10. Ada Apa Dengan Rina?

1K 75 13
                                    

💙 Mas Rezky

- Hari Pertama Rina Jadi Tak Biasa -

Aku sedang menonton film bersama Rina di ruang keluarga saat tiba-tiba Rina bergumam tak jelas di dalam dekapanku. Jadi aku langsung menundukan wajahku untuk melihat Rina yang saat ini sedang bersandar di dadaku.

"Kenapa, sayang?"

"Ini, Mas. Nana tiba-tiba pengin pisang."

Aku langsung mengernyitkan dahiku, "Pisang? Kan masih ada, sayang. Tadi pagi kan Mas beli pisang juga sama persediaan buah kita yang lain."

"Bukan pisang buah, Mas. Tapi pisang sale."

"Pisang sale?"

Rina menganggukan kepalanya, lalu menunjuk-nunjuk layar ponselnya yang sejak tadi ada di dalam genggamannya.

Aku semakin menunduk, lalu meletakkan wajahku di bahu Rina. "Emang siapa yang update status lagi makan pisang sale?"

"Gita."

"Kalau gitu, Nana tanya Gita aja, dia beli pisang sale di mana. Nanti, Mas beliin kalau Gita udah ngabarin di mana dia beli."

Rina langsung menolehkan wajahnya padaku, "Nana boleh beli pisang sale?"

Aku langsung terkekeh karena melihat bagaimana berbinarnya kedua mata Rina saat ini.

Aku mengangguk, lalu mencium bibir Rina secepat kilat. "Ya boleh dong. Masa nggak boleh. Jadi sekarang, Nana tanya Gita, dia beli pisang sale di mana. Nanti Mas beliin."

Rina tersenyum senang sekali lalu balas mencium pipiku, "Asik! Terimakasih Mas Rezky."

Aku terkekeh lagi, lalu semakin mengeratkan pelukanku di perut Rina. "Mas Rezky siapa?"

"Hm?" tanya Rina bingung sambil menolehkan lagi wajahnya padaku.

"Mas Rezky siapa? Ini Mas Rezky siapa?"

"Mas Rezky Pramurindra?" jawab Rina tak yakin atas pertanyaanku.

"Rezky Pramurindra, siapanya Nana?"

Rina langsung tersenyum cerah sekali padaku, dan segera mencium pucuk hidungku. "Rezky Pramurindra, suaminya Nana. Ayahnya Elysia."

Aku tersenyum senang, karena akhirnya Rina paham jawaban apa yang sedang kumau sekarang.

"Ya udah. Nana tanya Gita, dia beli pisang sale di mana. Biar Nana nggak ngiler lagi."

"Nana nggak ngiler, Mas."

"Bukan nggak. Tapi belum. Jadi kalau Nana mau, langsung beli sekarang."

Rina terlihat senang sekali sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Dasar.

Istriku memang manis sekali. Hanya dituruti dengan membeli makanan saja sudah membuatnya bahagia luar biasa seperti saat ini.

Memang Rina itu menggemaskan.

Aku semakin mengeratkan pelukanku pada Rina, lalu kembali melanjutkan kegiatanku untuk menonton film yang tadi sempat ku-pause adegannya, karena aku harus memusatkan perhatianku saat sedang berbicara dengan Rina.

*****

Aku baru kembali dari kamar tidurku dan Rina, saat aku melihat Rina yang saat ini sedang menenteng banyak sekali barang bawaan di tangan kanan dan kirinya.

Aku terkekeh bahagia, lalu segera membantu Rina untuk membawa beberapa plastik dan paper bag yang ada di tangannya.

Aku dan Rina sudah kembali mendudukan diri kami di atas karpet bulu yang ada di ruang keluarga.

Kali Kedua [After Marriage] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang