Rosé memeluk kuda nya dengan erat, ia sangat senang. "Hello kuda yang cantik ini Losé!" Ucap Rosé mengelus kuda yang ia naiki.
Satria menggedalikan kuda nya hingga berjalan perlahan, "Apa Rosé ingin mengunjungi kebun buah?" Tanya Satria membuat Rosé mengangguk.
"Losé mau!" Pekik Rosé.
"Baiklah." Ucap Satria tersenyum jahat.
Ha ha ha aku lebih unggul dibandingkan mu Satya bodoh. Batin Satria.
"Tuan muda, Tuan besar mengatakan bahwa Nona muda tidak boleh berlama lama di luar kerajaan." Ucap Arthur mengiringi mereka sambil memegangi tali yang menganggantung di leher kuda tersebut.
Rosé menggeleng lalu cemberut, "Tidak papa Althul! Losé hanya ingin makan buah dali pohon na langsung!" Ucap Rosé.
"Baiklah Nona muda." Ucap Arthur.
Kuda yang mereka naiki mengarah pada taman buah kerajaan, banyak para perkejaan yang membungkuk memberi hormat kepada Tuan dan Nona muda mereka.
"Sampai." Ucap Satria.
"Yeay! tulunkan Losé, Althul." Rosé merentangkan kedua tangannya kepada Arthur, dengan sigap Arthur menurunkan Rosé.
Rosé langsung berlari menuju pohon pohon buah.
"Nona muda! Jangan berlari!" Teriak Arthur mengejar Rosé tanpa memperdulikan Satria.
"Dasar Arthur bodoh! Ia tidak membantu ku untuk turun?!" Umpat Satria lalu melompat dari kuda dan berlari menyusul Rosé.
"Nona!" Arthur mengangkap Rosé lalu menggendong nya.
"Nona, jangan berlari seperti itu nanti Nona muda bisa terluka." Ucap Arthur, Rosé hanya tertawa cengengesan.
"Losé ingin itu!" Ucap Rosé menunjuk pohon apel.
Para pekerja yang sedang memetik apel pun langsung membersihkan apel nya dengan air, dan memberikan nya kepada Rosé.
"Ini Nona." Pekerja itu membungkuk.
Rosé mengambil apel tersebut lalu memakan nya, "Twelimakacih!" Ucap Rosé sambil mengunyah.
Satria menaiki pohon apel tersebut dan memetik nya untuk Rosé, "Rosé! Ini untuk mu!" Ucap Satria membuat Rosé mendongak.
"Kakak! Apa yang kakak lakukan di citu? Ayo tulun nanti kakak bica teljatuh." Ucap Rosé.
Satria menggeleng, "Tidak, kak Satria tidak akan jatuh."
"Ayo tulun kak Satlia!" Perintah Rosé.
"Baiklah putri kecil." Ucap Satria lalu melompat turun.
"Rosé apa kau ingin berkeliling?" Tanya Satria menatap Rosé.
Rosé mengangguk lalu meronta turun dari gendongan Arthur, "Bialkan Losé jalan cendili Althul!" Ucap Rosé menggandeng tangan Satria.
Satria membawa Rosé ke kebun strawberry yang sudah siap untuk di makan, uumm nyam nyam.
"Wah kakak! Buah na cuda matang." Ucap Rosé menyentuh strawberry.
Satria memetik strawberry yang sudah matang, "Rosé bukan mulut mu, makan ini."
Rosé memakan buah nya dengan senang ia menganggukan kepalanya dan mengacungkan ibu jarinya.
Rosé berjalan sambil sesekali memetik buah tersebut lalu ia masukan ke dalam mulut nya.
"Nona muda! Nona makan buah ini saja ini buah yang baru di petik dan sudah di cuci bersih." Ucap Arthur memberikan strawberry.
Rosé tersenyum senang dan menerima nya, "Telimakacih banyak Althul."
Mata Rosé tidak sengaja melihat sebuah taman yang indah, "Apa Losé boleh kecana?" Tanya Rosé menunjuk kebun tersebut.
"Tentu saja boleh Nona muda, semua ini milik kerajaan." Ucap Arthur membuat Rosé tersenyum dan berjalan mendekati taman bunga tersebut.
Sangat cantik bukan?
"Althul tolong pegang ini, Losé ingin menyentuh bunga bunga yang indah!" Ucap Rosé menyerahkan keranjang kecil berisika Strawberry kepada Arthur, Arthur menerima nya.
"Rosé!" Panggil Satria menghampiri Rosé.
"Apa kau ingin tau mengapa nama mu Rosé?" Tanya Satria membuat Rosé mengangguk antusias.
"Rosé Esme Drake yang mempunyai arti bunga indah, menarik dan klasik, yang mempunyai keunikan nya tersendiri."
Satria merangkul Rosé, "Nama mu terinspirasi dari mendiang ibunda, dulu ibunda sangat menyukai bunga. Kebun bunga ini milik ibunda, Ayahanda yang memberikan nya."
Raut wajah Rosé berubah menjadi sedih, "Ibunda." Gumam Rosé.
Satria mengangguk, "Ibunda tiada setelah kau lahir, Ibunda di racuni oleh tabib." Ucap Satria dengan hati yang menggebu-gebu.
Rosé mendongak menatap Satria yang mengeraskan rahangnya, "Sudah lah kita tidak perlu membahasnya kembali, ayo kita lanjut berkeliling Rosé." Ucap Satria tersenyum dan mengelus rambut adik nya.
Mereka mengelilingi kebun bunga tersebut di temani oleh Arthur, Rosé melihat ada sebuah genangan air Rosé tersenyum senang dan berlari dan melompat di tengah tengah genangan air tersebut.
"Rosé apa yang kau lakukan?" Tanya Satria, baju nya terciprat genangan air tersebut.
Rosé tertawa senang, "Rosé awas kau!" Ucap Satria mengejar Rosé yang berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tri World (END)
Fantasy[Fantasi - Reinkarnasi] [End/Lengkap] Seorang gadis yang terjebak di dua tubuh seorang anak kecil yang berada di 2 dunia lain. Ia merasa dirinya seperti reinkarnasi namun dalam bentuk, keadaan, serta dunia yang berbeda. Dunia pertama dipenuhi oleh...