Bunkasai dan percikan kembang api

54 11 2
                                    

Pagi ini Chifuyu disibukkan oleh tugas dan rapat dadakan. Mulai memasuki musim semi di Jepang, tentu saja festival budaya sebentar lagi akan digelar. Dan masing-masing kelas akan disibukkan oleh kegiatan yang akan disuguhkan saat festival. Untuk kelas Chifuyu sendiri, mereka memfokuskan kepada satu event, Aesthetic cafe. Satu kelas itu sepakat untuk menggelar cafe dengan tema vintage aesthetic lengkap dengan live performance. Dan hal yang paling membuat Chifuyu stres adalah ia ditunjuk sebagai gitaris oleh teman-teman sekelasnya hanya karena ia bisa memainkan gitar.

Yang ia tahu sepanjang hidupnya tidak pernah tampil dalam sebuah acara dan kini kepalanya berdenyut, ia pusing. Namun ia tak bisa menolak karena ini merupakan permintaan Shinra sensei, wali kelasnya sendiri. Guru lelaki satu itu sudah menjadi orang penting bagi Chifuyu.

"Stres banget Puy... kenapa dah adek gua?'' Tanya Kazutora saat bermain ke kelas Chifuyu dikala istirahat makan siang bersama Mitsuya dan Baji.

"Lhaaa masa kak Kajut gak tau? Dia ditunjuk jadi gitaris buat bunka besok'' Ucap Takemichi. Ketiga kakak kelas itu kompak terkejut, lebih-lebih Baji. Ia bahkan tak tahu pacarnya bisa bermain gitar.

"MIKEY HARUS TAHU!'' Sorak Kazutora heboh sambil mengetik pesan di ponselnya.

"Halo, Na...lo tau gak bunka besok adek lo jadi gitaris?'' Mitsuya sudah lebih dulu menelpon Izana.

"Ah ampun pada ga bisa diem semua kalian ih...aku panik ini'' Keluh Chifuyu. Baji mengusap kepala si surai pirang.

"Kakak gak tahu kamu bisa main gitar?'' Bisik Baji dengan ekspresi terkejutnya.

"Maaf ya kak Kei, aku ga pernah cerita karena aku ga ngerasa aku hebat mainnya, aku cuma sebatas bisa aja...'' Ucap Chifuyu sambil mengusap punggung tangan Baji. Lelaki itu tersenyum sambil mengacungkan ibu jarinya.

"Kakak percaya kamu bisa lebih bagus. Kamu pacar kakak, adeknya Mikey! Kurang hebat apa lagi coba?'' Tanya Baji, mencoba meyakinkan Chifuyu. Lelaki surai pirang itu masih menatapnya khawatir dan akhirnya menghela napas panjang.

"Aku bakal coba sebisa ku ya'' Jawabnya, lengkap dengan senyuman manis di wajah.

"Kalo dirumah, udah kucium...haduh...bahaya ama kamu deket-deket'' Keluh Baji sambil mengusap dada bidangnya.

"Lah! Yaudah ngapain kesini?!'' Tanya Chifuyu sambil memukul lengan Baji pelan. Keduanya tertawa.

Tiba-tiba ponsel Chifuyu bergetar, sebuah pesan baru saja diterimanya.

Hampir saja Chifuyu kehilangan sumpitnya karena ia banting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir saja Chifuyu kehilangan sumpitnya karena ia banting. Baji yang melihat tingkah aneh Chifuyu langsung mengambil ponsel Chifuyu dari tangan kekasihnya itu.

"Hahaha kasian banget ga bisa lihat'' ejek Baji.

"Cepet banget baliknya'' keluh Chifuyu.

Cry Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang