- 29 -

656 116 32
                                    

Sungguh hanya perlu waktu satu hari bagi seluruh angkatan kelas tiga tahu, jika Huang Renjun dan Lee Nakyung telah jadi sepasang kekasih. Benar-benar menggemparkan seluruh siswa yang menghuni dilantai tiga gedung sekolah; mereka sama sekali tidak menyangka jika gadis yang selalu terlihat menempel dengan Hwang Hyunjin itu bisa jatuh cinta pada lelaki lain, terlebih lagi si cupu Renjun yang bisa dibilang keberadaannya setara dengan siswa biasa lainnya. Tak sepopuler Hyunjin, apalagi semenarik itu untuk bisa dilirik oleh 'angsa cantik' sekelas sang manajer klub sepak bola.

Mendapat lirikan sinis dari orang-orang yang mengenal sosok Lee Nakyung sepanjang hari, Diseret Lee Haechan yang mengomel soal betapa tidak adilnya dunia karena Renjun --yang selalu lelaki itu anggap tak beda jauh soal nasib percintaan-- nyatanya sangat beruntung karena bisa mendapatkan Nakyung, dan di sore hari saat akhirnya ia diperkenalkan oleh sang kekasih kepada 'saudara-saudaranya' di klub sepak bola, yang dilakukan para atlet --yang anehnya dengan semangat mengajukan diri untuk jadi pemain cadangan hari itu-- adalah mengintrogasinya.

Terdiri dari lima teman seangkatan, tubuh ringkih Renjun diapit mereka dan walau merasa agak tertekan dengan mata-mata kesal yang tertuju padanya, setidaknya ia masih harus bersyukur karena selain lima orang ini, rombongan lainnya diminta Hyunjin untuk tetap bermain di lapangan dan karena mereka semua adalah adik kelas, jadi sama sekali tak berani melawan si kapten sehingga yang tersisa hanyalah Kim Junkyu, Han Jisung, Kim Younghee, Kim Sunwoo dan Kang Chanhee begini.

Bertanya banyak hal pada Huang Renjun yang hanya bisa menjawab semua dengan kekehan paksa; lima altlet itu nyaris meragukan ketulusannya jika saja Hwang Hyunjin tak memanggil mereka turun ke lapangan untuk menggantikan adik kelas yang kelelahan, memulai perdebatan kecil dengan Nakyung yang entah bagaimana sudah ada disitu, nasihat singkat kelimanya soal bagaimana mereka terlalu meyayangi si manajer sampai ingin memeriksa kesehatan hubungan Nakyung dan Renjun benar-benar membuat lelaki itu melihat sisi lain gadisnya yang selama ini tak pernah dilihatnya.

"Mian, pasti rasanya tidak nyaman--"

"Kerja bagus, Nakyung-ah..."

Dia yang hendak mengambil tempat di samping Renjun itu menghentikan gerakannya. Mata menatap kekasihnya heran. "Karena telah mengusir mereka?"

"Oh, bukan, bukan," Renjun sadar jika waktu disaat ia mengucapkan hal tersebut tidaklah tepat, jadi segera mengoreksi. "Bukan karena mengusir mereka."

"Lalu?"

"Karena telah selalu bekerja keras selama jadi manajer klub," jawab Renjun. "Dan hari ini, aku jadi melihat sisi lain dari dirimu yang keren lagi."

Kali ini Lee Nakyung yang sudah duduk di samping kekasihnya itu terkekeh. "Aku sudah melakukan ini untuk waktu yang lama, jadi sudah terbiasa dan..." bahunya diangkat. "Sama sekali tak merasa bekerja keras untuk itu."

"Tapi tetap saja, kau pernah bilang jika ini tidak mudah," lelaki itu mengusap lengannya yang masih terasa agak merinding karena interogasi beberapa saat lalu. "Dan setelah berada disini, aku jadi benar-benar paham apa maksudmu..."

"Aigoo, aigoo..." Nakyung taruh papan berisi beberapa tumpukan kertas yang tadi ada dipahanya pada sisi kosong kursi. "Pacarku juga sangat hebat karena bisa menahan diri untuk tetap bersama mereka begitu," ia peluk Renjun dari samping sembari ikut mengusap lengan lelaki itu. "Biasanya tak akan ada yang tahan diperlakukan seperti itu lebih dari lima menit, lho."

"Mereka sudah sering melakukan ini?"

Nakyung mengangguk. "Mereka selalu seperti itu saat curiga jika ada seseorang yang menyukaiku."

Ucapan si perempuan, membuat Renjun menegak salivanya; Haechan benar soal betapa berbahayanya anggota klub sepak bola sekolah mereka ini.

"Tapi mereka 'kan sudah tahu kalau kau orang baik, jadi pasti tidak akan melakukan yang seperti itu lagi," Nakyung tersenyum. "Jadi jangan merasa segan datang kesini jika kau ingin melihatku, ya."

We Got 'Married'✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang