Devil inside your head

74 17 8
                                    

Mereka sudah berada di kamar apartmen Baji dari lima menit yang lalu namun tak seorangpun bergeming dari posisinya masing-masing. Chifuyu terlalu malas menggerakkan tubuhnya dari atas ranjang Baji dan si pemilik ranjang memilih tertidur di depan game consolenya, selepas menyelesaikan 1 misi dari level terbarunya. Kini Chifuyu tiba-tiba saja mendengar suara aneh dari dapur.

"Kak...Kak Kei...'' panggil si surai pirang sambil mengusap puncak kepala Baji.

"Hmm? Kenapa Puy?'' Tanya Baji, matanya yang sejak tadi fokus ke layar ponsel kini berpindah ke wajah Chifuyu.

"Ada suara di dapur...kakak masukin makanan ke microwave?'' Tanya Chifuyu. Baji mengingat-ingat dan langsung menggelengkan kepala.

"Kita kan belum ada yang makan lho...abis dari super market, langsung kesini tanpa mampir di mini market biasa kan? Eh...tapi ya emang ada suara sih...'' Gumam Baji. Ia bangkit dari tidurnya dan berjalan ke arah dapur, diikuti Chifuyu yang menggenggam ujung kaos Baji bagian belakang.

Semua aman, tidak ada yang aneh sampai suara angin mengagetkan mereka dari arah jendela yang terbuka kecil. Dengan cepat Baji menuju jendela itu dan menutupnya.

"Kak Kei!! Ada....kucing...'' Ucap Chifuyu sambil menghampiri kucing kecil berwarna hitam yang entah mengapa hanya terdiam di sudut ruangan. Tubuh mungilnya sedikit gemetaran. Baji terkejut dan menghampiri Chifuyu yang sudah memangku kucing kecil itu.

"Ini Peke J!!! Ini kucing liar yang sering dateng ke sini itu...eh...badannya panas ya Puy...'' Ucap Baji. Kucing bernama Peke J itu nampaknya sedang tidak sehat.

"Waaah, jadi ini ya yang sering kakak ceritain?! Kak...lemes banget dia, bawa ke dokter ya? Kasihan'' Ucap Chifuyu, suaranya murung. Ini pertama kalinya Baji melihat Chifuyu dengan ekspresi se manis itu.

"Iya, siap-siap yuk'' Ucap Baji dan bergegas ke bagasi diikuti dengan Chifuyu di belakangnya beserta Peke J.

Kucing itu tenang sekali berada dalam pelukan Chifuyu. Baji tak henti-hentinya mencuri pandang ke arah Chifuyu dan lelaki itu tertawa.

"Kenapa kak Kei?" Tanya lelaki bersurai pirang itu.

"Kakak gak tau dimana petshop disini..." Ucap Baji dengan polosnya.

"Hmm...aku sama Inupi pernah nemenin pacarnya ke pet shop, disana ada klinik hewannya juga...kesana aja, kalau gak salah di jalan sesudah belokan ke sekolah" Ucap Chifuyu. Baji membulatkan bibirnya, beseru o tanda mengerti.

"Kamu deket banget sama Inupi Inupi ini ya?" Tanya Baji, Chifuyu mengangguk riang.

"Kenal gitu aja sih karena dia punya selera musik yang sama kayak aku..." Jelas Chifuyu.

"Tapi, dia emang udah punya pacar kan?" Tanya Baji penuh selidik. Chifuyu melirik dengan tatapan jahilnya.

"Emang kenapa kalo belum kak?" Tanya Chifuyu, atau lebih tepatnya menggoda.

"Ya-ya gak kenapa-kenapa...ehem...disini kan tempatnya?" Tanya Baji sambil memarkirkan mobilnya di sebuah klinik hewan. Chifuyu mengangguk cepat. Mereka pun segera turun dan membawa kucing kecil itu dengan hati-hati.

*%*%*%*%*%*%*%*%*%*%%*%

Sementara itu di kediaman Haitani, hanya ada Rindou saat Izana datang. Nyonya Haitani sepertinya sedang keluar bersama si sulung Ran. Izana langsung memasuki kamar lelaki bersurai hitam keunguan itu. Rindou tengah sibuk memperbaiki keyboard komputernya yang nampaknya baru saja dibongkar.

"Udah baikan?" Tanya Izana sambil mengusap kepala Rindou. Bibirnya mengecup lembut leher lelaki itu.

"AIH!!! Astagaaa Izaa! Berkali-kali Nyo bilang kalo masuk tu ketuk pintunya" Omel Rindou terkejut akan kedatangan Izana yang tiba-tiba. Izana tersenyum dan mengecup pipi Rindou. Satu kecupan tidak pernah bisa memuaskan Izana.

Cry Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang