan tatapan sini setiap kali Shanum membalikkan hangtag pakaian dengan ekspresi sedikit kaget.

Seorang petugas menghampiri Shanum
"Ibu mencari pakaian seperti apa? Kalau untuk yang diskon ada dipojok sebelah sana" kata petugas yang mencoba untuk ramah pada Shanum

"Terim kasih. Saya hanya melihat-lihat saja" Kata Shanum

"Ooh" Petugas itu merespon kemudian dia meninggalkan Shanum dan menghampiri bosnya yang sedang melihat-lihat display pakaian

Shanum mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Tidak dilihatnya pakaian wanita yang sesuai dengan seleranya dan lagi semua dress dengan lengan terbuka

"Masa Aidan minta saya kesini?" Gumam Shanum

"Permisi" sapa seorang pria berjas hitam menghampiri Shanum

"Oh iya?"

"Ada yang bisa dibantu Bu?Maaf Bu kalo hanya lihat-lihat kami khawatir mengganggu pengunjung lain" ucap manajer butik

"Memangnya siapa yang terganggu dengan kehadiran istri saya?" Aidan tiba  memeluk Shanum dari samping. Shanum pun kaget dengan gerak halus mencoba lepas dari dekapan Aidan namun gagal

"Pak Presdir Syahm? Bapak...?"

"Saya tanya. Siapa yang merasa terganggu dengan kehadiran istri saya?"

"Maaf Pak. Kami tidak tahu kalau beliau istri Bapak"

"Maksudnya kalau saya bukan istrinya, saya bisa di usir?" Shanum kesal

"Maafkan kami Bu. Kami sudah lancang"

"Cepat berikan baju yang saya pesan" kata Aidan

Beberapa hari yang lalu Aidan memesan pakaian yang tertutup untuk Shanum kenakan malam ini. Aidan berencana mengajak Shanum untuk menghadiri undangan acara pertunangan anak dari salah satu partner bisnisnya. Shanum sangat menyukai pakaian yang Aidan berikan untuknya meski awalnya enggan menerima karena ia harus mengenakan baju itu diacara penting dan datang sebagai pasangan Aidan. Namun setelah dipikir itu sama sekali tidak menghargai usaha Aidan yang sudah jauh-jauh hari pesan pakaian dengan design istimewa. Aidan pun menekankan bahwa tidak akan ada yang mengenali dirinya diacara itu karena memang acaranya sangat tertutup

Aidan dan Shanum datang berdampingan memasuki ruang serbaguna disalah satu hotel mewah, ternyata memang benar untuk ruang sebesar ini hanya ada beberapa tamu saja. Shanum pun menghela nafas lega

Shanum berbisik kepada Aidan
"Ingat ya kita udah sepakat, kita hanya akan menyapa yang punya acara lalu pulang"

Aidan tidak sempat menjawab karena salah satu klien yang datang pada acara itu langsung tegur sapa dengan Aidan dengan antusias

Just Love, Dikejar Presdir GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang