Mereka mengelilingi kebun bunga tersebut di temani oleh Arthur, Rosé melihat ada sebuah genangan air Rosé tersenyum senang dan berlari dan melompat di tengah tengah genangan air tersebut.
"Rosé apa yang kau lakukan?" Tanya Satria, baju nya terciprat genangan air tersebut.
Rosé tertawa senang, "Rosé awas kau!" Satria mengejar Rosé yang berlari.
Mereka saling kejar mengejar saat ingin mengejar Rosé, Satria terpeleset dan jatuh di antara genangan lumpur.
"Astaga! Tuan muda." Arthur terkejut dan segera membantu Satria.
Terdengar suara gelak tawa nyaring dari Rosé yang tertawa hingga memegangi perut nya.
Tanpa di sadari mereka, Axston dan Satya menatap mereka dari kejauhan.
"Satria sudah seperti babi saja yang kotor akibat lumpur." Celetuk Satya berjalan menghampiri mereka.
"Apakah kalian bersenang-senang?" Tanya Satya membuat Rosé, Satria serta Arthur menoleh.
"Tuan." Arthur membungkuk hormat.
"Ayah! Kakak!" Pekik Rosé senang.
"Tentu saja kami bersenang senang tanpa dirimu." Ucap Satria sombong.
"Kau seperti babi." Ucap Satya menatap tubuh Satria yang kotor dengan lumpur.
"Berarti kau kakak nya babi." Sahut Satria.
"Mari kita kembali ke kerajaan, hari sudah semakin sore." Axston mengangkat Rosé kegendongannya.
Rosé memeluk leher Axston erat, "Ayah, tubuh Losé kotol."
"Tidak apa apa, ayo kembali ke istana Satya." Axston berbalik meninggalkan Satria yang terdiam.
"Ayah apa aku tidak kau ajak kembali ke istana?" Tanya Satria.
"Memang nya kau siapa? Bukan nya kau seekor babi?" tanya Axston.
"AKU BUKAN BABI, AKU ANAK KAU AYAH!" Teriak Satria geram membuat Axston terkekeh mendengar teriakan Putra nya.
"Ayah mengapa Ayah tiba tiba pelgi? Caat Losé bangun cudah tidak ada ayah." Ucap Rosé saat Axston mendudukkan nya di kuda besar nya yang gagah seperti Tuan nya.
Axston mendudukkan dirinya di belakang Rosé, "Aku ada urusan." Ucap Axston mengendalikan kudanya agar berjalan menuju kerajaan.
"Ayah tinggalkan Losé." Rosé memajukan bibir nya.
"Ya." Sahut Axston singkat, ia tidak tau harus mengatakan apa lagi.
Rose menoleh ke arah samping, melihat Satya yang sedang mengendalikan Kuda milik Rosé.
"KAKAK! DIMANA KAK SATLIA?!" Teriak Rosé.
"BERSAMA ARTHUR." Balas teriak Satya lalu memacu kuda nya agar berjalan lebih cepat.
Axston menatap putra nya, ia lebih berani di bandingkan Satria. Walaupun umur mereka berdua sama namun ketangkasan dan keberanian yang lebih unggul dimiliki oleh Satya.
Sedangkan Satria hanya satu kelemahanya, yaitu menembak musuh. Ia sangat lemah di bagian tersebut, sudah berbagai cara Axston memaksa Satria agar terus belajar namun Satria menolaknya, ia lebih memilih pedang dibandingkan pelatuk.
Bagaimana dengan Rosé? Rosé tidak ahli di bidang apa pun. Axston tidak mengizinkan Rosé untuk memegang senjata dan alat berperang lain nya bagi diri nya Rosé adalah sebuah bunga yang gampang sekali di petik.
Biarkan saja Rosé tidak mempunyai kemampuan apapun, lagi pula sudah ada empat orang pria bahkan jutaan prajurit yang bisa menjaga Rosé.
Kuda yang mereka tunggangi sampai ke dalam istana, Axston turun dari kuda nya terlebih dahulu lalu ia menggendong Rosé.
"Bersihkan tubuh Rosé." Axston menyerahkan Rosé kepada salah satu pelayan lalu ia segera menaiki kembali kuda nya dan mengendalikan Kuda tersebut dengan kencang.
"Ayah ingin pelgi kemana lagi?" Tanya Rosé dengan raut wajah sedih.
"Rosé kemungkinan ayah akan menjalankan tugas nya selama beberapa bulan lebih." Ucap Satya.
"Cepat bersihkan tubuh Rosé." Ucap Satya.
"Baik Tuan muda." Ucap pelayan tersebut lalu membawa Rosé pergi.
"Hei Satya babi! Mengapa kau malah membawa kuda yang aku tunggangi?!" Teriak Satria, Arthur menurunkan tubuh Satria dari gendongan nya dengan perlahan.
"Babi teriak babi." Ucap Satya lalu masuk ke dalam kerajaan.
"YAK, SATYA SIALAN." Maki Satria lalu mengejar saudara kembarnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tri World (END)
Fantasy[Fantasi - Reinkarnasi] [End/Lengkap] Seorang gadis yang terjebak di dua tubuh seorang anak kecil yang berada di 2 dunia lain. Ia merasa dirinya seperti reinkarnasi namun dalam bentuk, keadaan, serta dunia yang berbeda. Dunia pertama dipenuhi oleh...