Chifuyu is belong to Keisuke

50 12 10
                                    

Renna menoleh ke arah belakangnya, sesosok lelaki dengan postur tubuh setinggi kakak sulungnya itu menghampiri mereka dan menatap dirinya dengan amat sinis.

"Gua Renna, adeknya Ran. Lo Keisuke Baji kan?'' Tanya Renna. Ekspresi Baji sedikit melunak saat tahu siapa gadis yang tadi dipeluk Chifuyu. Namun rasa cemburunya masih membakar dadanya kuat-kuat.

"Oh iya. Terus kenapa berduaan di kelas?'' Tanya Baji ketus. Chifuyu mencubit lengan Baji namun tak di gubris oleh lelaki bersurai hitam itu.

"Lah lawak? Suka-suka lah orang kelas gua ama Chifuyu... lo dateng-dateng sinisin anak orang, freak'' omel Renna, Chifuyu takjub akan perbedaan sikap Renna barusan. Sungguh bukan seperti Renna yang baru saja ia kenal.

"Lo kenapa? Gua nanya Chifuyu bukan lo, frak frik frak frik...'' balas Baji tak kalah sengit. Chifuyu tertawa kecil dan memeluk tumpukan buku di atas mejanya seraya menggandeng lengan Baji.

"Makasih ya Ren...bye bye'' ucap Chifuyu sambil tersenyum ke arah Renna yang menatap heran ke arah Baji dan dirinya.

Kayaknya temen deket ga selengket itu juga kalo gandengan jalan, kenapa Chifuyu manja banget ke Baji? Begitu pikir Renna.

*%*%*%*%*%*%*%*%*%*%*%*%*%

"Jadi...tadi itu dia balikin buku?'' Tanya Baji sambil memarkirkan motornya di garase, Chifuyu mengekor dibelakangnya. Keduanya memutuskan untuk singgah di apartmen Baji sebelum menuju ke kediaman Sano.

"Iya...emang kakak ngiranya gimana?'' Tanya Chifuyu.

"Kamu selingkuh'' ucap Baji enteng. Chifuyu tertawa terbahak-bahak sampai matanya berair. Baji menatapnya dingin.

"Selingkuh gimana kalo jadian aja belum kak?'' Tanya nya sambil menyeka air mata di sudut matanya efek terlalu banyak tertawa. Baji teringat pembahasan beberapa hari lalu saat Chifuyu masih dirawat.

"Ya kamu belum jawab?'' Tanya Baji, sambil menggenggam tangan Chifuyu keduanya berjalan ke arah kamar Baji.

"Mau dijawab kapan?'' Tanya Chifuyu. Baji menatapnya dekat-dekat dan mengangkat bahunya, tak tahu.

"Itu tergantung kamu, beneran Sayang aku apa nggak'' ucap Baji. Chifuyu tersenyum jahil.

"Tadi waktu aku peluk Renna, aku bisa rasain payudaranya...di dadaku'' goda Chifuyu, sukses membuyarkan konsentrasi Baji yang tengah memegang nampan berisi dua gelas air yang hampir terjatuh.

"Oh... ga nanya'' ucap Baji sekenannya, tampak jelas ekspresi tak peduli Baji terpancar dari wajahnya, namun lelaki dihadapannya justru semakin mengagumi ekspresi itu, menurutnya sangat tampan dan membuatnya candu ingin menggoda Baji lebih. Chifuyu makin tersenyum lebar dan memeluk Baji dari belakang setelah lelaki itu meletakkan gelasnya di meja. Dihirupnya kuat-kuat aroma maskulin dari ceruk leher Baji, aroma kesukaannya. Chifuyu makin mengeratkan pelukannya, memainkan jemarinya pada dada bidang Baji dan mengecup tengkuk Baji setelah menyingkap helaian rambut panjang lelaki itu.

"Aku cinta kak Kei... Kak Kei milik aku, kak Kei mau jadi pacarku?'' Tanya Chifuyu, berbisik pada telinga Baji. Membuat lelaki itu sukses berantakan, ntah itu detakan jantungnya, wajah memerahnya, atau perut berototnya yang kini diisi penuh oleh jutaan kupu-kupu didalamnya.

"Dari siapa belajar kayak gini kecil?'' Tanya Baji sambil mengusap tangan Chifuyu yang melingkari pinggangnya.

"Dari kak Kei...hehe... jadi aku diterima?'' Tanya Chifuyu.

"Hmm...emangnya kecil boleh pacaran?'' Tanya Baji sambil membalikkan tubuhnya menghadap Chifuyu. Wajah lelaki di hadapannya tak kalah merah. Baji ikut melingkari tangannya pada pinggang Chifuyu. Ia menjawab pertanyaan Baji dengan anggukan.

Cry Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang