3. Alasan Liburan

1.2K 106 6
                                    

💙 Mas Rezky

Setelah selesai bermain di Pantai Pasir Putih, rombongan keluarga kami langsung bergegas menuju ke penginapan yang telah kupesan.

Aku sudah memesan full satu penginapan di dekat Pantai Batu Karas, Pangandaran.

Penginapan ini seperti resort kecil di dekat pantai. Terdiri dari beberapa kamar dengan masing-masing kamar mandi dalam, lengkap dengan segala fasilitasnya. Satu gazebo besar yang bisa digunakan untuk berkumpul, makan, dan juga karaoke. Karena dari pihak penginapan juga telah menyiapkan semua peralatan dan juga audio yang nantinya bisa digunakan untuk bernyanyi atau menonton film bersama-sama. Ada taman, halaman dan juga tempat parkir yang luas dengan beberapa tempat bermain yang bisa digunakan untuk anak-anak. Tentu saja ada mushola, dan juga tempat laundry yang bisa kami gunakan. Dan tak lupa, di sini, juga ada tempat semacam batu pandang dengan bangunan tinggi seperti gardu dengan beberapa anak tangga yang harus dinaiki terlebih dahulu, yang bisa digunakan untuk melihat matahari terbit atau matahari terbenam.

Aku memang sudah sering datang ke Pangandaran. Dan penginapan ini adalah salah satu penginapan yang paling sering kupesan setiap kali aku membawa rombongan untuk datang berwisata ke sini. Dan saat ini, saat aku membawa keluargaku, aku juga kembali memesan penginapan ini. Karena tempatnya yang bersih, aman, nyaman, fasilitasnya lengkap, makanan yang disediakan juga enak. Dan yang paling penting, pemiliknya adalah orang yang ramah dan sangat amanah.

Aku memesan semua kamar yang ada di penginapan ini. Jumlahnya ada sekitar 8 kamar. Jadi masing-masing keluarga bisa tidur bersama di setiap kamarnya. Walau mungkin ada beberapa kamar yang akan kosong karena aku hanya membawa rombongan sejumlah 15 orang. Tapi tak apa, yang penting keluargaku bisa lebih nyaman berada di sini, karena di penginapan ini hanya akan ada kami sekeluarga tanpa ada tambahan tamu lain dari luar.

Aku jelas satu kamar bersama istri dan putriku tercinta, Rina dan Elysia. Ibu dan Bu Widya juga memutuskan untuk satu kamar bersama. Mas Rangga jelas satu kamar bersama istri dan anaknya, Mba Nadia dan Rio. Lalu adik-adikku, Shinta dan Cahyo. Mita tidur sendiri. Sedangkan anak-anak Eka Wijaya yang laki-laki seperti Satrio, Andika, Ogy, dan Dewo terserah mereka akan memilih kamar mana yang akan mereka pilih dari lima kamar yang masih tersisa.

Oh iya. Aku juga menyediakan satu kamar untuk dua orang perawat perempuan yang telah kuminta untuk membantuku selama di sini. Tepatnya untuk membantu mengurus Bu Widya dan membantu semua keperluan beliau selama di sini.

Sebelum aku berangkat ke Pangandaran, aku telah meminta bantuan pada salah satu temanku yang berprofesi sebagai dokter, dan memang bertugas di salah satu rumah sakit besar yang ada di Pangandaran, untuk mencarikan dua orang perawat perempuan yang handal dan terampil yang bisa melakukan visit dan membantuku selama tiga hari berada di Pangandaran. Beruntung, bersyukur sekali karena aku memiliki teman dokter yang baik, karena dia bahkan mengirimkan perawat yang biasa membantunya di klinik yang ia buka sendiri.

Aku sudah bertemu dan berkenalan singkat dengan dua perawat yang dikirimkan oleh temanku. Nama mereka adalah Fani dan April. Orangnya ramah. Dan kulihat, kerjanya juga cekatan. Karena tadi, saat mereka melihat Bu Widya turun dari bis, mereka sudah langsung tanggap membantu dengan menyediakan kursi roda dan mengantarkan Bu Widya sampai ke dalam kamar.

Awalnya, Rina dan Shinta sempat menolak usulanku yang ingin meminta bantuan dua orang perawat untuk membantu merawat Bu Widya. Karena kata mereka, mereka sendiri yang akan merawat Bu Widya seperti biasanya.

Aku tahu, dan aku paham betul bahwa Rina dan Shinta adalah anak perempuan Bu Widya yang sangat berbakti. Dan aku juga tahu, kalau mereka juga selalu merawat Bu Widya dengan sepenuh hati. Bukan aku tak percaya dengan kemampuan mereka, aku bahkan berani jamin bahwa Rina dan Shinta sangat mampu untuk merawat Bu Widya, apalagi dengan latar belakang Shinta yang juga seorang dokter, jelas aku tahu kalau dia pasti sudah sangat terampil dan teliti. Tapi, walau dengan semua penolakan itu, aku tetap teguh pada pendirianku dengan meminta bantuan dua orang perawat untuk membantu Bu Widya selama di sini. Aku melakukan itu, karena aku juga mau kalau Rina dan Shinta bisa berlibur di sini dengan santai dan lebih menikmati setiap tempat yang akan mereka kunjungi nanti.

Kali Kedua [After Marriage] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang