14. Kencangkan Sabuk Pengaman

698 72 0
                                    

❤ Rina

Dua hari sudah aku mendiamkan Mas Rezky. Sungguh. Sejak keberangkatan Mas Rezky ke Bandung, dan setelah panggilan telepon kami berdua saat Mas Rezky baru memulai perjalanannya ke Bandung, sejak saat itu, itu adalah terakhir kalinya aku berhubungan dengan Mas Rezky selama dia pergi.

Kalau boleh jujur, sebenarnya, aku juga rindu suamiku. Bahkan sangat. Tapi mungkin saat ini, hatiku sedang diliputi rasa sakit dan cemburu yang begitu besar, jadi sekuat tenaga aku menahan rinduku dengan mengabaikan semua pesan dan panggilan telepon dari Mas Rezky. Karena aku takut, kalau nanti aku akan menyakiti perasaan Mas Rezky dengan kata-kataku, jika aku tetap menerima semua panggilan telepon dan membalas pesan-pesan dari Mas Rezky ketika aku sedang marah dan kecewa seperti ini.

Setelah aku mengakhiri panggilan telepon kami secara tiba-tiba, Mas Rezky selalu memberondongku dengan begitu banyak pesan dan juga panggilan telepon darinya. Tapi sayangnya, semuanya kuabaikan begitu saja. Panggilan telepon dari Mas Rezky tak ada yang kuterima. Dan pesan dari Mas Rezky pun tak ada yang kubalas, meski Mas Rezky telah berulang kali mencoba untuk mengirimnya.

Seperti saat ini, hari sudah siang, dan aku baru saja selesai melaksanakan sholat zuhur.

Dan tentu saja, suamiku tercinta, Mas Rezky Pramurindra, kembali mengirimkan pesan yang sebenarnya isinya bernada sama, walau dengan kalimat yang berbeda. Yang jelas, Mas Rezky mengkhawatirkan keadaanku seperti biasanya. Mas Rezky ingin mengetahui bagaimana keadaanku yang sebenarnya. Tapi sayangnya, rasa cemburu dan kecewaku masih menang melawan semua rasa rinduku pada suamiku tercinta. Sehingga aku masih saja tak mau berbicara dengan Mas Rezky, atau pun membalas setiap pesan yang dikirimkan olehnya.

From : Mamas ❤

Sayang, lagi apa?
Udah sholat zuhur?
Di sini, Mas baru aja selesai sholat zuhur 😊

Hari ini, alhamdulillah, semua acaranya berjalan dengan sangat lancar 😊

Nana tahu?
Tamu yang datang banyak sekali. Jadi Mas cuma bisa berharap, bahwa semoga, semua tamu undangan suka dan cocok dengan hidangan yang Mas sajikan

Nana lagi apa?
Mas kangen 😭😭😭
Mas pengin denger suara Nana 😭

Nana nggak papa kan?
Nana sehat kan?
Adek bayi juga sehat kan?

Tadi siang, sebelum waktu zuhur, Kakak El telepon Ayah lewat ponselnya Tante Shinta 😁
Elysia cerita, "Ayah, Kakak beli baju baru buat Adek. Bajunya bagus. Warnanya biru, ada gambar robotnya" 😎
Katanya, Kakak El juga beli topi dan sepatu baru, kembaran sama Adek, yang bayarin Om Cahyo 😁

Jadi, menurut Nana, kita ganti nggak uangnya Om Cahyo sama Tante Shinta?

Soalnya, kayaknya, anak gadis kita habis belanja banyak sekali 😁

Lucu banget ya anak kita 😍
Elysia udah makin pinter, udah makin mandiri, dan sayang banget sama Adek bayi 😍😍😍

Mas jadi pengin cepet pulang 😭

Mas udah denger suaranya Kakak Elysia, tapi Mas belum denger suaranya Nana 😭

Mas kangen Nana 😭

Nana kenapa nangis?
Kasih tahu Mas dong 😭

Kalau Mas ada salah, Mas minta maaf yaaa

Tapi Nana jangan diemin Mas kaya gini. Bilang sama Mas, salahnya Mas apa. Biar Mas bisa tahu, dan bisa segera jelasin sama Nana.

Kalau Nana tetep nggak mau balas pesan dari Mas, tetep nggak mau angkat telepon dari Mas, di sini Mas beneran jadi makin khawatir, sayang 😭😭😭

Kali Kedua [After Marriage] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang