(Chifuyu's PoV)
Pertama kali aku bertemu dengan sosok lelaki bersurai pirang ini saat usia ku memasuki 7 tahun. Saat itu aku tengah menahan sakit disekujur tubuhku dan meringkuk di ujung gang di belakang rumahku. Hari itu ayah memukuliku untuk kesekian kalinya, dan semakin hari pukulan yang ku terima semakin banyak dan semakin sulit untuk ku tahan dengan tubuh mungilku. Ayah bilang bahwa anak baik harus menjadi kuat untuk keluarganya, dan harus bisa menahan segala bentuk pukulan yang diberikan. Namun dewasa ini baru ku sadari jika semua itu hanya alasan yang ia buat agar perilaku menyimpangnya mendapatkan pembenaran setidaknya dariku.
Aku terus-terusan mengerang menahan sakit, belum-belum nyeri di kedua lutut ku saat ayah menyeret paksa tadi, terluka dan mengeluarkan banyak darah. Tubuhku menggigil, ku rasa aku sudah tak sanggup lagi kembali kerumah itu namun setiap aku ingin pergi sejauh mungkin, aku selalu teringat ibu yang tak pernah tahu bahwa suaminya mempermainkannya, mempermainkan ku, dan mempermainkan rumah tangga ini. Ibu tak bisa hidup dengan menanggung semuanya sendiri, aku tak akan sanggup membiarkannya.
Lalu datanglah lelaki dengan surai perak yang biasa menghiburku di taman. Ia adalah kakak sepupuku, Izana. Ia berlari panik sembari menenteng tas di tangannya. Di belakangnya turut serta dua orang anak yang tak lain adalah kedua adiknya, seorang perempuan bersurai pirang yang Izana sering ceritakan bernama Emma, dan yang satunya adalah lelaki bersurai pirang yang saat ini menjadi kakakku, kak Mikey.
"Chifuyu...astaga...Kamu dipukulin lagi sama dia?! Kurang ajar!" Umpat lelaki bersurai perak itu. Emma menatapku dengan mata berair. Keduanya panik dan bingung apa yang harus dilakukan untuk menolongku.
"Kamu ikut kita dulu aja yuk kerumah kita? Nanti biar bang Shin yang obatin dia kak Iza?" Ucap Emma. Izana mengangguk. Lalu keduanya memapah tubuhku mulai berjalan dengan langkah pelan. Namun Mikey masih terdiam disana dengan lolipop ungu yang berdiam di genggamannya. Seperti tengah memikirkan sesuatu, tiba-tiba ia menatapku yang sedari tadi menoleh ke belakang untuk melihatnya. Sorot matanya dingin, sungguh menyeramkan. Ia membalikkan tubuhnya setelah memasukkan lolipop itu kedalam mulutnya, berjalan ke arah rumahku.
"Key? Kemana?" Tanya Izana. Emma pun menghentikan langkahnya dan ikut membalikkan badan.
"Mau jajan sebentar, nanti aku beliin buat si cengeng" Ucap kak Mikey. Wajahnya terlihat tengah marah akan sesuatu, membenci dan murka namun aku tak tahu pada apa, mungkin kehadiranku mengganggunya.
Saat itu perjalanan kerumah kak Izana terasa amat sangat panjang karena aku terus-terusan memikirkan kak Mikey. Hingga jam menunjukkan pukul 8 malam, kak Mikey belum juga pulang. kak Izana dan Emma mulai kalut khawatir. Kak Shinichiro tengah bersiap memakai jaketnya dan mengambil kunci motor untuk mengecek dimana kak Mikey berada.
"Dia marah sama aku ya?" Tanyaku. kak Izana dan Emma sontak terkejut bukan main. Mereka menyangka aku tidak bisa berbicara karena jujur saja, inilah pertama kalinya aku membuka suara, bahkan pada Izana, meskipun aku dan kak Izana sudah lebih dulu bertemu.
"Ya ampun, aku kira kamu bisu Chifuyu!!!" sorak kak Izana histeris. Emma memukul kepalanya pelan.
"Dia gak marah sama kamu kok, Chifuyu" Ucap Emma sambil mengusap lenganku perlahan.
"Aku sih khawatir dia macem-macemin orang lagi, Em..." Ucap kak Izana. Keduanya menghela napas. Satu jam setelah itu, kak Shinichiro pulang. Dibelakangnya turut serta dua orang polisi, kak Mikey, dan ayahku. Aku tak bisa menggambarkan bagaimana kengerian dan ketakutan yang tergambar pada diriku kala melihat sosok tinggi itu dihadapanku. kak Izana dan Emma sudah siap-siap di depanku mengambil apapun untuk memukulnya. Namun terhenti saat kami melihat bahwa kedua tangan ayahku terborgol.
"Mikey!!!!" Sorakan Emma sontak membuatku terkejut dan ikut menatap ke arahnya.
Baju kaos berwarna biru muda itu penuh percikan darah dan wajah tanpa ekspresinya seakan tak peduli pada apapun yang tengah terjadi. Setelah berbincang agak lama. kak Shin mendatangi ku dan berjongkok di hadapanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cry Baby
Fanfiction「It's just you and I, and no other guys We got no interruptions and we both feelin' the vibe Say I'm not your type But I know what's on your mind We can talk about nothin' or we can see what it's like」 ''Itu lagunya Keshi kan? Beside You?'' tanya Ch...