BAB 33

162 9 1
                                    

Shanum mendatangi Aidan di ruang kerjanya. Aidan yang tengah fokus tidak menyadari Shanum yang sudah berdiri didepan meja kerja

"Ehm"

Aidan mendongak melihat Shanum kemudian kembali tertuju pada kertas yang ia pegang

"Ada apa?" Tanya Aidan tanpa mengalihkan pandangannya

Shanum menyodokan berita yang tentang pernikahan Aidan di ponselnya

"Bukannya mudah buat kamu agar berita macam itu nggak keluar" kata Shanum

Aidan melirik sebentar kemudian kembali melihat kertas dimejanya

"Ternyata aku nggak seberpengaruh itu" Aidan meletakkan berkas dan berjalan mendekati Shanum

"Ibu kamu pasti makin marah"

"Itu sudah pasti" kata Aidan tenang

"Lalu?"

"Aku akan menghadapinya. Kamu nggak perlu khawatir. Siapkan diri aja buat besok. Besok aku mau ajak kamu pergi"

"Nggak mau" Shanum membalikkan badannya hendak meninggalkan Aidan namun tangan Aidan lebih dulu menahannya dengan menarik pelan tangan Shanum

"Aku di hubungi oleh Bank kartu kredit gara-gara kamu. Kamu harus bertanggung jawab. Besok kamu ikut aku" kata Aidan tegas

"Apa? Kartu kredit yang aku pegang? Aku sama sekali...."

"Jam 9 pagi harus sudah siap" potong Aidan kemudian berjalan meninggalkan Shanum dengan rasa bingungnya

*
Sudah tiga puluh menit Aidan dan Shanum berkendara dengan kecepatan sedang akhirnya tiba di sebuah mall dengan barang-barang bermerk. Aidan mengajak Shanum ke sebuah toko perhiasan yang ada di mall

"Kenapa kesini?" Tanya Shanum

"Pilih satu atau dua atau berapapun. Ambil yang kamu suka" kata Aidan

"Kamu apa-apaan sih. Bukannya kita harus ke bank?"

"Hari sabtu mana ada bank buka" kata Aidan

Shanum masih dengan rasa herannya. Aidan yang tidak sabar akhirnya dia yang memilih kalung berlian untuk Shanum. Aidan menggandeng Shanum menuju tempat tas perempuan kemudian dan meminta Shanum untuk memilih namun Shanum lagi-lagi tidak menghiraukannya. Dan Aidan pun memilih atas saran petugas memilih tas keluaran terbaru. Aidan sama sekali tidak menghiraukan Shanum yang dari tadi protes.

Setelah membelanjakan Shanum dengan berbagai barang mewah Aidan mengajak Shanum untuk makan di salah satu resto yang ada di mall

"Aku butuh penjelasan" kata Shanum setelah pelayan yang mencatat pesanan mereka pergi meninggalkan mejanya

"Aku sedang mengajukan upgrade kartu kredit yang kamu pegang menjadi no limit. Khawatir permintaanku ditolak karena bulan ini belum ada tagihan. Kenapa kamu nggak pernah pakai kartu kredit yang aku kasih?"

"Hah?"

"Baru kali ini aku di telpon bank mengenai kartu kredit. Memalukan"

"Hah?"

*

Aidan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, sedangkan Shanum duduk manis di kursi penumpang sambil menikmati pemandangan luar dari jendela

"Kamu sekarang jarang pakai supir" kata Shanum

"Selalu pakai. Kecuali kalo pergi sama kamu"

"Oh... Tolong turunkan aku dipertigaan depan"

"Kenapa?"

Shanum ada temu janji dengan Hani. Satu-satunya teman yang tahu tentang pernikahan dirinya dengan Aidan. Waktu itu saat Hani bercerita melihatnya dengan Aidan, Shanum pun akhirnya memberitahu statusnya ia tidak mau sampai Hani berpikir negatif tentang dirinya karena bagaimanapun Ia adalah salah satu teman terdekat Shanum

Just Love, Dikejar Presdir GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang