What If

49 10 0
                                    

Seorang lelaki jangkung bersurai pink tengah merangkul adik perempuan kesayangannya. Dibelakangnya mengekor seorang lelaki lainnya, kakak tertua dari kedua manusia itu. Mereka baru saja mengunjungi makam nenek mereka demi memperingati ulang tahunnya. Sekarang ketiganya sepakat untuk mampir ke sebuah restoran yang biasa mereka kunjungi saat masih kanak-kanak dulu.

"Lu gak ada niatan nyari pacar? Tanya Senju sambil menyikut perut kakak lelakinya itu pelan. Sanzu berpura-pura kalimat barusan tak pernah didengarnya.

"Belum move on dari Nyinyo palingan" Ejek Takeomi dari belakang, disambut tawa khas Senju.

"Sembarangan banget ya mulut lu bang Omi...heran gua...lagian juga Rindou udah ada Nana...gua gak mau ganggu" Bantah Sanzu sambil membolak-balik buku menu dihadapannya. Ketiganya sudah berada di dalam salah satu family restoran yang sejak dua hari lalu selalu diributkan Senju itu.

"Emang lu udah jelasin semua hal yang harusnya lu jelasin? Kok gua gak yakin ya sama lu" Tanya Takeomi sambil memanggil pelayan dengan isyarat tangannya.

"EH! APAAN EMANG?! Kok abang-abang ku yang ganteng demennya main rahasia-rahasiaan begini ya?" Tanya Senju heboh.

"Gua rasa udah gak perlu sih bang...udah telat juga sih" Ucap Sanzu, memandang jauh keluar jendela restoran.

"Haha...telat tapi di hape lu di laptop lu di tab lu...fotonya Nyinyo yang paling baru update terus ya foldernya, Ru?" Goda Takeomi. Sanzu spontan menyepak tungkai panjang kakaknya dibawah meja membuat yang tua mengaduh kesakitan sambil menahan tawa.

"Cieeeee G-A-M-O-N!!!! hahahahaaha!" Ejek Senju. Sanzu menjentik kening adik perempuannya itu.

"Bising banget bangsat" Keluhnya.

"Tapi ya emang lu nya tolol sih dulu kenapa sih selingkuh? Coba gak selingkuh" Omel Senju.

"Dia gak pernah selingkuh, Nju" Ucap Takeomi. Membantu pelayan yang baru saja membawakan pesanan mereka ke atas meja.

"Lha?! Maksudnya? Ini gua ketinggalan apaan sih?" Tanya Senju bingung.

"Dia terpaksa begitu karena mau nyelamatin Ran dari incaran anak mafia yang pernah digampar Nyinyo...Kalo Haru gak ikutin alurnya, ya Ran atau Mikey bakal dibikin cacat seumur hidup" Jelas Takeomi. Sanzu sama sekali tak bergeming mendengar penjelasan kakaknya itu. Senju tak percaya dan menutup mulutnya, terlalu terkejut dan spontan manik emerald itu menatap milik Sanzu yang mulai berkaca-kaca. Senju mengusap dadanya dan memeluk kakak kesayangannya itu.

"Kenapa Haru gak pernah mau ceritain itu ke Nju? kenapa? kenapa milih mikul semuanya sendirian sih? Kamu butuh bantuan karena memang begitulah manusia...apa Haru gak pernah anggep aku adek ya?" Tanya Senju. Sanzu terkejut dan menempeleng si surai pink terang itu tanpa tenaga. Dirangkulnya pundak Senju, memeluk gadis itu sambil mengusap rambutnya gemas.

"Jangan pernah ngomong sembarangan kayak gitu lagi atau gua tampol Mikey lu yaaa" goda Sanzu. Senju menatap horor ke arah kakaknya itu dan berakhir tawa dari ketiganya.



#%#%#%#%#%#%#%#%#%#%#%#%#



Di kelas hanya ada beberapa anak murid dan petugas yang sedang memperbaiki lampu saat Rindou mengemasi barang-barangnya, bersiap untuk pulang. Izana sudah lebih dulu meninggalkannya karena ada beberapa hal yang akan dibahas oleh kelasnya mengenai acara bunkasai. Mengingat ia adalah ketua kelas, tentu seminggu kedepan akan sangat sulit untuk menghabiskan waktu berduaan dengan Rindou, namun lelaki bersurai lilac kehitaman ini paham dan selalu mendukung apapun yang tengah Izana kerjakan.

Rindou memasang headsetnya dengan volume full sambil berhati-hati menuruni anak tangga. Namun sesuatu terjadi dan membuat jantungnya hampir saja mencelos keluar saat seseorang menepuk bahunya dari arah belakang. Rindou ingin sekali mengutuki siapapun yang melakukannya namun ia urungkan saat tahu bahwa orang yang menepuknya adalah adiknya sendiri.

Cry Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang