Setelah hari itu hingga sekarang Rosé belum berjumpa kembali dengan Axston, Rosé selalu menunggu Ayah nya, namun Ayahnya tidak kunjung datang.
Rosé menumpuhkan dagu nya di atara pembatas balkon kamar.
"Helo putri cantik!" Sapa seseorang memasuki kamar Rosé membuat Rosé menoleh.
"KAMU?!" Pekik Rosé tersenyum senang dan berlari memeluk Albert.
Albert terkekeh dan mengangkat Rosé kedalam gendongan nya, "Apa kau merindukanku?" Tanya Albert lembut.
Rosé mengangguk, "Iya! Losé melindukan mu."
Albert menggendong Rosé dan berjalan menuju luar kerajaan.
"Kakak apel, kita mau pelgi kemana?" Tanya Rosé saat para perajurit bahkan Arthur tidak melarang mereka saat mereka melangkah pergi keluar kerjaan.
Pasalnya setiap Rosé melewati batas kerajaan para prajurit selalu mengikuti nya bahkan Arthur selalu melarang Rosé untuk pergi keluar dari kamarnya dan membawa senjata untuk berjaga jaga.
"Kau merindukan Ayah bukan?" Tanya Albert.
Rosé mengangguk, "Ya! Losé melindukan Ayah."
"Baiklah sekarang kau diam, kita akan menyusul Ayah." Ucap Albert membawa Rosé masuk kedalam kencana.
***
"Rosé? Rosé? Kau dimana?" Ucap Satria memasuki kamar Rosé, ia dan Satya baru saja selesai belajar memanah.
"Arthur, dimana Rosé?" Tanya Satya.
"Arthur?!" Ucap Satya saat Arthur tidak merespon ucapan dan hanya diam.
"HEI ARTHUR BODOH APA KAU TULI?!" Teriak Satria geram.
Bugh.
Arthur terkejut dan mengerjapkan matanya saat Satya memukul nya dengan keras.
"Tuan apa yang terjadi?" tanya Arthur kebingungan.
"Apa maksudmu?!"
"NONA MUDA?! APA NONA MUDA ADA DI KAMARNYA?" Teriak Arthur berlari memasuki kamar Rosé.
Rahang Satya mengeras pasti ada sesuatu yang tidak beres terjadi. "Tuan muda tadi ada penyusup yang menyihir kami! Seperti nya ia menculik Nona muda." Arthur berbicara dengan terburu-buru.
"HEI KALIAN SEMUA CEPAT CARI ADIK KU!" Teriak Satria, namun para prajurit tidak mendengar kan nya dan hanya diam.
"BODOH." Maki Satya dan mendendang satu persatu prajurit tersebut membuat mereka tersadar.
"Kalian semua bodoh, lagi lagi kita kecolongan. Cepat sadarkan prajurit yang lain nya dan cari adik ku, keparat." Ucap Satya dengan intonasi tajam lalu Satya berlari untuk mencari adik nya di seluruh penjuru kerajaan Drake.
Para prajurit yang sudah tersadar mereka langsung menepuk teman teman nya yang lain dan langsung berlari menyiapkan pasukan untuk mecari Nona muda mereka sebelum Tuan besar mereka kembali dan membunuh mereka dengan keji.
"Albert sialan jika kau adalah pelaku nya lihat saja aku tidak segan segan untuk menarik pelatuk ku di kepala mu." Ucap Satya geram.
***
"Kakak apel dimana Ayah belada? Kenapa Ayah tidak juga kembali?" Tanya Rosé dengan raut wajah sedih nya.
"Ayah mu akan segera mati." Ucap Albert.
"KAKAK APEL KAMU TIDAK BOLEH MENGATAKAN HAL CEPELTI ITU TAU!" Pekik Rosé marah.
"Kakak apel, Kakak apel, aku bukan Albert. Bodoh." Ucap pria tersebut menyeringai dan sihir di dalam tubuh nya menghilang di gantikan dengan wajah asli nya.
"KAMU?! KAMU CIAPA?!" Teriak Rosé terkejut.
"Nyenyenye kau memang banyak bicara bocah." Ucap Cattegirn Dariel memutar bola matanya malas, ia salah satu teman Albert.
"LEPASKAN LOSÉ! JANGAN CAKITI LOSÉ!" Rosé beringsut dari hadapan Catte, posisi duduk mereka saling berhadapan.
"Siapa yang ingin menyakiti mu?" Tanya Catte melipat tangan di depan dada, ia menatap Rosé yang ketakutan.
"Mengapa tubuh mu kecil sekali? Apa kau bangsa kerdil?" Tanya Catte.
"Apa itu keldil? Losé tidak tau." Ucap Rosé pelan.
Catte menghela nafas, "Tidak perlu tau, makan ini. Perjalanan kita membutuhkan waktu yang lama." Ucap Catte menaruh satu kantung buah di sebelah Rosé.
"Kamu tidak membelikan lacun kan di buah ini?" Tanya Rosé polos membuka kantung buah tersebut.
Banyak sekali buah buahan, ada jeruk, apel, strawberry dan blueberry kesukaan Rosé.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tri World (END)
Fantasy[Fantasi - Reinkarnasi] [End/Lengkap] Seorang gadis yang terjebak di dua tubuh seorang anak kecil yang berada di 2 dunia lain. Ia merasa dirinya seperti reinkarnasi namun dalam bentuk, keadaan, serta dunia yang berbeda. Dunia pertama dipenuhi oleh...