PAS||PART 23

8.6K 297 2
                                    

⚠️VOTE TERLEBIH DAHULU

⚠️ DILARANG MEMBISU! KOMEN!

⚠️ BIJAKLAH DALAM MEMBACA!!

⚠️ KALIAN JANGAN NGIRA RIS BIKIN CERITA SEPERTI INI ITU RIS PERNAH MELAKUKANNYA! OH ANDA SALAH BESAR, KEBANYAKAN MEMBACA LEBIH TEPATNYA WK

⚠️ KALIAN JANGAN NGIRA RIS BIKIN CERITA SEPERTI INI ITU RIS PERNAH MELAKUKANNYA! OH ANDA SALAH BESAR, KEBANYAKAN MEMBACA LEBIH TEPATNYA WK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Revalina yang selesai mencuci piring pun ia terheran karena sedari tadi Ravaga terdiam.

"Bang Rava kenapa? Ko diem?" Tanya Revalina, ia duduk di samping Ravaga.

Ravaga hanya terdiam, mencerna perkataan Yudha yang tadi.

"Bang?" Panggil Revalina lagi.

"Apa sih!" Sedikit ngegas.

"Ko bang Rava emosi, Reva kan cuman nanya aja. Salah?" Tanya Revalina lagi.

"Sorry Rev, gu-gue ga ada Maksud."

"Ga apa-apa, Yaudah Reva anterin ke kamar ya." Revalina membantu Ravaga, ke kamarnya.

"Awas hati-hati," ucap Revalina.

"Sekarang bang Rava istirahat ya," perintah Revalina saat telah sampai di kamarnya Ravaga.

"Rev, diem disini, plis. Gue gak mau terjadi sesuatu sama lo." Ujar Ravaga.

"Maksud bang Rava apa? Reva gak paham."

"Rev duduk sini, gue mau cerita." Ravaga menepuk kasurnya pertanda kalau Revalina harus duduk disana.

Ravaga mencari-cari letak Revalina dan memegang tangan nya.

"Rev, jangan deket-deket sama Yudha." Ucap Ravaga.

Revalina mengerutkan keningnya, mencerna perkataan Ravaga.

"Rev, lo denger gue kan?" Tanyanya.

"Iya denger,"

Revalina kenapa menjawab dengan sangat ketus? Apakah dia gak suka jika di atur? Padahal itu demi kebaikan dirinya.

"Rev? Gak suka ya? Kalau gue ngatur lo?"

"Bang Rava berlebihan, udah Reno sekarang kak Yudha." Protes Revalina kepada Ravaga.

"Rev! Yudha itu bukan orang baik, dia bakalan lakuin apa saja demi apapun yang dia mau, termasuk lo!"

"Dia yang bunuh Ratna Rev, dia yang bunuh cewe gue." Ravaga menaikkan volume suaranya.

Revalina bergetar hebat saat Ravaga membentaknya, karena mau semarah apapun cowo itu, dia gak pernah terbentak.

"Iya tau ko, gue berlebihan, gue terlalu possesive, terlalu ngatur lo, terlalu ini itu tentang kehidupan lo. Sekarang terserah lo pilih aja, mau tetap lanjut sama gue atau sudahi sampai disini."

Possesive Abang Sepupu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang