2 Soon

97 22 2
                                    

Kediaman Mikey saat malam hari begitu sepi. Shinichiro pergi bersama teman-temannya, begitu juga dengan Mikey. Lelaki itu memutuskan untuk tidak membawa serta Chifuyu, ia ingin adiknya itu untuk beristirahat. Karena esok pagi ia akan segera bersekolah di Kitakou bersama dengan Mikey, dan ia tak ingin adiknya sakit di hari pertama. Kini geng Mikey sedang berada di bar tak jauh dari apartemen Baji. Mitsuya dan Kazu sudah pergi entah kemana, suasana di bar begitu bising. Baji memutuskan untuk pergi ke rooftop. Sesampainya di atas Baji langsung membakar sebatang rokok dan mengeluarkan ponselnya. Nomer Chifuyu terpampang jelas di layar ponselnya dan itu memberi Baji ide untuk menghubunginya lewat chat.

Cipuy adek Mikey

Baji_K
Oi Chifuyu...pssst!

Ia kembali memasukkan ponselnya ke saku celana dan menghirup rokok yang baru beberapa detik lalu ia bakar. Tak lama kemudian ponselnya bergetar tanda pesan masuk. Baji tak menyangka akan secepat itu Chifuyu membalasnya.

Cipuy adek Mikey

Baji_K
Oi Chifuyu...pssst!

Matsuno_Chifuyu
Maaf siapa ya? Nomernya gak ada namanya

Baji_K
Masih inget yang jemput lo di stasiun? :)

Matsuno_Chifuyu
ASTAGA KAK BAJI DAPET DARI MANA NOMERKU?!

Baji_K
Rahasia.
Lagi ngapain?

Matsuno_Chifuyu
Lah rahasia -_- pasti dari kak Mikey kan?
Kalo gitu Chifuyu juga gak mau kasih tau lagi apa hahaha RAHASIA!

Baji tertawa geli membaca balasan yang dikirim Chifuyu. Tak pernah ada satupun manusia yang berani mempermainkannya seperti ini dan sekarang Chifuyu dengan mudahnya melakukan hal itu, bukannya marah justru Baji tertawa gemas. Baji kembali mengetik balasannya.

Baji_K
Gua ambil sendiri waktu hp lo ketinggalan di dashboard. Inget? Maaf ya gak sopan gini...tapi gua males minta ke Mikey.

Matsuno_Chifuyu
( ¯ ¨̯ ¯ ) heh emang gak sopan meriksa hp orang ih! Aku marah! (`_')

Baji kembali meringis gemas dengan balasan Chifuyu. Jujur saja ini pertama kalinya Baji berbalas pesan cukup panjang dengan seseorang, dan ia tak tahu bahwa rasanya akan seseru ini. Ia baru tahu bahwa ada orang yang bisa terlihat begitu atraktif di kolom chat.

Baji_K
Yaudah, biar ga marah gua beliin takoyaki dah? Gimana?

Matsuno_Chifuyu
Gak mau itu. Maunya gelatto mint choco!

Baji_K
Ih bocah gemesin banget jajanannya coklat, gak jauh beda sama Mikey jajanannya Taiyaki ( ' ▽ ' )

Matsuno_Chifuyu
YAUDAH GAK USAH BELI APA-APA! 💢💢💢

Baji_K
Yaaaah! Jangan ngambek! Aku kesana sekarang, mungkin 10 menitan lagi nyampe. Tunggu.
Awas pergi.
Aku yang bakal ngamuk.

Matsuno_Chifuyu
Σ(///□///) maaf kak...jangan marah. Aku gak kemana-mana kok masih di kamar kak Mikey ( ;⌄; )

Baji_K
Bagus. Duduk diem disitu. See u soon.

%*%*%*%*%*%*%*%*%

Sibuk dengan skenario terburuk dalam otaknya, Chifuyu di kamar Mikey menunggu dengan gelisah karena ia sudah menunggu hampir satu jam dan Baji tidak kunjung mengangkat teleponnya sejak tadi, entah sudah berapa kali ia menelpon Baji. Tak lama terdengar sayup-sayup suara ribut dari arah luar rumah. Suara langkah kaki seseorang berjalan dan hening seketika. Chifuyu panik dan mengambil apapun yang berada di dekatnya. Ia sangat takut kalau-kalau ada penjahat yang masuk karena ia sendirian di rumah sebesar ini. Chifuyu menenteng besi pemukul baseball milik Mikey di pundaknya, bersiap memukul siapapun yang mendekat.

Namun tak disangka Baji lah yang muncul dengan beberapa luka dan nafas tersengal. Pemukul kasti yang dipegang erat Chifuyu spontan terjatuh. Dengan cepat ia membantu Baji berjalan ke ruang tengah dan mendudukkan lelaki itu di sofa. Ia berlarian ke dapur mengambil handuk kecil, semangkuk air dan beberapa potong es serta kotak P3K. Tanpa berkata apapun ia langsung mengobati luka-luka di wajah Baji.

"Puy...maaf''

"Kakak dari mana? Kenapa bisa begini? Berantem sama siapa pas mau kesini?'' Tanya Chifuyu berusaha mati-matian menyembunyikan rasa khawatir nya, matanya berkaca-kaca, dadanya sesak entah kenapa. Rasanya ia yang kesakitan melihat Baji dipenuhi luka.

"Tadi ada anak sekolah lain yang gangguin adek kelas gua deket gang sepi. Gua ga tau kalo mereka segerombolan, dan dikeroyok. Tapi menang kok gua Puy!'' Ucapnya. Chifuyu terdiam dan menekan kompresan es di sudut bibir Baji hingga lelaki itu mengaduh kesakitan.

"Aaaaaahhh!!! Oi! Puy! Sakit, pelan-pelan ngapa!'' Keluh Baji. Chifuyu meneteskan air matanya. Baji terkejut dan nenepis tangan Chifuyu. Dengan cepat ia menyeka air mata yang baru saja terjatuh di pipi lelaki di hadapannya itu. Ia menggenggam tangan Chifuyu yang satunya.

"G-ga ga apa-apa kelahi, tapi aku ga mau sampe kakak kayak kak Shin dan kak Mikey yang masuk rumah sakit'' ucap Chifuyu. Baji tertegun dan dengan cepat menarik Chifuyu ke pangkuannya dan memeluk lelaki itu. Gerakan Baji yang tiba-tiba itu membuat Chifuyu shock dan memerah hingga ke telinga. Pikiran Chifuyu hanya dipenuhi oleh aroma tubuh Baji. Menenangkan baginya.

"Cipuuuy namanya juga laki-laki kalo wilayah nya dimasukin pengganggu ya pasti ga bisa diem aja, apalagi pelecehan begitu'' ucap Baji berusaha membuat Chifuyu paham akan situasinya.

Tangannya sedari tadi masih menggenggam tangan mungil Chifuyu, sedangkan tangan satunya sibuk mengusap kepala Chifuyu. Ini pertama kalinya untuk keduanya, ditenangkan dan menenangkan orang lain dengan jarak sedekat dan se intim ini. Keduanya bahkan bisa saling merasakan detak jantung masing-masing yang berderu kencang.

"Ya-ya emangnya ga bisa telpon kak Mikey sama yang lain? Emang harus sendirian? Kan bisa minta tolong! Kok kakak bego sih! Jangan gini lah! Aku gak mau kakak kesakitan!'' Amuk Chifuyu sambil memukul-mukulkan tangannya ke dada bidang Baji. Baji terdiam dan menangkupkan wajah Chifuyu seraya mendekatkan wajahnya. Rona merah di wajah Chifuyu terlihat jelas dan itu membuat Baji terganggu oleh pikirannya untuk mencium lelaki dihadapannya, tetapi ditepisnya jauh-jauh. Baji akhirnya hanya mengusap kedua pipi Chifuyu dengan ibu jarinya. Lembut dan kenyal. Tatapan mata Baji sangat tajam namun tidak membuat Chifuyu takut, justru ia menyukai tatapan tajam milik Baji sekarang.

Bangsat Chifuyu kalo gak bisa dicium bisa ga gausah imut cakep gini? Imut banget marahnya, gak tahan pengen macarin! Pikir Baji. Ia yakin otaknya sudah sepenuhnya jatuh cinta pada lelaki kecil dipangkuannya itu.

"Chifuyu...Mana bisa lagi berantem liat hp sayang? Lagian ga keren banget masa minta tolong? Seorang Baji minta tolong itu ga pernah terjadi!'' Ucap Baji lengkap dengan senyuman sombongnya.

Jujur saja jantung Chifuyu seperti sedang lomba lari karena Baji baru saja memanggilnya sayang, dan semua sentuhan yang Baji lakukan padanya serta jarak sedekat ini benar-benar membuat Chifuyu frustasi, tetapi kalimat akhir Baji membuatnya murka. Ia mendorong tubuh Baji dan berjalan cepat ke arah kamar Mikey lalu menguncinya. Ia marah. Baji yang tahu jika ia telah salah bicara seperti itu langsung mengekor dari belakang dan mengetuk pintu kamar Mikey berulang kali.

"Chifuyu...cipuy.... jangan ngambek laaah, gelattonya nanti cair lho... kakak taro di kulkas ya...nanti dimakan ya, Chifuyu...kakak pulang ya? Kamu jangan khawatir...kakak bilang gitu karena memang dari dulu kebiasaan kakak begitu, kakak minta maaf udah bilang ga butuh pertolongan, Chifuyu jangan lama-lama ya ngambeknya... bye Cipuy, kak Baji pulang dulu'' Ucap Baji pelan-pelan di depan pintu setelah setengah jam ia meracau di sana.

Baji kembali mengunci pintu rumah Mikey baik-baik dan meletakkan kuncinya di atas ventilasi. Tepat disaat ia akan pergi, Mikey dan yang lain menghampirinya.

"Lo dihajar siapa? Sini bilang gua! Biar gua keluarin isi otaknya'' Ucap Mikey murka. Baji menepuk dahinya. Ia yakin sekali Chifuyu yang mengatakan semuanya pada Mikey.

_T_B_C_

Cry Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang