[Fantasi - Reinkarnasi] [End/Lengkap]
Seorang gadis yang terjebak di dua tubuh seorang anak kecil yang berada di 2 dunia lain. Ia merasa dirinya seperti reinkarnasi namun dalam bentuk, keadaan, serta dunia yang berbeda.
Dunia pertama dipenuhi oleh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Catte lagi lagi mendengus mendengar ucapan Rosé, Catte mengambil satu buah apel lalu memakan nya.
"Apa kau lihat? Aku baik baik saja." Ucap Catte.
"Baiklah, jangan ambil milik Losé lagi." Ucap Rosé memakan buah Strawberry.
"Ck, merepotkan." Gumam Catte menatap Rosé yang asik memakan buah nya.
Kalau tidak karena si pak tua itu aku tidak akan mau berurusan dengan bocah satu ini. Batin Catte memejamkan matanya.
"Paman kapan kita campai?" Tanya Rosé membuat Catte membuka matanya wajah terkejut.
"Kau memanggilku apa tadi?" Tanya Catte tajam.
"Paman!" Rosé mengelap bibirnya.
"Aku masih muda! Panggil aku kakak." Ucap Catte.
"Baiklah." Ucap Rosé menggoyangkan tubuh nya sambil menutup mata.
"Apa yang bocah ini lakukan?" Gumam Catten menatap Rosé.
"Hei kenapa kau?!" Tanya Catte.
Rosé membuka matanya sambil tersenyum lebar, "Tidak! Losé hanya cenang akan beltemu dengan ayah."
"Ya semoga saja nanti kau senang dan tidak menagis, aku selalu sibuk jika berurusan dengan bocah ingusan seperti mu." Ucap Catte.
"Apa yang paman katakan? Losé tidak mengelti." Ucap Rosé dengan wajah polos.
"HEI KAU?!" Catte menatap tajam Rosé, sedangkan yang di tatap seperti itu hanya tertawa.
"Kakak apakah macih lama?" Tanya Rosé, ia sudah mulai bosan.
Catte terdiam saat Rosé memanggil nya dengan sebutan 'kakak' menimbulkan desiran aneh di hati nya.
Catte menggeleng lalu mengangguk, "Emm-- ya! Masih sangat lama, kau tidur saja." Ucap Catte membuat Rosé mengangguk dan mengambil kantung buah yang diberikan oleh Catte tadi.
"Ini." Rosé menyodorkan kantung buah tersebut kepada Catte.
"Tidak, itu untuk mu saja."
"Pegangi, Losé ingin tidul." Ucap Rosé polos membuat Catte mengumpat kesal.
Rosé memejamkan matanya dan tidak lama kemudian tertidur.
"Jika di lihat lebih lama, si bocah ini cantik juga." Ucap Catte tersenyum tipis.
Perbandingan umur Rosé dan Catte tidak dekat, Rosé 5 tahun dan Catte yang berumur 15 tahun.
"Losé memang cantik." Gumam Rosé membuat Catte terkejut.
"Sialan." Maki Catte mengalihkan pandangannya.
Rosé terkikik geli, tidak ada percakapan hingga kereta kencana yang mereka tunggangi berhenti bertanda mereka sudah sampai.
Catte turun terlebih dahulu lalu menghampiri Albert yang duduk di sebelah Ayah nya yang masih memejamkan mata.
"Dimana dia?" Tanya Albert menyadari kehadiran Catte.
"Kencana." Ucap Catte singkat lalu masuk ke dalam kamar nya.
Albert mendengus kesal lalu menghampiri adik nya yang masih berada di dalam kencana.
"KAKAK APEL!" Teriak Rosé melompat turun dari kencana membuat Albert terkejut dan segera berlari.
"AAAA HEI KENAPA KAMU BELLARI?! TUNGGU LOSÉ!!" Teriak Rosé berlari mengejar Rosé.
Albert tertawa di sela sela lari nya, Rosé membungkuk memegang lutut nya. "Losé lelah!" Ucap Rosé mengatur nafas nya.
"Ahahaha dasar kau cebol." Ejek Albert mengangkat tubuh Rosé tinggi tinggi membuat Rosé memekik.
"AAAA AHAHAHAH." Pekik Rosé tertawa senang.
Rosé memeluk leher Albert erat, "Losé melindukan kakak apel."
"Tapi aku tidak merindukan kau, bocah." Ucap Albert membawa masuk Rosé ke dalam rumah berukuran kecil yang mereka tempati.
"Kakak apel dimana Ayah?!" Tanya Rosé menatap Albert.
Albert menunjuk kearah seseorang yang masih memejamkan matanya dengan luka di tangan nya.
Mereka baru saja bertempur melawan para pasukan Ibu dari Axston, gila memang. Saat Axston datang ke kerajaan Ibu nya, Ibu nya hanya mengatakan bahwa itu hadiah dari nya karena Axston telah menemukan putri nya yang hilang.
"AYAH!" Teriak Rosé membuat mata Axston yang tadinya tertutup jadi terbuka sempurna.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
