More

80 14 6
                                    

Izana selalu paham bagaimana Mikey membela dan menyayangi semua teman-temannya melebihi apapun. Tak dipungkirinya, keberadaan teman-teman Mikey merupakan harta bagi adik kesayangannya itu disaat keluarga yang Mikey dambakan diambang kehancuran. Namun jika itu berhadapan dengan keluarganya, siapapun itu Izana tak akan beri ampun. Namun jauh di lubuk hatinya ia ingin keadaan berjalan baik-baik saja tanpa harus menggunakan kekerasan untuk menyelesaikannya. Maka disinilah Izana, tengah duduk di bangku mini market tak jauh dari apartemen Baji. Menunggu lelaki yang katanya sedang dalam perjalanan menemuinya. Izana tahu betul siapa Baji ini, keganasannya membuat lelaki bersurai hitam itu terkenal dan lagi Haitani bersaudara merupakan teman se-club Baji di ekskul panahan. Tak lama setelah Izana membuang puntung rokoknya, Baji datang dan duduk tepat di sebelahnya.

"Yo, udah lama lo disini?" Tanya Baji basa-basi sambil melemparkan sekaleng soda pada Izana. Lelaki bersurai perak itu sigap menangkapnya dan tersenyum pada Baji.

"Ah nggak, baru ngehabisin sebatang kok...Sibuk ya? kata Ran bakal turnamen ke Kyoto?" Tanya Izana penasaran.

"Tanding antar kota aja kok...sibuk latihan aja sih...nggak yang gimana-gimana juga...."Jawab Baji sambil mengecek ponselnya sekilas dan kembali memasukkannya ke saku celananya.Baji membuka kaleng sodanya.

"Jadi...lo sama Cipuy gua ada apaan?" Tanya Izana, Baji hampir tersedak sodanya sendiri.

"Gak gua apa-apain kok...jujur gua jatuh cinta sama dia"Ucap Baji tanpa takut sedikitpun pada sorot mata tajam Izana.

"Lo tau dia adek gua? Gua jagain dia banget karena dia hampir mati dulu...kalo lo mau tau lengkapnya lo bisa tanya Ran..." Ucap Izana dingin. Baji sedikit tak nyaman dengan ketegangan seperti ini.

"Gua tau dia sepenting apa bagi keluarga Sano...gua bakal jagain dia baik-baik" Ucap Baji mantap. Izana sedikit kagum dengan ketegasan Baji.

"Dengan status lo yang brandal begini? Yakin bisa jagain adek gua? Yakin kalo Cipuy gak bakal dapet ancaman karena deket ama lo? Lo bisa gak jamin keselamatan dia? Gua bukan Mikey yang percaya sama lo, gua realistis aja ini sih...sampe adek gua kenapa-kenapa, Gua gak segan bunuh lo, Ji" Ucap Izana dengan nada tenang namun berhasil membuat Baji bergidik ngeri.

"Gua gak bisa janji dia gak akan dapet ancaman bahaya, tapi gua bisa janjiin keselamatan dia. Gua serius mau jagain dia..." Ucap Baji. Izana tersenyum tipis. Ia merasa sudah menyerahkan adiknya pada lelaki yang tepat.

"Dah ah...capek juga gua tegang begini...santai Ji santai...gua gak beneran mau bunuh lo kok" Ucap Izana sambil tertawa dan merangkul pundak Baji. Lelaki bersurai hitam itu sedikit canggung dengan kekonyolan Izana, namun dengan cepat juga beradaptasi dengan keadaan.

"Lagian gua belum nembak dia sih...gua gak tahu dia suka gua beneran apa ngga" Ucap Baji agak sedih. Ganti Izana yang tersedak soda.

"Lha bajingan...belum jadian? Hah?!! Te-terus...kalian deket tapi gak jadian? Gimana sih?" Tanya Izana heran. Baji tersenyum pahit sambil menggaruk kepalanya.

"Adek lo godain gua mulu njir...tapi pas diladenin ketakutan, kan gua jadi ngarep" Ucap Baji.

"Lha...dia ceritain lo ke orang rumah udah kayak yang mau nikah minggu depan aja tingkahnya" Sahut Izana dengan gelak tawa.

"Masa sih? Soalnya udah semingguan ini gua tanyain dia kayak nolak buat bahas itu...stres gua gara-gara adek lo" Ucap Baji sambil menyenggol lengan Izana. Beberapa menit lalu mereka terlihat sangat canggung, namun kini sudah seperti teman lama.

"Lha ya udah gak usah dipacarin...hahahah!'' Ejek Izana sambil mengeluarkan sebatang rokok lagi dan kunci motor, sepertinya ia akan segera pergi dari sana.

Cry Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang