Sudah tiga hari Rosé berada di istana Colbert, Rosé hanya diam memikirkan kapan Ayah dan Kakak kakak nya datang menjemput dirinya.
"Rosé, ayo kita bermain!" Ajak Piece membuat Rosé tersenyum dan mengangguk, bermain bersama Piece.
Mereka bermain bersama, tertawa, hingga bermain kejar kejaran di kamar Piece.
Bugh.
Colbert tersungkur di depan kamar Piece dengan wajah yang terluka.
"KAKAK!" Teriak Piece.
Bugh.
Albert menendang kepala Colbert dan langsung menginjak leher Colbert.
"KAKAK APEL, HENTIKAN!" Teriak Rosé berlari, Albert yang mendengar suara pekikan dari adik nya langsung menoleh dari sumber suara.
"KAKAK APEL HENTIKAN! JANGAN CAKITI DIA!" Teriak Rosé memukul kaki Albert yang masih bertengger manis di leher Colbert.
Albert melepas injakan nya, Colbert segera bangkit dan memeluk Rosé erat.
"LEPASKAN ADIK KU." Teriak Albert menunjuk Colbert dengan pedang nya yang terdapat tetesan darah.
"Tidak akan." Ucap Colbert memeluk erat Rosé.
"Kakak apel tolong hentikan cemua ini!" Teriak Rosé memegangi tangan Colbert yang memeluk dirinya.
"KAKAK!" Teriak Piece berlari kearah kakak nya yang sedang mendekap erat tubuh Rosé.
"ROSÉ!" Teriak Axston berlari menghampiri mereka dengan terengah-engah.
"AYAH!" Tubuh Rosé memberontak di dekapan Colbert.
"Kakak Colbelt tolong lepaskan Losé, Losé ingin belcama Ayah!" Ucap Rosé meronta ronta.
"Tidak! tidak akan ku biarkan kau pergi dari adik ku." Ucap Colbert.
"Tugas Losé cudah celecai, Losé cudah menemani Pie belmain selama tiga hali. Losé ingin pulang belcama Ayah!" Ucap Rosé menangis.
"AYAH!" Teriak Rosé.
"Lepaskan putri ku." ucap Axston dingin.
"Tidak."
"Lepaskan putri atau ku sakiti adik mu." Ucap Catte menarik lengan Piece yang membelakangi tubuh nya.
Ucapan Catte membuat Colbert terkejut dan segera mendorong tubuh Rosé kuat membuat Rosé terjatuh dan terbentur lantai.
"ROSÉ!" Teriak Axston, Albert, Catte dan Piece yang terkejut saat melihat Rosé yang meringis kesakitan.
"KAKAK APA YANG KAKAK LAKUKAN?!" Teriak Piece, Catte tidak memperdulikan Piece, ia langsung menghampiri Rosé yang berada di pangkuan Axston.
Colbert memeluk adik nya erat, "Apa yang kakak lakukan?! Kakak melukai Rosé!"
"APAPUN KU LAKUKAN AGAR DIRIMU SELAMAT PIE." Teriak Colbert dengan nafas memburu.
"TAPI TIDAK DENGAN MENCELAKAI ROSÉ, DIA TEMAN KU!" Piece melepaskan pelukan Colbert lalu menghampiri Rosé.
"Rosé! Rosé! Apa kau tidak apa apa?! Rosé ayo buka matamu." Ucap Piece menepuk pipi Rosé.
"Ayah ayo cepat bawa Rosé kembali." Ucap Albert.
Piece menggeleng, "Tidak! Bawa Rosé ke kamar Pie! Pie akan memanggil Tabib." ucap Piece berlari memanggil Tabib kerajaan.
Setelah Tabib kerajaan datang ke kamar Piece untuk memeriksa keadaan Rosé, suasana di kamar Piece hening. Tidak ada percakapan diantara mereka.
"Rosé, ayo bangun.. maafkan kakak Colbert." Ucap Piece menepuk pipi Rosé pelan.
"Apa tujuan mu menculik adikku, sialan?" tanya Albert dengan tatapan tajam nya.
"Adikku." Ucap Colbert.
"Semua ku lakukan untuk adikku, aku ingin adikku kembali ceria seperti yang lain nya. Adikku selalu mengurung diri di kamar nya tanpa berbicara sepatah kata pun semenjak kematian kedua orang tua kami. Saat aku tidak sengaja melewati gubuk yang kalian tempati, aku melihat Rosé, aku berpikir bahwa dia bisa menemani adikku."
"Dan ternyata benar, adikku kembali seperti dahulu semenjak kehadiran Rosé." Colbert menjelaskan semua nya.
"Tapi cara mu salah, Colbert." Ucap Catte.
"Ya, aku tau itu." Colbert membuang pandangannya.
"Ayah.." Lirih Rosé membuat Axston menoleh dan mendekati Rosé.
"Rosé? Apa ada yang sakit?" Tanya Piece.
Rosé menggeleng lalu mencoba untuk duduk, "Ayah, ayo kita pulang. Losé melindukan Kakak." Ucap Rosé dengan mata berkaca-kaca.
Rosé memeluk erat tubuh Axston, "Kak Colbelt, tolong bialkan Losé pulang. Losé ingin belcama Ayah dan Kakak kakak Losé." Ucap Rosé menangis.
"Lalu bagaimana dengan adikku, Rosé?" Tanya Colbert pelan.
Piece menunduk dalam. "Kalian bisa mengunjungi kerjaan ku kapan pun." Ucap Axston mengelus pundak Rosé.
"Apa kau tidak berbohong?" Cicit Piece.
"Tidak." Ucap Axston.
"Kau bisa meminta bantuan kepada Catte untuk menemui Rosé kapan pun." Ucap Axston mengangkat tubuh Rosé kegendongannya.
"Baiklah!" Ucap Piece tersenyum.
"Rosé! Tunggu sebentar jangan pergi terlebih dahulu." Piece berlari mengambil boneka yang mereka main kan.
"Rosé ini untuk mu!" Ucap Piece menyodorkan boneka tersebut dengan tinggi tinggi.
Axston merendahkan tubuh nya, Rosé menghapus air matanya dengan telapak tangan lalu mengambil boneka yang di sodorkan oleh Piece.
"Apa ini untuk Losé?" Tanya Rosé polos.
Piece mengangguk, "Iya! Jika nanti aku main ke istana mu aku akan membawa boneka yang satunya, kita akan bermain bersama!" Ucap Piece.
Rosé mengangguk senang, "Baiklah telimakacih Pie."
"Dadah Rosé!" Piece melambaikan tangan nya.
"Dadah Pie jangan belcedih lagi kacian Kakak Colbelt!" Rosé menatap kearah Colbert yang juga menatap nya.
Colbert mengangguk. Axston, Albert, Catte dan Rosé. Mereka kembali ke istana Drake yang sudah lama mereka tinggali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tri World (END)
Fantasy[Fantasi - Reinkarnasi] [End/Lengkap] Seorang gadis yang terjebak di dua tubuh seorang anak kecil yang berada di 2 dunia lain. Ia merasa dirinya seperti reinkarnasi namun dalam bentuk, keadaan, serta dunia yang berbeda. Dunia pertama dipenuhi oleh...