Sebuah mobil berhenti di sebuah tempat makan yang sederhana, namun membuat nyaman menjadi daya tarik. Tidak harus mewah, tapi mampu membuat orang-orang datang.
"Silahkan mau pesan apa, Kak?" tanya pelayan yang menyambut Pak Jamal. Pak Jamal tidak langsung menjawab. Kedua bola mata indahnya menelusuri daerah makan, seperti mencari sesuatu atau seseorang.
"Kak? Apa Kakak mau makan di tempat? Tapi, maaf, Kak, belum ada meja kosong untuk saat ini. Semuanya masih penuh." Pelayan tersebut masih memberi penjelasan.
"Nggak usah, Mbak. Saya pesan saja, take away." Pelayan tersebut mengangguk, setelah Pak Jamal menyebutkan menu yang dipesan.
"Baiklah, ditunggu, ya, Kak."
Tidak bisa dibohongi, perasaan memang tidak bisa dibohongi. Pak Jamal sudah sadar, bahwa dirinya sudah jatuh ke dalam pelukan salah satu muridnya. Jatuh ke dalam sebuah rasa nyaman yang dihadirkan oleh seorang perempuan bernama, Ameera Zaltana. Dirinya memang sering mengelak hal tersebut, dan meyakinkan bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi. Sekarang, apa boleh buat?
Terkadang kita akan menyadari sebuah perasaan, disaat orang yang dituju pergi tanpa pamit atau tidak ada kabar selama beberapa waktu.
Tempat makan yang dikunjungi Pak Jamal saat ini, merupakan tempat makan yang sering didatangi oleh Ameera. Iya, selama Ameera menginap di rumah Aesthetic, Ameera sering berkunjung ke tempat makan ini.
Pada saat matahari akan terbenam sebentar lagi, dan setelah hujan turun, Pak Jamal mengingat dirinya pernah mendapati Ameera di tempat yang ia pijak sekarang. Seperti mengulang waktu, rasanya tetap sama. Bedanya, saat ini ia tidak mendapati sosok perempuan tersebut. Sosok perempuan yang ingin ditemui.
Apa salah, jika seorang laki-laki dewasa berprofesi sebagai guru mempunyai perasaan lebih, terhadap salah satu perempuan yang berprofesi sebagai muridnya?
Ini bukan kesalahan sebuah perasaan, dan bukan kesalahan pada letak usia. Pak Jamal rasa, tidak ada yang salah. Usia dirinya dan Ameera tidak terpaut jauh. Peraturan tempat ia mengemban kerjaan, membuat Pak Jamal harus menjauh. Pak Jamal juga sadar, kalimat yang diucapkannya tadi di sekolah, sudah cukup keterlaluan. Terlepas ada atau tidaknya balasan perasaan dari primadona sekolah tersebut, tetap saja itu menggores luka tak kasat mata.
"Kak, pesanannya sudah siap." Suara pelayan tadi membuyarkan semua isi pikiran Pak Jamal.
"Terima kasih, Mbak." Usai memberikan beberapa lembar uang, Pak Jamal terasa enggan melangkah pulang. Ia merasa Ameera ada di tempat tersebut, walau selama tadi matanya tidak menangkap keberadaan perempuan tersebut.
Menundukkan kepalanya, dan membuang napas, Pak Jamal mengambil langkah untuk kembali membelah jalanan. Hawa setelah hujan turun memang menyejukkan, tapi untuk sekarang rasanya sejuk menyesakkan.
"Apa Ameera langsung pulang ke rumahnya? Biasanya dia mengunjungi tempat makan tadi, sebelum pulang ke rumah Thetic. Lagipula tempat makan tadi juga ada akses buat kendaraan umum, jadi kemungkinan besar Ameera ke tempat makan itu. Ditambah hujan deras, harusnya meneduh dekat-dekat sini." Pak Jamal memikirkan semua kemungkinan yang katanya harus terjadi. Sebenarnya, diam-diam Pak Jamal memperhatikan Ameera dari jauh. Sampai akhirnya ia juga tahu, sebucin apa Ameera dengan tempat makan tadi. Hanya saja Ameera tidak tahu hal-hal tersebut dilakukan oleh guru olahraganya.
Di dalam mobil, Pak Jamal masih nyaman berdiam diri. "Nggak ada cara lain, gue harus hubungi nomornya!" Pak Jamal mengambil benda pipih di saku celananya. Dirinya sudah menyimpan nomor Ameera, melalui grup chat olahraga kelas Ameera.
"Nggak diangkat." Kegusaran melanda Pak Jamal. Ia merasa dirinya baru segusar ini, padahal dulu dengan masa lalu tidak sampai sebegininya. Pak Jamal juga masih merasa bersalah atas ucapannya, namun kegusaran lebih dari rasa bersalah. Tidak berhenti menyerah begitu saja, jari-jarinya sudah mulai menari di atas keyboard handphone. Informasi datang menandakan pesan sudah terkirim.
KAMU SEDANG MEMBACA
MiStic (Mickey and Aesthetic)
Novela JuvenilGadis mungil yang polos, lugu, bermata bulat indah, dan beraroma bayi membuat orang-orang di sekitarnya tenang. Gadis tersebut bernama Aesthetic. Iya, Aesthetic, nama yang langka bukan? Sama seperti karakternya yang langka dan unik. Polos, tapi tid...