🪄 CHAPTER 26: Berlawanan Arah 🪄

41 8 4
                                    

Halo, MiStic datang!

‼️Ambil baiknya, buang buruknya‼️

🍂Jangan jadikan sebagai bacaan utama, tapi jadi bacaan yang membuat kalian mengutamakan kebaikan-kebaikan🍂

🤍Selamat membaca🤍


~ 🪄 ~ 🪄 ~ 🪄 ~

"Mickey kok baru sampai?" tanya Aesthetic melihat kedatangan Mickey di ambang pintu kelas yang akan menjadi saksi olimpiade. Bukan tanpa alasan, pasalnya Aesthetic sudah berada di kelas sekitar sepuluh menit yang lalu. Bukankah seharusnya Mickey yang tiba duluan?

Mickey hanya tersenyum merespon raut wajah penuh tanya milik Aesthetic. Namun tidak lama, senyum Mickey lenyap. Ia mengikuti arah pandang Aesthetic yang mengarah ke belakangnya.

Aira Putri

Perempuan itu tersenyum manis sembari berlalu dan menyapa Aesthetic yang masih mencerna apa yang telah terjadi. "Hai, Aesthetic! Gue berdoa untuk hubungan kalian ke depannya. Baik-baik, oke?"

Aesthetic tidak menjawab ucapan dari Aira, si ratu bullying. Ia hanya diam dan mencari jawaban dari raut wajah seseorang yang masih diam di tempat. Ya, untuk sementara ini ia akan mengamati apa yang telah terjadi dari ekspresi wajah Mickey. Biarkanlah. Ketika waktu semakin berlalu, ia akan menanyakannya. Bohong jika ia langsung mau melakukan hal tersebut. Karena jujur, dirinya masih berharap bahwa pemuda itu yang berinisiatif untuk memberitahu.

Tidak mungkin untuk terus menetap di ambang pintu, Mickey melangkahkan kakinya menuju kursi yang tersedia. Ruangan yang ia dan lainnya tempati termasuk sangat luas untuk dikatakan sebagai kelas biasa.

Saat pengawas sudah datang dan memberikan arahan, seperti tata cara dan hal-hal yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan selama mengerjakan soal-soal olimpiade, Mickey tidak langsung mengikutinya melainkan bertanya sesuatu pada perempuan yang berada di depannya. "The, bawa kalkulator? Pengawas bilang, boleh digunakan selama pengerjaan."

"Hm." Tanpa berbalik badan, Aesthetic membalas dengan dehaman dan anggukan kepala. Mickey heran dengan jawaban yang didapatkannya barusan. Namun, tak ayal bahwa ia juga menahan kedutan senyum di ujung bibirnya.

Detik pertama memulai olimpiade di semua bidang atau mata pelajaran, begitu pun dengan kelas yang terisi oleh Mickey dan Aesthetic. Sesuai peraturan, total waktu pengerjaan adalah 180 menit atau tiga jam. Soal yang mulai dikerjakan berjumlah 50 nomor dengan masing-masing empat pernyataan yang perlu ditentukan apakah benar atau salah. Tiap pernyataan yang dijawab dengan tepat akan mendapatkan nilai satu dan nilai maksimal adalah 200. Dengan kalimat lain, 200 adalah nilai sempurna pertanda menjawab semua pernyataan dengan tepat. Kira-kira, siapakah yang menjadi peraih nilai sempurna, atau setidaknya, peraih nilai tertinggi walau tidak sempurna?

Semua fokus dan khidmat mengerjakan yang didukung pula oleh jarak tempat duduk. Tidak ada namanya teman sebangku karena hanya terdapat kursi tunggal untuk tiap peserta. Tentu susunan tersebut mendukung fokus agar tidak ter-distract oleh hal-hal kecil.

Waktu terus berjalan menandakan 180 menit di awal sudah berkurang menjadi 30 menit yang membuat mereka tercekat. Bagaimana tidak? Pengawas yang sedari tadi berjalan, sekarang sudah di depan mereka semua untuk menaruh jam pasir penanda waktu tersisa 30 menit. Aesthetic sebenarnya agak panik karena masih tersisa dua nomor dengan masing-masing empat pernyataan yang belum ia jawab, tapi ia berusaha untuk kembali fokus.

Mickey ingin menenangkan perempuan yang duduk di depannya, tapi ia rasa waktunya tidak tepat. Jadi, ia berencana akan membelikannya sesuatu setelah olimpiade berakhir. Sesuatu yang ia tahu bahwa perempuannya akan sangat suka.

MiStic (Mickey and Aesthetic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang