"Jangan ngelamun!"
"Thetic enggak ngelamun, cuma lagi berpikir saja."
"Lo mikirin apa?" Tanya Rahmi. Kalau si kakaknya, Rahma, lagi asyik dengan dunianya sendiri. Lebih tepatnya, fokus sama berita idol-nya dari Negara ginseng.
"Itu, si Mickey lagi kerasukan jin apa ya?" Tanya Aesthetic polos, melihat ke arah Mickey yang diam dengan raut wajah datar. Sikapnya juga berbeda dengan kemarin, saat berada di mall.
"Dari segi mana dia kerasukan? Toh, dia dari orok sudah begitu kali. Kenapa? Seram ya?" Timpal Rahmi.
Aesthetic mengangguk kecil. "Seram. Auranya langsung mistis begitu. Suram juga."
Rahmi tertawa mendengar penuturan Aesthetic. Jujur apa adanya sekali anak itu.
"WOI! NGAPAIN? LAGI GIBAH YA?!" Teriak Ameera mengejutkan. Ya, memang daritadi Ameera sedang ada urusan di kelas sebelah.
"Enggak, cuma ngerumpi doang." Celetuk Aesthetic.
"Astaghfirullah, anak gue yang polos ternodai sama Rahmi, nih!" Ucap Ameera yang langsung menjauhkan Aesthetic dari Rahmi.
"Sekate-kate lo!" Rahmi membela diri sendiri.
"Tapi, enggak apa-apa. Untuk kali ini dibolehin, karena gue juga punya berita bagus dan masih hangat!" Ujar Ameera semangat.
"Sama saja lo mah! Memang beritanya apa?"
"Nih ya, pasang telinga baik-baik. Kata kelas sebelah, Pak Sumarto dipindahin gitu, guys, ke sekolah tetangga tuh. Sekolah yang saingan kita. Terus, guru yang gantiin Pak Sumarto tuh kasep-nya enggak ketolongan! Mau tau nggak namanya siapa?" Ameera sudah excited.
"Tinggal kasih tau saja Ame. Jangan disetengah-setengahin, ini bukan acara TV." Celetuk Rahma, tapi matanya masih ke benda pipih yang dipegangnya. Mata kemana, telinga siap siaga.
"Namanya, Pak Jamal." Tutup Ameera dengan senyuman.
"Yakin ganteng? Kok gue enggak yakin ya dari namanya. Apalagi tampang lo 'kan muka-muka suka ngibul." Tampik Rahmi.
"Jahat banget. Awas saja sampai naksir, gue tenggelamkan di Sungai Ciliwung!"
"Lo kenapa, The?" Tanya Ameera.
Aesthetic yang mengerecokki Rahma, kini menoleh ke Ameera. "Bete. Kenapa harus sekarang jadwal olahraganya? Mana jam awal. Kenapa enggak Jumat saja, sih? Ribet ganti bajunya."
Ameera mengulum senyumnya. "Enggak akan bete lagi. Nanti ada vitamin. Yakin deh, sama gue!"
"ARGH!!"
"Heh, dodol! Kaget gue! Kenapa sih?"
"Rahma, lo kenapa?"
"Rahma digangguin jin dari tubuhnya Mickey?"
Kalimat yang terlontar dari bibir mungil Aesthetic, mengundang tatapan dari ketiga temannya.
"Amit-amit, astaghfirullah. Itu... Idol gue dating, HUAAAAAA!" Jawab Rahma yang potek hatinya.
"Yang sabar ya, bos." Ucap Aesthetic dan Rahmi.
"Nanti juga lupa kok. Yuk lah, ada vitamin tuh. Nanti berbinar deh mata lo macam matanya Aesthetic." Ujar Ameera.
~ 🪄 ~ 🪄 ~ 🪄 ~
"Selamat pagi, anak-anak semuanya! Perkenalkan, nama saya Ahmad Jamal. Panggil saja, Pak Jamal. Saya ditugaskan mengajar pelajaran olahraga di sekolah kalian, menggantikan Pak Sumarto. Salam kenal semuanya ya!" Buka Pak Jamal dengan senyuman, menebarkan positive vibes. Jangan lupakan lesung pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MiStic (Mickey and Aesthetic)
Teen FictionGadis mungil yang polos, lugu, bermata bulat indah, dan beraroma bayi membuat orang-orang di sekitarnya tenang. Gadis tersebut bernama Aesthetic. Iya, Aesthetic, nama yang langka bukan? Sama seperti karakternya yang langka dan unik. Polos, tapi tid...