Janjiku nih, 15.000 kata 😙
Jangan lupa vote dan coment sebanyak-banyaknya ya, soalnya part ini panjangnya udah kaya lagi menyusuri jalan kenanganku dulu bersama dia 🙈🙈🙈
Jadi selamat membaca, semoga suka 😍😍😍
*****
💙 Mas Rezky
- Dek Rendra umur 3 hari -
Sepertinya, hari ini adalah hari super sibuk untuk putraku tercinta, Rendra. Karena ada banyak sekali orang yang datang ingin melihat wajah tampannya.
Mulai dari sahabat Mamanya, Gita, bersama suami dan juga putrinya, Gilang dan Chayra. Lalu sahabatku, Ardi. Dan setelah itu berurutan yang datang adalah semua karyawanku dan juga Rina dari Sari Laut, Eka Wijaya, dan juga Rumah Azarina. Diawali dari Satrio, Mita, Diba, Agus, Lia, Faiz, Titis, dan karyawan lainnya yang tak bisa kusebutkan satu per satu karena saking banyaknya.
Dan tentu saja, selain banyak orang yang datang, putraku juga mendapat banyak sekali kiriman hadiah yang membuatku dan Rina sampai bingung harus meletakkannya di mana, karena tempat yang terbatas, sebab kami masih berada di rumah sakit, dan baru bisa pulang esok atau lusa. Dan karena banyaknya tumpukan hadiah ini, sepertinya, nanti, aku akan menghubungi Mas Rangga untuk membantuku membawa semua ini ke rumahku dan Rina.
Setelah kepergian semua orang yang tadi bergantian datang, akhirnya kini aku bisa tersenyum semakin senang karena bisa kembali bercengkerama dengan istri dan juga putraku tercinta. Sedangkan putri cantikku, Elysia, dia baru akan ke sini nanti siang atau sore, setelah ia pulang dari sekolahnya.
Aku duduk di tepi tempat tidur, lalu membelai pipi gembil Rendra yang kini sudah terlelap tidur di dalam dekapan Mama cantiknya.
"Banyak banget yang sayang sama Adek ya Na," ucapku dengan senyum cerah yang sejak tadi masih setia terpasang di wajahku dengan sangat sempurna.
"Iya, Mas. Alhamdulillah."
"Semoga, Rendra tumbuh jadi anak yang sholih, faham agama, berbakti, dan berakhlakul karimah ya sayang. Jadi anak baik, mandiri, dan sayang dengan keluarga."
"Aamiin," jawab Rina dengan sangat takdzim untuk meng-aamiin-i doaku tadi.
"Sehat terus Jagoan Ayah," ucapku bahagia, sambil menciumi pipi Rendra yang sejak tadi tetap terlelap tidur walau banyak sekali orang yang datang mengunjunginya.
"Sehat terus juga, Ayah. Terimakasih sudah selalu jaga Mama dan Adek selama tiga hari ini. Maaf karena Mama dan Adek jadi buat Ayah kurang tidur karena harus jaga kami di sini," ucap Rina sambil mengusapi pipi kananku.
Aku tersenyum, lalu meraih tangan kanan Rina untuk kugenggam. "Itu memang sudah jadi kewajiban Mas. Jadi Nana nggak perlu mengucapkan terimakasih."
Rina langsung tersenyum cantik sekali.
"Cukup sehat dan baik-baik saja. Maka itu sudah sangat berhasil buat Mas bahagia. Nana, Elysia, dan Rendra. Melihat kalian tetap sehat dan ada sama Mas, itu sudah jadi bayaran luar biasa yang bisa buat semua lelah dan letih Mas langsung hilang dalam sekejap mata saja."
Rina terkekeh, lalu tiba-tiba bergerak maju untuk mencium puncak hidungku. "Kok kata-katanya jadi melankolis banget ya?"
Aku langsung terkekeh, "Bukannya dari dulu, Mas emang udah romantis ya?"
Rina terkekeh dengan sangat bahagia, dan aku jadi gemas karena ingin sekali untuk menciumnya.
Tapi baru saja aku ingin memberikan satu kecupan di bibir Rina, aku dan istriku jadi sedikit terkejut karena ada seseorang yang saat ini sedang mengetuk pintu ruangan di mana kami berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua [After Marriage] ✔
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] SEQUEL "KALI KEDUA" Entah seberapa...