(6)

375 47 0
                                    

"APA?!" Teriak seorang merman membuat Naila dan Dolbée terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"APA?!" Teriak seorang merman membuat Naila dan Dolbée terkejut.

"Bisa bisa nya kau melupakan aku, aku ini calon suami mu tau?!" Ucap merman tersebut yang bernama Benji.

"Calon suami, calon suami, jaga ucapan mu. Bermimpi saja kau." Celetuk Naila.

"Loh tapi kan benar! Raja dan Ratu telah menjodohkan ku dengan Dolbée." Ucap Benji tegas.

"Kalian masih kecil tidak akan menikah!" Ucap Naila.

"Menikah? Dengan mu?" Tanya Dolbée kepada Benji.

"Tentu saja, memang nya kenapa? Apa kau tidak suka?" Tanya Benji.

"Tentu saja! Bagaimana bisa aku menikah dengan seseorang yang tidak aku ketahui itu mustahil, lagi pula kita masih kecil." Ucap Dolbée tidak terima.

"Yayayaya terserah, kau memang tidak menyukai ku tapi kau menyukai si tampan Harven itu." Benji berjalan meninggalkan mereka.

"Hei apa maksud mu? Aku saja tidak mengenal orang tersebut." Teriak Dolbée.

"Putra Harven, apa kau juga melupakan dirinya?" Tanya Naila mengerjap ngerjapkan matanya.

Dolbée menghela nafas, "Aku tidak ingat semuanya, Naila."

"Putra Harven dia itu si tampan yang menyukai mu." Ucap Naila.

"Lalu orang tadi?" Tanya Dolbée.

"Mengapa kau terus mengatakan orang? apa itu orang?" Tanya Naila bingung.

"Manusia." Ucap Dolbée.

"Mereka bukan orang, mereka merman!" Ucap Naila menatap Dolbée dengan tatapan aneh.

Dolbée mengangguk, "Ah ya maksudku merman!"

"Dia merman, namanya Benji dia calon suami mu? Mungkin." Sahut Naila.

"Bagaimana Ibunda dan Wyahanda bisa menjodohkan kami padahal aku saja tidak mengetahui dirinya." Ucap Dolbée kesal.

"Ah sudah lah, bukan kah pembahasan ini terlalu sulit di mengerti untuk kita yang masih kecil." Ucap Naila yang di angguki oleh Dolbée.

"Ayo ikut aku, kita bermain di tempat seperti biasa." Naila menarik tangan Dolbée.

"Naila! Apakah kau tidak bisa perlahan?!" Tanya Dolbée ia benar benar kesal.

"Tidak bisa, ayo!" Ucap Naila menggerakkan ekornya

"NAILA BAGAIMANA CARANYA?" Teriak Dolbée saat Naila sudah menghilang dari pandangan nya.

"Kau ini lupa atau bodoh?" Celetuk Benji mendekati Dolbée.

"Aku tidak bodoh!" Ucap Dolbée menatap tajam ke arah Benji.

"Kau banyak bicara, ayo." Benji menaruh tangan mungil nya di pinggang Dolbée.

Lalu bereka bergerak di atas air sambil meliak liukan ekornya dengan perlahan.

Ah ternyata menjadi mermaid serumit ini! Batin Dolbée.

"Sampai." Ucap Benji, saat sampai di sana ia melihat banyak sekali para mermaid dan merman kecil sedang bermain.

"Ini taman bawah laut?" Tanya Dolbée.

"Apa itu taman? Ini tempat bermain, bodoh." Ucap Benji lalu meninggalkan Dolbée yang terdiam.

"DOLBÉE KEMARI!" Teriak seorang mermaid kecil yang sedang berkumpul dengan Naila.

Dolbée menghampiri mereka, "Perkenalkan aku Eugene, ini Laverty, dan ini Harven." Ucap mermaid tersebut memperkenalkan dirinya dan teman teman nya.

"Aku Dolbée." Ucap Dolbée gagu.

Seorang merman kecil memperhatikan Dolbée, "Apa kau tidak mengingatku?" Tanya nya.

Dolbée mendongak menatap mermen tersebut lalu menggeleng, "Tidak.."

"Sayang sekali, baik lah mari aku ingat kan kembali." Ucap nya lalu menggenggam tangan Dolbée.

Dolbée hanya diam, lalu merman tersebut membawa Dolbée duduk di atas ayunan karang dan rantai.

"Kau ingat? Kita sering bermain disini." Ucap Harven.

Namun Dolbée hanya menggeleng, "Tidak ingat.."

Harven kecil tersenyum polos, "Tidak apa apa nanti juga kau ingat."

"HEI! JANGAN MENDEKATI CALON ISTRIKU." Teriak Benji menghampiri mereka.

"Benji, aku bukan calon istri mu." Ucap Dolbée menatap Benji.

"Kau calon istri ku! Kita sudah terikat, lihat ini." Benji menunjuk kearah gelang nya hampir mirip dengan kalung yang dipakai dengan Dolbée.

"Jadi kalian.." Harven tersenyum lemah.

"Baiklah, aku minta maaf Benji. Tapi biarkan aku berteman dengan Dolbée." Ucap Harven.

"Tidak bisa!" Ucap Benji menarik tangan Dolbée pelan.

"Kalian ini selalu saja bertengkar, astaga." ucap Eugene.

"Siapa yang bertengkar? Tidak ada, dasar jelek." Ucap Benji lalu pergi.

"HEI KAU MERMAN CILIK JELEK!" Maki Eugene geram.

Aku benar benar tidak paham semua ini, tubuh mereka seperti anak kecil namun perkataan mereka seperti orang orang dewasa. Batin Dolbée kebingungan.

 Batin Dolbée kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tri World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang