(15)

208 27 0
                                    

Seorang gadis kecil mengerjapkan matanya, menatap kearah sekeliling, hutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis kecil mengerjapkan matanya, menatap kearah sekeliling, hutan. Ia berada di hutan.

Gadis tersebut mencoba bangkit membersihkan tangan nya, ia meraba baju dan celananya.

"Bacah?" Gumam nya, ia mendengar suara ombak yang saling bertabrakan.

Gadis kecil itu mengikuti suara ombak dengan langkah kaki nya yang kecil.

Ia menajamkan pendengarannya saat mendekati suara ombak, lalu ia menyibakkan semak.

"Wah indah cekali!" Ucap gadis kecil tersebut tersenyum senang lalu berlari mendekati air laut.

Ia bermain air tanpa memperhatikan pakaian nya yang sudah basah kuyup, gadis kecil itu berhenti bermain air saat perut nya meronta ronta meminta untuk di isi.

"Lapal." Gumam nya lirih memegangi perut.

Gadis kecil itu menatap kearah hutan, lalu kembali memasuki hutan untuk mencari makanan.

Ia menatap ke arah sekeliling nya, terus berjalan dengan air yang terus menetes dari pakaiannya. "Ada picang!" Pekik nya senang namun senyuman nya luntur saat ia menatap tubuh nya yang terlalu pendek untuk mengambil pisang tersebut.

"Tellalu tinggi aku tidak bica mengambil na!" Ucap gadis kecil tersebut lalu berjalan kembali mencari makanan yang bisa ia makan.

"Hiks..hiks.. lapal hiks.." Tangis gadis kecil tersebut mendudukan dirinya di bawah pohon yang besar.

"lapal aku lapal hiks.." Gadis kecil tersebut memegangi perut nya.

Tuk.

Seseorang melemparkan buah apel dari atas pohon, gadis kecil tersebut mendongak lalu terkejut.

"AAA CIAPA KAMU?! ANGAN CAKITI AKU!" Teriak gadis kecil tersebut menutup wajah dengan kedua tangan mungil nya.

"Hei bocah! Siapa juga yang mau nyakiti mu." Ucap laki laki tersebut asik memakan apel di tangan nya.

"Berhenti menutup wajah mu, makan buah itu, tadi kau bilang kau lapar." Ucap nya lagi membuat gadis kecil tersebut menyingkirkan tangan mungil nya dari wajah nya.

Ia menatap ke arah apel yang tergeletak dengan wajah lapar, lalu ia mendongak menatap kearah laki laki yang masih bertengger di atas pohon.

"Makan, aku tidak meracuni nya." Ucap laki laki tersebut dengan suara berat nya lalu memetik dua buah apel yang sudah matang melemparkan nya ke bawah.

Laki laki tersebut lalu turun dari atas pohon dan meninggalkan gadis kecil itu sendirian.

"Telimakacih banyak!" Ucap gadis kecil tersebut menghapus air mata nya lalu kembali duduk memakan buah di tangan nya.

Satu buah apel yang ia makan sudah membuat perut nyakenyang, gadis yang berumur 6 tahun tersebut mengelap bibirnya menggunakan tangan.

Hari sudah semakin sore, kabut kabut seudah mulai bermunculan. Ia memeluk tubuh nya sendiri saat angin menerpa tubuhnya.

"Dingin.." Gumam nya memejamkan mata lalu membuka matanya kembali.

Gadis kecil tersebut bangkit dari duduknya mencari alas untuk ia tidur malam hari, ia mendekat ke arah pohon pisang yang ia temui tadi lalu melompat lompat menarik daun pisang yang hampir tumbang.

Ia mencari ranting kayu yang sedikit lebih besar untuk memukul batang daun pisang tersebut, setelah dapat dengan susah payah ia kembali ke tempat pohon apel tadi.

Saat malam hari gadis tersebut hanya meringkuk kedinginan ditutupi oleh daun pisang yang sangat besar. "Dingin hiks..dingin.." Isak nya.

"Tolongg.. dingin.." Tangis nya sambil memeluk dirinya erat.

Dingin nya malam hingga menusuk tulang membuat anak kecil tersebut meringis ngilu.

Malam itu, gadis kecil yang tidak tau siapa dirinya, tidak tau dari mana ia berasal, tidak tau siapa keluarganya hanya meringkuk menangis kesakitan dan ketakutan ditemani oleh aungan hewan-hewan yang menyeramkan di dalam hutan. Ia hanya bisa berharap agar pagi cepat datang.

 Ia hanya bisa berharap agar pagi cepat datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tri World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang