16. Bertemu - Berlalu

820 73 0
                                    

💙 Mas Rezky

Alhamdulillah, akhirnya aku sudah sampai di Semarang.

Tiba di rumah, aku lekas berjalan cepat untuk masuk ke dalam rumah setelah tadi selesai mengunci pintu gerbang dan lain sebagainya.

Menarik napas cukup panjang, akhirnya aku memberanikan diriku untuk membuka pintu kamar secara perlahan.

Senyumku secara otomatis langsung tertarik ketika kini aku bisa melihat presensi istriku lagi.

Pukul 2 pagi, jadi jelas kalau Rina sudah terlelap dalam tidurnya. Baru nanti ketika jam 3 telah tiba, Rina akan terbangun dari tidurnya untuk melaksanakan sholat malam seperti biasanya.

Aku mendudukan diriku di tepi tempat tidur masih dengan senyum yang masih belum mau luntur sejak tadi. Bahkan kini, senyumku makin terkembang dengan sangat sempurna saat tanganku bisa mengusap wajah cantik Rina sampai beberapa kali.

Dengan gerakan yang amat perlahan, kuusap puncak kepala dan juga sisi wajah Rina. Seperti biasa, istriku tercinta memang akan selalu tenang dan cantik sekali dalam tidurnya. Setelah puas memandangi wajah Rina yang selama tiga hari ini tak bisa kulihat secara langsung dengan kedua mata, akhirnya kini aku menundukan wajahku untuk mencium kening Rina.

"Halo sayang, Mas pulang," bisikku mencoba untuk memelankan suara. Karena aku hanya ingin menyapa Rina seperti kepulanganku biasanya. Sama sekali tak bermaksud untuk membangunkan Rina dari tidur lelapnya.

Setelah keningnya, kini aku beralih untuk mencium pipi Rina, sebelum akhirnya aku menegakkan tubuhku dan bangkit berdiri untuk segera mandi. Karena aku harus membersihkan diriku terlebih dahulu, sebelum nanti aku bisa menyusul Rina untuk tidur dan memeluk dirinya sepuasnya, sepanjang hari ini.

Karena serius demi apa pun juga, aku benar-benar sudah rindu sekali ingin memeluk istriku tercinta.

Masuk kamar mandi, aku segera menyiapkan air hangat untuk diriku sendiri.

Cuaca hari ini cukup dingin, jadi tak mungkin kalau aku mandi dengan menggunakan air biasa, sebab aku tak mau badanku nanti jadi menggigil karena kedinginan.

Baiklah, ayo mandi dengan cepat. Supaya nanti, aku bisa segera memeluk Rina dengan erat.

Dan semoga saja, kemarahan Rina sudah mereda. Jadi nanti aku bisa memeluk dia sepuasnya.

Ya. Semoga saja.

*****

Keluar dari kamar mandi, aku langsung terkejut karena Rina sudah tak ada lagi di atas tempat tidur kami.

"Rina ke mana?" gumamku sambil berjalan ke arah ranjang untuk meraih baju dan juga celana yang sepertinya telah disiapkan oleh Rina.

Aku menatap sendu baju ganti yang saat ini sudah ada dalam genggaman tanganku.

Apa gerakanku tadi jadi membangunkan Rina dari tidurnya?

Seketika aku menyesal karena tadi tak bisa menahan rasa rinduku, sampai kini aku jadi mengganggu tidur Rina dengan usapan dan juga ciuman dariku.

Aku menarik napas sejenak, "Semoga Rina tak marah lagi."

*****

Selesai memakai baju yang telah disiapkan oleh istriku tercinta, aku lekas keluar dari kamar untuk mencari keberadaan Rina.

Tujuan utamaku sekarang adalah dapur atau ruang makan. Karena biasanya, jika aku pulang dari perjalanan panjang seperti ini, maka Rina akan sibuk di sana untuk menyiapkan makanan atau minuman hangat untukku.

Kali Kedua [After Marriage] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang