❤ Rina
Aku dan Mas Rezky sudah keluar untuk jalan-jalan menggunakan sepeda motor yang tadi telah Mas Rezky siapkan.
Aku tersenyum senang sekali, sambil melihat ke kanan dan ke kiri pemandangan laut dan juga tingginya pohon-pohon kelapa yang tumbuh di sekitar sini.
Aku makin tersenyum dengan sepenuh hati, karena aku benar-benar bisa merasakan sejuknya udara di tempat ini.
"Nana suka?"
Aku menolehkan wajahku ke depan, dan sedikit mendekatkan kepalaku di dekat bahu Mas Rezky. "Kenapa, Mas?" tanyaku. Karena tadi aku tak bisa mendengar suara Mas Rezky dengan jelas.
"Nana suka?"
Aku langsung menganggukan kepalaku senang sekali, "Suka. Udaranya seger."
Aku mendengar Mas Rezky yang saat ini sedang tertawa pelan.
"Kenapa Mas ketawa?"
"Nana lucu kalau lagi ngangguk-ngangguk gitu."
Aku sedikit terkejut saat ini, lalu semakin mendekatkan wajahku di bahu Mas Rezky. "Kok Mas bisa tahu?"
"Kan Mas bisa lihat Nana lewat kaca spion, sayang."
Mendengar jawaban dari Mas Rezky, aku langsung mengalihkan pandanganku ke arah spion sepeda motor yang sedang kami naiki. Dan ternyata benar, kalau saat ini, Mas Rezky memang sedang tersenyum dengan sangat tampan di sana. Dan karena aku yang juga sedang menatap ke arah spion, jadi kini, aku dan suamiku sama-sama sedang saling pandang dan tersenyum dengan sangat senang.
Aku makin tersenyum saat ini, lalu jadi mengeratkan genggaman tanganku di sisi jaket Mas Rezky.
Aku malu.
Mas Rezky terkekeh, lalu tiba-tiba aku merasakan tangan kananku ditarik oleh Mas Rezky dan dimasukan ke dalam saku jaketnya. Dan tak lama setelah itu, Mas Rezky juga menarik tangan kiriku untuk ia masukan juga ke dalam saku jaket yang sedang ia kenakan.
Aku sedikit terkejut dengan apa yang sedang Mas Rezky lakukan.
"Peluk aja, sayang. Jangan cuma megangin jaketnya Mas."
Aku diam saja. Tapi langsung mengulum bibirku karena menahan senyuman yang sedang kupunya.
Kini, sepeda motor yang sedang kami naiki berhenti di lampu merah.
Tiba-tiba, Mas Rezky ikut memasukan satu tangannya ke dalam saku jaketnya, lalu mengusap-usap kedua punggung tanganku yang sudah bersatu untuk memeluk pinggang Mas Rezky dengan sempurna.
Aku terdiam.
Dan jantungku tiba-tiba jadi berdebar dengan sangat kencang karena usapan lembut dari Mas Rezky.
Mas Rezky masih setia mengusap-usap kedua punggung tanganku yang ada di dalam saku jaketnya. Dan jantungku juga makin berdebar tak berdaya karenanya.
Saat ini, Mas Rezky menggunakan jaket model hoodie, yang mempunyai satu saku besar di bagian depannya. Dan saku hoodie yang Mas Rezky kenakan tanpa sekat, karena memang tak memakai resleting atau bukaan di bagian depannya. Jadi kini, saat kedua tanganku ada di dalam saku jaketnya, kedua tanganku benar-benar jadi bisa memeluk pinggang Mas Rezky dengan sangat sempurna. Dan kedua tanganku langsung bertemu dengan tangan kekar Mas Rezky yang saat ini juga ikut masuk ke dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua [After Marriage] ✔
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] SEQUEL "KALI KEDUA" Entah seberapa...