Sudah satu minggu lebih Dolbée hanya berdiam diri di dalam Istana, terkadang Naila, Benji, Eugene dan Eugenie datang untuk menghampiri Dolbée, dan seperti sekarang mereka berkumpul di istana é tanpa Benji.
"Sampai kapan aku tidak boleh keluar istana, aku benar benar bosan." Ucap Dolbée kesal.
"Ayo kita izin kepada Ratu dan Raja mungkin saja mereka mengizinkan nya." Ucap Naila.
"Tidak mungkin, bahkan aku ke istana Benji saja perlu di kawal oleh mereka, aku tidak nyaman." Dolbée berkaca kaca.
"Sudahlah Dolbée jangan menangis kau mengotori kamar saja dengan mutiara mutiara mu itu." Ucap Eugene kesal.
"Aku benar benar bosan!" Rengek Dolbée.
"IBUNDA AYAHANDA IZINKAN AKU UNTUK BERMAIN!" Pekik Dolbée membuat Raja dan Ratu menghampiri mereka.
"Ada apa Dolbée? Mengapa kau berteriak?" Tanya sang Ratu.
"Ibunda, izinkan aku dan yang lain nya untuk bermain aku benar benar bosan, aku berjanji tidak akan ke daratan." Ucap Dolbée membuat Ratu tersenyum.
"Silakan putri ku." Ucap Raja.
"Tapi aku tidak ingin di kawal, aku tidak nyaman." Ucap Dolbée memelas.
"Baiklah, Ayahanda izinkan." Ucap Raja.
"Benarkah?!" Tanya Dolbée dengan mata berbinar binar.
"Ya." Sahut Raja membuat Dolbée dan teman-teman memekik senang, Dolbée memeluk Ayahanda nya erat.
"Terimakasih Ayahanda!" Dolbée tersenyum lebar.
Raja ikut tersenyum, "Berhati hati lah." Ucap Raja yang diangguki oleh mereka.
"Baik Raja, Ratu, kalau bergitu kami pamit." Ucap Naila yang diikuti oleh Eugene, Eugenie dan Dolbée.
"Apa kali ini kita bisa mempercayai putri kita, istriku?" Tanya Raja.
Ratu mengangguk, "Iya sudah mengucapkan janji yang berarti harus ia tepati." Ucap Ratu mengelus lengan suaminya.
"Baiklah.."
****
Sesampainya di tempat bermain mereka memekik senang.
"Bagaimana kita bermain petak umpet?" Tawar Dolbée membuat Eugene, Eugenie, dan Naila menyerngitkan dahinya bingung.
"Apa itu petak umpet?" Tanya Naila.
"Aku juga tidak mengetahui apa itu?" Tanya Eugenie.
"Aku akan menutup mata ku lalu kalian bersembunyi di sekitar, jika sudah aku akan mencari kalian, bagaimana?" Tanya Dolbée.
"Ide bagus! Ayo kita main." Ucap Eugene.
"Aku akan duduk disini sedangkan kalian akan bersembunyi, aku akan menghitung dari satu sampai 5." Ucap Dolbée mendudukan dirinya di atas batu karang.
"Oke!" Ucap Eugene, Eugenie dan Naila serempak.
Dolbée menekuk ekornya lalu menaruh tangannya di atas lipatan ekor dan memejamkan matanya.
Eugene, Eugenie dan Naila dengan cepat bersembunyi.
"1"
"2"
"3"
"4"
"5"
"Apakah sudah?" Tanya Dolbée, teman teman nya tidak menyahuti.
Dolbée menatap kearah sekita lalu tersenyum, "Ini seru!" Ucap Dolbée berenang mendekati bangkai kapal.
Dolbée sedikit mengintip ia melihat sebuah ekor berwarna warni membuat Dolbée terkikik geli, lalu berenang mendekati nya.
Dolbée menghampiri Naila dari belakang terlihat Naila yang sedang duduk, sambil menutup mulutnya.
"Kena kau!" Dolbée mengagetkan Naila.
"ASTAGA!" Pekik Naila terkejut membuat Dolbée tertawa puas.
"Kenapa kau cepat sekali menemukan ku?!" Gerutu Naila kesal.
"Ekor mu menyembul di balik kapal itu." Ucap Dolbée tertawa.
"Baiklah sekarang kita mencari dua kembar." Ucap Dolbée menatap ke sekeliling nya.
"Ayo kita ke sana!" Tunjuk Dolbée saat melihat rumput yang bergoyang goyang.
Naila mengangguk, lalu berenang bersama Dolbée.
"Disini sangat terang." Ucap Naila tersenyum, mereka berenang beriringan.
"Seperti nya itu Eugenie!" Ucap Dolbée mendekati rumput lalu tersenyum.
"Eugenie kau ketahuan!" Ucap Dolbée membuat Eugenie mendengus lalu keluar dari tempat bersembunyian.
Eugenie menatap ke arah Naila lalu tertawa, "Hei kau cepat sekali ketahuan."
"Tidak sadar diri." Ucap Naila malas.
"Ayo kita cari Eugene!" Ucap Dolbée tersenyum dan mulai mencari Eugene.
"Eugene di mana kau?!" Pekik Eugenie membantu mencari Eugenie.
Mereka bertiga terus berenang mencari Eugene, "Eugene! Keluar lah kau yang menang!" Ucap Dolbée namun Eugene tidak kunjung keluar dari tempat persembunyiannya.
"Hei bocah bodoh keluar kau, kami lelah mencari mu." Eugenie meniup kerang di tangannya.
"Aku tidak bodoh, kau yang bodoh. Bawa saja mereka di tempat kemarin."
"Itu sangat jauh dasar bocah!" Ucap Eugenie kesal.
"Ayo ikut aku." Ucap Eugenie berenang terlebih dahulu.
"Tunggu kami!" Ucap Naila menyusul Eugenie diikuti oleh Dolbée.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tri World (END)
Fantasy[Fantasi - Reinkarnasi] [End/Lengkap] Seorang gadis yang terjebak di dua tubuh seorang anak kecil yang berada di 2 dunia lain. Ia merasa dirinya seperti reinkarnasi namun dalam bentuk, keadaan, serta dunia yang berbeda. Dunia pertama dipenuhi oleh...