Agenda ke vet dan membawa PekeJ untuk di steril sudah selesai, kini kucing mungil berwarna hitam itu tengah menjalani perawatan sebelum operasi di klinik hewan. Ryusei dan Chifuyu tengah berjalan menuju bengkel Shinichiro.
"Jadi, kak Ryusei udah lama temenan sama kak Baji?" Tanya Chifuyu penasaran.
"Dari dia kecil, dulu dia gak tinggal disini sama Mikey dan yang lain, dia baru pindah pas umurnya 5 tahun" Ucap Ryusei.
"Pantesan aku gak begitu familiar sama dia dulu" balas Chifuyu.
"Dia yang dulu bakal bikin kamu shock, Puy! kamu tahu ga dia pas SMP sebrutal apa?" Tanya Ryusei. Chifuyu menggeleng cepat.
"Dia dulu itu deket banget sama Haruchiyo kalau gak sama Kazutora. Selalu onar kalau pulang sekolah, selalu malakin anak-anak SMA yang lewat di gang deket taman sekolah, dan kalau iseng, dia suka mecahin dan bakar mobil orang, dia juga pernah bikin orang lewat cidera otak karena dia ngantuk dan orang itu nyenggol dia, apa lagi ya..." Ucap Ryusei menengadah ke atas, ekspresi wajahnya berusaha mengingat-ingat. Chifuyu lain lagi, lelaki itu kini tengah shock. Seperti yang Ryusei bilang, ia ingin menolak percaya namun beberapa hal yang Ryusei ucapkan juga pernah diucapkan anak-anak Toman padanya. Dan kini lelaki bersurai pirang itu sempurna percaya. Irisnya melebar.
"Ternyata benar kata anak-anak Toman" Ucap Chifuyu. Ryusei tertawa kecil.
"Tapi udah banyak berubah sejak ketemu sama anak-anak Toman, terutama Draken. Haaah jadi kangen, nanti lu bakal mampir ke tempatnya Mikey gak?" Tanya Ryusei.
"Iya, aku kan tinggal disana" Ucap Chifuyu.
"Oh iya? Gua ngikut boleh ga?" Tanya Ryusei.
"Ya ayok! katanya kangen Toman? Tapi aku mau pergi sama kak Shin dulu, kak Ryusei" ucap Chifuyu.
"Kemana?"Tanya Ryusei. Suaranya mendadak berat. Chifuyu sedikit terkejut, sesaat ia terdengar seperti Baji.
"Mau ke konbini, kak" Ucap Chifuyu.
"Hmm Gua tungguin di rumahnya Sano aja ya kalo gitu? Abis anter lu ke Shin" Ucap Ryusei. CHifuyu mengangguk.
♬*゜*•.¸¸✿ ♬*゜*•.¸¸♪*•.¸¸✿ ♬*
Tak lama mereka sampai, Chifuyu meletakkan pet cargo nya di dekat pintu masuk bengkel. Nampaknya hari ini sedang sepi. Lelaki mungil itu langsung masuk dan mencari Shinichiro tetapi tak menemukannya dimanapun. Sayup-sayup ia mendengar suara orang tengah berbincang di dapur, ia langsung melangkah menuju dapur dan mendapati seseorang yang sebenarnya amat sangat ia takuti. Lawannya saat ikut kompetisi gitar beberapa tahun lalu, Wakasa Imaushi.
"Lah Lu?! Ngapain disini?" Tanya Wakasa sambil menunjuk Chifuyu. Shin menoleh ke belakang dan melambaikan tangannya pada Chifuyu yang membungkuk sopan pada Wakasa, ia melewati lelaki dengan surai perak ikal itu untuk mendekati Shin dan memeluk lelaki jangkung itu.
"PekeJ bisa dijemput dua hari lagi kak, kata dokter dia besok udah bisa di operasi" Ucap Chifuyu melaporkan apa yang terjadi di vet.
"Bagus deh, semoga lancar aja ya...oiya, kamu dah kenal kan ya? Ini namanya Wakasa, kakak manggil dia Asa. Sa...ini Chifuyu, adek sepupu gua yang sering gua ceritain ke elu" Ucap Shin. Keduanya saling berjabat tangan dengan suasana canggung.
" Puy, lama banget? Ada ga shin nya?" Sorak Ryusei dari luar. Lelaki itu merangsek masuk. Alangkah terkejutnya Shinichiro menatap Ryusei. Sudah lama sekali ia tak melihat pemuda ini. Namun yang lebih mengejutkan adalah,
"Lah?! ABANG NGAPAIN DISINI?!" Sorak Ryusei yang terkejut mendapati kakak sepupunya, Wakasa di tempat Shin.
"Lha?! Lu temennya Chifuyu?!" Wakasa semakin bingung. Shinichiro tertawa, Chifuyu juga sama bingungnya.
♬*゜*•.¸¸✿ ♬*゜*•.¸¸♪*•.¸¸✿ ♬*
Wakasa dan Ryusei memutuskan untuk menunggu Chifuyu dan Shin di rumah Sano. Maka disinilah sekarang sulung Sano membonceng adiknya menuju konbini. Sesampainya disana, Chifuyu melangkahkan kakinya dengan riang gembira menuju lorong majalah dan manga. Dengan hati-hati diambilnya manga edisi terbaru yang diincarnya dan kembali berjalan ke arah Shin yang menunggu di meja kasir dengan senyum bahagianya. Agenda membeli manga baru dan menepati janji sudah terlaksana.
"Kok kakak bisa kenal sama kak Waka?" Tanya Chifuyu di jalan pulang mereka. Shin terdiam sesaat.
"Dia dulu mantan kakak" Ucap Shin, Chifuyu terkejut sambil menutup mulutnya.
"EEEEHHH?! Wah aku baru tahu kakak Bi" Ucap Chifuyu.
"Gak, sampe detik ini kakak masih ga bisa move on dari dia, kalau ditanya masih cinta apa ga, jawabannya masih" Ucap Shin sambil tersenyum pahit.
"Putusnya kenapa dong?" Tanya Chifuyu.
"Putusnya karena kakak pengecut" Ucap Shin, Chifuyu merasa bersalah sudah bertanya hal yang membuat kakaknya itu sedih bukan main.
"Maaf ya kak Shin" Ucap Chifuyu sambil mengusap punggung Shinichiro. Si sulung tersenyum lembut.
"Gak apa-apa, jangan ngerasa bersalah ya"Balas Shin.
"Kenapa kalian ga jadian lagi aja? Kalo masih sayang, kakak harusnya pertahanin dia dong? Mungkin dia cuma mau kakak perjuangin?'' Tanya Chifuyu. Shinichiro terdiam. Sejenak dipikirkannya saran sang adik.
Wakasa dan dirinya sudah lama sekali menjalin hubungan, sejak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar, Wakasa lah yang selalu mengekor kemanapun Shinichiro pergi. Dan tentunya Shinichiro pun tak pernah ketinggalan membawa Wakasa kemanapun ia pergi. Kedekatan itu berubah menjadi sebuah keposesifan. Shinichiro amat tak suka ada siapapun yang mendekati Wakasa dengan tujuan untuk memacari lelaki itu, ia sudah bertekad untuk memiliki Wakasa seutuhnya sampai ia mati, disaat itulah Shinichiro menyatakan perasaannya. Kala itu mereka masih sangat muda, belasan tahun, namun perasaan yang dirasakan keduanya amat sangat kuat. 6 tahun lebih mereka berpacaran dan berpisah hanya karena masalah sepele. Perbedaan paham keduanya. Wakasa ingin Shinichiro menyentuhnya lebih dekat, namun lelaki jangkung ini lebih memilih untuk menjaga kekasihnya dan benar-benar melakukan hal yang intim setelah resmi menikahinya. Perdebatan itu awalnya kecil, namun menjadi besar ketika Wakasa memilih untuk berhenti memacari Shinichiro karena ingin menenangkan diri, dan Shinichiro mengabulkannya. Wakasa shock karena lelakinya bahkan tak menahannya sama sekali.
Tanpa Wakasa tahu bahwa mati-matian Shinichiro menyusun semua rencana masa depan bersamanya, dan akan kembali padanya dalam waktu dekat, jika semua hal sudah benar-benar siap dan matang, Shinichiro berjanji pada dirinya sendiri untuk mengejar Wakasa.
"Masih ada yang kakak mau siapin dulu sebelum ngejar dia lagi'' Jawab Shinichiro dengan senyum tipisnya.
"Berarti kakak ga sepenuhnya nyerah kan?'' Tanya Chifuyu. Kakaknya menggelengkan kepala.
"NAH GITU DONG! ITU BARU KAKAKNYA CHIFUYU! Semoga berhasil ya kak! Chifuyu doain yang baik-baik!'' Sorak sang adik. Shinichiro tersenyum lebar.
"Makasih ya kesayangannya Keisuke'' ucap Shinichiro.
_T-B-C_ ≖ᴗ≖ ✧︎

KAMU SEDANG MEMBACA
Cry Baby
Fanfic「It's just you and I, and no other guys We got no interruptions and we both feelin' the vibe Say I'm not your type But I know what's on your mind We can talk about nothin' or we can see what it's like」 ''Itu lagunya Keshi kan? Beside You?'' tanya Ch...