Stay

30 7 0
                                    

Hal pertama yang dilakukan Mikey saat tahu Ryusei dan Wakasa berkunjung adalah terdiam selama lima menit. Mematung memandangi betapa banyak kesamaan diantara kedua orang itu hingga cubitan di pipi kanan Mikey oleh Emma membuyarkan lamunannya.

"Lu ngapain sih? ada tamu malah dipelototin! KAK ASAAA!!! ...hello Sei! long time no see! Ayok masuk! Aku abis bikin pizza!" Ucap Emma yang langsung memeluk lengan Wakasa dan menyeretnya masuk.

"Sehat lu?" Tanya Ryusei sambil merangkul Mikey. Si surai pirang mengangguk.

"Lu bukannya nemenin Cipuy?" Tanya Mikey.

"Dia lagi ke konbini sama Shin, palingan bentar lagi nyampe" Ryusei mengedarkan pandangannya dan tersenyum lebar ke arah Draken, Mitsuya, dan Kazutora. Berlari kecil menghampiri mereka meninggalkan Mikey yang tengah mencari nama Shin di kontak ponselnya lalu mengubunginya cepat.

"Kenapa dek?" Tanya si sulung di seberang sana.

"Beliin gua jajan" Titah Mikey.

"Dek..."

"Gak! Jajan. Gak mau tahu" Mikey mengerutkan alisnya. Emma yang heran melihat kakak lelakinya itu menghampirinya dan bertanya tanpa suara, memastikan bahwa itu adalah kakak sulung mereka yang tengah berbicara. Mikey mengangguk.

"Bilangin dong Key, Emma minta beliin maple syrup! mau buat pancake besok pagi" bisik Emma sambil merapikan jejeran poni Mikey.

"Emma bilang tolong beliin maple syrup" Ucap Mikey.

"Kasihin telponnya ke Emma coba" Pinta Shin.

"Ngomong aja disini apa susahnya?" Mikey selalu ingin bergelut dengan Shin. Si sulung memutar bola matanya. Emma menepuk dahinya dan menengadahkan telapak tangannya meminta ponsel Mikey.

"Kalian janjian apa hah? Kenapa kudu berdua? kan bisa aja gua sampein" Ucap Mikey tak percaya.

"IIH! gua tuh nitip bahan kue tau sama abang! Lu apaan sih! Siniin hapenya Key!" omel Emma sambil menggapai ponsel yang ia genggam dan ditinggikannya dengan meletakkannya di atas. Izana yang baru saja pulang spontan memeluk Mikey dari belakang yang membuat lelaki itu terkejut bukan main, hampir terjatuh jika saja Izana tak menahan tubuhnya, Izana berhasil meraih ponsel yang tergelincir dari tangan Mikey dan memencet tombol speaker.

"Bang, lu dimana? Nitip rokok" Ucap Izana.

"Astaga, Emma mana? Kalian bisa diem dulu ga sih?" protes Shinichiro sambil berkacak pinggang.

"KAN! NANA BOLEH BELI ROKOK?! GUA NGGAK?! MAKSUD LU APAAN BANG SHIN!" Sorak Mikey. Shinichiro menjauhkan ponsel dari telinganya yang terserang suara nyaring Mikey. Chifuyu tertawa lepas melihat kakak lelakinya memijit dahi karena ulah saudara-saudaranya dirumah.

"Ini Emma, abang udah beli yang di tulis di list? Ada yang ga ada kah?" tanya Emma sambil memegang pergelangan tangan Izana yang menggenggam kuat ponsel Mikey. Mikey sendiri sudah pasrah dipeluk erat oleh kakak lelaki keduanya itu.

"Strawberry Pureenya ada, terus gelatin, hmm...Kosher salt, baguette, daun basil..." Shinichiro mengingat-ingat kembali karena catatan yang dibawanya tertinggal di bengkel, tapi berkat Chifuyu ia amat sangat tertolong.

"Aku juga mau buatin abang mascarpone yang kopi kemaren abang minta itu. Jadi abang harus beli rum sama mascarpone nya yaa, kalo bubuk kopi nya ga usah, udah ada di rumah, ladyfinger juga ada" Ucap Emma.

"Bentar-bentar, mascarpone belum kebeli dan itu...apaan deh? nyarinya di deretan mana? terus kalo ga ada yang jual rum gimana? Ganti sake boleh?" Tanya Shin berusaha menahan tawanya.

"GAK BOLEH! kalo ga ada rum gantinya beli brandy, terus mascarpone itu bahan dasarnya keju jadi abang cari di olahan produk susu deket deretan keju ya! Semangat abang Shin sayaaang! nanti Emma bakal buatin yang enak!" Ucap Emma dan kembali ke dapur.

Cry Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang