Pernahkah kalian merasa waktu sangatlah berjalan lambat pada hal yang kita tidak sukai? Itulah yang dirasakan Aesthetic saat ini. Di hari Minggu yang cerah, udaranya juga bagus, tapi ia harus melakukan olahraga bersama Papahnya. Oh, tentu, karena dipaksa.
"Yah... Padahal Thetic sudah berdoa dari jauh-jauh hari, supaya hari Minggu ini tuh hujan." Raut kegagalan nampak dari wajah Aesthetic yang melihat ke arah langit cerah.
"Thetic, ayo kita mulai pola hidup sehatnya!" Ajak Papah Taufik semangat sembari merangkul sang anak.
Aesthetic pasrah, dengan rasa malas ia mengikuti Papahnya. Wajah Aesthetic ditekuk, membuat kesan imut bertambah pada dirinya. Lihatlah wajah-wajah penerus generasi bangsa yang lain, terlihat ceria. Hanya Aesthetic yang tertekan.
"Pah, selesai olahraga ini, Thetic mau beli burger ya." Pinta Aesthetic di sela kegiatan olahraganya.
"Masa habis bakar kalori, numpuk kalori lagi?" Jawab Papah Taufik yang masih terlihat muda di usianya sekarang.
"Daripada Thetic kelaparan, Pah." Masih membujuk.
"Bisa makan yang bukan junk food. Sayur contohnya. Sayur sup atau apalah." Jawab Papah Taufik yang juga masih kekeuh.
"Tapi di dalam burger 'kan ada sayuran juga. Ada timun juga. Timun bagus tau, Pah, buat kesehatan jantung, buat menurunkan berat badan, melancarkan pencernaan, dan lain-lain." Balas Aesthetic lagi.
Papah Taufik mendengarkan penjelasan dari anaknya, dan sesekali menyeka keringat menggunakan handuk kecil.
"JANGAN CUBIT PIPI!" Aesthetic sudah menyiapkan ancang-ancang untuk menyelamatkan pipinya. Agak sebal baginya, karena pipinya sudah melar bahkan seperti bakpao.
Papah Taufik tertawa, "lagian, itu pipi atau bakpao? Mending makan pipi kamu sendiri. Enggak usah beli burger."
"Fine, Thetic mengalah. Tapi, bukan berarti kalah ya." Final Aesthetic, yang masih berusaha menyamai langkah Papahnya.
"Iyain saja, biar cepat. Nanti menyerocos mulu, lama lagi berhentinya."
"PAPAH!"
Begitulah kiranya, kedekatan seorang anak perempuan bernama Aesthetic, dengan laki-laki yang dipanggil Papah olehnya.
~ 🪄 ~ 🪄 ~ 🪄 ~
BRAKKKK
"NGURUS BEGINI SAJA TIDAK BECUS!! KALIAN GIMANA KERJANYA? INI LIHAT, BANYAK ANGKA YANG TIDAK JELAS DISINI. TIDAK BALANCE. DAN SATU LAGI, SETELAH SAYA CEK ULANG, KENAPA BANYAK UANG YANG KELUAR DAN HILANG TIDAK JELAS?!" Murka Mickey.
Beberapa hari terakhir ini, Mickey lebih mengurus perusahaan. Papahnya yang meminta. Memang dari usianya yang masih belia, Mickey sudah harus memikirkan perusahaan. Belajar tentang semua hal yang berkaitan dengan perusahaan, dan mampu membagi waktu dengan sekolahnya. Mau tidak mau, karena Mickey lah yang menjadi pewaris tunggal.
Hari Senin, dan Mickey masih izin untuk mengurus perusahaan.
Sekarang di meja yang luas, terdapat beberapa map dan berkas-berkas yang Mickey taruh dengan keras. Terkejut? Tentu saja semua karyawan yang dikumpulkan oleh Mickey terkejut.
"Saya mohon kerja samanya di sini. Kita cari sampai dapat apa yang membuat perusahaan ini menurun. Hal ganjil itu harus ditemukan! Selanjutnya, revisi masih berjalan dan tetap dilakukan. Saya yakin kita semua bisa menghadapi ini." Tegas Mickey setelah menenangkan dirinya dari emosi.
"Saya akui, orang yang mengusik perusahaan sekarang benar-benar licik. Dan saya juga mau bilang ke kalian, saya paling tidak suka dikhianati. Semoga saja orang tersebut bukanlah dari karyawan-karyawan sini. Saya tidak suka pengkhianat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MiStic (Mickey and Aesthetic)
Teen FictionGadis mungil yang polos, lugu, bermata bulat indah, dan beraroma bayi membuat orang-orang di sekitarnya tenang. Gadis tersebut bernama Aesthetic. Iya, Aesthetic, nama yang langka bukan? Sama seperti karakternya yang langka dan unik. Polos, tapi tid...