Para prajurit dari istana Drake di perintahkan untuk mencari seorang Nona muda mereka yang hilang.
Mereka hanya diberi waktu hingga 5 hari untuk menemukan Nona muda mereka yang menghilang jika mereka tidak dapat menemukan nya nyawa mereka yang akan menjadi taruhan nya.
Para prajurit berpencar mencari ke seluk beluk hutan hingga tengah lautan untuk mencari sang Nona muda.
"NONA MUDA DI TEMUKAN!" Teriak salah satu prajurit saat melihat gadis kecil yang tertidur di balik daun pisang.
Para prajurit tersebut langsung berkumpul di titik sang Nona berada.
"JANGAN SENTUH ADIK KU DENGAN TANGAN MU YANG KOTOR ITU SIALAN!" Maki Albert Antarka Drake. Putra tertua dari Raja mereka.
"Maaf Tuan." Ucap prajurit tersebut menunduk takut.
Albert langsung menggendong adik nya dan masuk ke dalam kereta kencana.
"Bangun bodoh!" Ucap Albert menepuk pipi adiknya tersebut dengan wajah khawatir.
Gadis tersebut mengerjapkan matanya, ia terkejut saat melihat seseorang yang ia kenali, "HEI KAMU YANG KACIH AKU APEL KAN?!" Pekik gadis tersebut senang lalu memeluk Albert.
"Telimakacih banyak, aku jadi kenyang kalena mu!" Gadis tersebut menguraikan pelukan nya.
Albert menyerngitkan dahinya, "Apa kau tidak mengenali ku?"
Gadis tersebut menatap wajah Albert lama, lalu menggeleng polos. "Kita cedang belada di mana? Kenapa ini belgelak?" Tanya gadis tersebut mencoba bangkit dari pangkuan Albert.
Albert tersenyum miring, "Apa semalam kau kenyang?"
Gadis itu mengangguk antusias, "Tentu caja!"
"Lalu dimana apel apel yang aku berikan?" Tanya Albert membuat Gadis kecil itu berfikir keras.
"Actaga! Aku meninggalkan apel ku di cana. Tolong tulunkan aku! Apel ku!" Pekik gadis tersebut.
"Kau memang tidak bisa menghargai pemberian seseorang." Ucap Albert melipat tangan nya di depan dada.
"Aku minta maaf, kalian meninggalkan apel ku.." Ucap Gadis tersebut menunduk sedih
Gadis kecil tersebut mendongak menatap kearah Albert, "Aku ingin di bawa kemana?"
"Tolong tulunkan aku, jangan tangkap aku." Cicit gadis tersebut.
"Kau aku tangkap karena kau telah mencuri apel ku." Ucap Albert membuat gadis kecil tersebut tersentak kaget dan menggelengkan kepalanya kuat.
"TIDAK! AKU TIDAK MENCULI! AKU BUKAN PENCULI! KAU YANG MEMBELIKAN APEL ITU KEPADA KU!" Teriak gadis kecil itu tidak terima.
"Turunkan nada ucapan mu, aku tidak membelikan mu aku melempalkan apel ku kepada mu." Ucap Albert meledek ucapan gadis kecil tersebut yang tidak bisa mengucapkan huruf r dengan baik.
"Hiks.. aku tidak menculi, kamu yang melempalkan apel itu kepada ku hiks.." Tangis Gadis kecil tersebut.
Pengawal membuka pintu kencana, Albert hanya diam dan langsung turun tanpa memperdulikan Gadis kecil tersebut.
"Nona kecil mari saya bantu, jangan menangis." Ucap pengawal menggendong Gadis kecil tersebut.
Gadis kecil tersebut menoleh saat ribuan pasang mata menatap dirinya.
"NONA KECIL KEMBALI!" Teriak seorang perajurit.
"NONA KECIL KEMBALI." Sorak para prajurit lain nya.
Gadis kecil tersebut hanya diam kebingungan, perajurit yang menggendong nya tiba tiba menurunkan diri nya.
"ROSÉ!" Teriak seorang anak laki laki berumur 9 tahun.
Gadis kecil tersebut hanya diam ketakutan lalu berlari mendekati Albert yang berdiri tegak dengan pandangan datarnya, gadis kecil tersebut memeluk kaki Albert erat.
"Hiks..hiks.. aku takut.. aku ingin pulang.." Cicit gadis kecil tersebut.
"Rosé apa yang kau katakan? Ini rumah mu." Ucap laki laki tersebut menarik pelan tangan gadis kecil itu.
"Rosé ada apa dengan mu? Ini aku kakak mu, Kak Satria." ucap laki laki tersebut yang bernama Satria Abrail Drake.
Gadis kecil yang di panggil dengan sebutan Rosé itu hanya diam menggelengkan kepalanya dan terus menangis.
Albert melepaskan pegangan gadis kecil itu di kaki nya lalu mengangkat nya ke gendongan.
Gadis kecil itu memeluk erat leher Albert, "Diam, ini rumah mu, kerajaan kita. Mengapa kau malah menangis?" Tanya Albert geram.
"Hiks.. bukan, ini bukan lumah ku hiks.." Cicit gadis tersebut.
"Lalu dimana rumah mu?" Tanya Albert memasuki kamar.
"Hutan, hiks.."
"Apa kau seorang Tarsan huh?!"
Gadis kecil tersebut menggeleng, "Buk--"
Brak!
Seorang laki laki berumur 23 tahun memasuki ruangan dengan nafas memburu di ikuti dengan satu anak laki laki yang sangat mirip dengan Satria.
"Turunkan putri ku." Ucap laki laki dewasa tersebut panggil saja ia Tuan Axston Barnard Drake.
Albert menurunkan gadis kecil itu dari gendongan namun gadis itu tidak mau melepas kan nya.
Albert berbalik menatap ke arah ayah nya, "Dia tidak mau turun." Ucap Albert.
"Rosé kemari." Ucap Axston.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tri World (END)
Fantasy[Fantasi - Reinkarnasi] [End/Lengkap] Seorang gadis yang terjebak di dua tubuh seorang anak kecil yang berada di 2 dunia lain. Ia merasa dirinya seperti reinkarnasi namun dalam bentuk, keadaan, serta dunia yang berbeda. Dunia pertama dipenuhi oleh...