deux c'est mieux

68 18 10
                                    

Shinichiro tak pernah menyangka bahwa ada manusia yang sebegitu bejatnya terhadap keluarganya sendiri. Namun lelaki jangkung itu sudah tak memperdulikan nasib keluarga Kyouka. Satu-satunya yang penting hanyalah Izana dalam masalah ini. Anak sulung keluarga Sano itu sudah satu jam lamanya berada di rumah, tepat di hadapan keluarga Kyouka, ia menjelaskan serinci mungkin lengkap dengan bukti rekaman kamera pengawas hotel yang ia dapatkan dari Taiju. Sungguh beruntung baginya memiliki teman-teman sebaik anak-anak Black Dragons, nama bengkel Shin yang diambil dari nama geng Shin dan teman-temannya saat sekolah menengah dulu. Hotel tempat kejadian perkara merupakan hotel yang berdiri di atas kawasan yang di pimpin Taiju. Tentu saja mendapatkan barang bukti sekelas rekaman kamera pengawas bukanlah hal yang sulit jika kau punya relasi seperti Taiju.

Kini keluarga yang tengah memikul beban malu, amarah, sedih, dan kecewa itu sudah mengangkat kakinya dari kediaman Sano. Pelaku yang tak lain adalah kakak lelaki Kyouka sendiri itu pulang dengan keadaan mendapat banyak banyak bogeman mentah dari Mikey yang tak bisa lagi menahan murkanya, tentu saja Draken sengaja melepas Mikey karena memang sudah tak tahan ingin melihat Tetta dihajar. Jika saja Chifuyu tidak membentak Mikey, mungkin Tetta sudah sekarat di tempat.

"Jadi...kak Iza emang gak pacaran? Gak punya pacar?" Tanya Emma sambil mengepang rambut panjang Draken.

"Nggak...tapi gua mau nikahin Nyinyo aja" Ucap Izana sambil menekuk bibirnya kebawah.

"Nyinyo banyak fans nya lho, dikelasku...di kelas sebelah juga..." Ucap Chifuyu yang ikut memainkan rambut Mikey.

"Emang Nyinyo mau sama lo?" Tanya Baji. Izana melempar bantal ke arah lelaki yang tengah mengikat rambutnya itu.

"Jangan macem-macem, Ji...ntar gak dapet restu" Ucap Kazutora sambil tertawa.

"Nah bener tuh! Jangan macem-macem lo ya!" Ucap Izana sambil memasang tampang seram yang dibuat-buat.

"Adek-adeknya kakak Shin yang cantik dan ganteng...ada yang mau gantiin kakak ke supermarket ga?" Tanya Shin sambil menatap keempat adiknya bergantian. Mikey, Izana, dan Emma kompak melempar pandangan ke arah Chifuyu. Si surai pirang itu tertawa kecil dan menunjuk wajahnya sendiri.

"Kenapa kalian nyuruh Cipuy gua?" Tanya Shin sambil mengacak-acak rambut Chifuyu dan meletakkan dagu nya di atas puncak kepala adik sepupunya itu.

"Gua mager...pusing banget sama fisika, sebenernya butuh taiyaki" Keluh Mikey.

"Kagak ada taiyaki-taiyaki, sebulanan ini udah 200 ribu habis buat ikan doang! Beli yang lain ngapa sih lo bocil?" Protes Shin.

"Iza mau kerumah Nyinyo kak...mau healing...mau Nyinyo...kangen Nyinyo..."Rengek Izana. Mikey menendang pelan kaki kakak lelakinya yang satu itu.

"Jangan kelamaan bulolnya...kalo mau nginep tolong kabarin sebelum Emma masak makan malem" Ucap Shin. Izana langsung mengacungkan ibu jari nya dan beranjak dari rumah secepat kilat.

"Em kayaknya bakal dirumah aja, kerja kelompoknya belum selesai...nanti Yuzuha juga nyusulin, kak Shin inget kan aku dah bilang kita mau nginep disini" Ucap Emma sambil menggoyang-goyangkan lengan kakak sulungnya itu.

"Inget dong, karena itu kan gua nyuruh kalian belanja ini, Please Cipuy mau ya?" Tanya Shin.

"Gak masalah kok kak! List belanjaannya udah ada?" Tanya Chifuyu sambil mengacungkan ibu jarinya.

"Udah, nih sekalian di dalem sini...hati-hati di jalan ya dek...Baji temenin adek gua" Perintah Shin. Ia menyerahkan tas belanja dan uang kepada Chifuyu sambil melemparkan kunci mobil Shin. Baji terlihat jelas bahagia sekali.

"Ya elah tau gitu gua aja tadi kalo ujung-ujungnya nyuruh Cipuy!" Keluh Mikey.

"Yaudah noh ikutan!" Sorak Shin gemas dengan kelakuan adiknya itu.

Cry Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang