PAS||PART 27

8.7K 324 5
                                    

⚠️VOTE TERLEBIH DAHULU EUY

⚠️ JANGAN LUPA BAHAGIA

Persiapan operasi akan di lakukan sekitar 10 menit lagi, semua sudah menunggu Ravaga, untuk di bawa ke ruang operasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Persiapan operasi akan di lakukan sekitar 10 menit lagi, semua sudah menunggu Ravaga, untuk di bawa ke ruang operasi

Munculah Ravaga yang di bawa sang suster dengan berbaring di brankar dan sudah memakai pakaian operasi.

"Mah, doain Rava." Ujar Ravaga, di sela-sela berjalan nya brankar tersebut.

"Iya sayang, kita semua bakalan doakan kamu." Ujar Nani, mengecup kening Ravaga.

Mereka semua menunggu di luar depan ruang operasi itu. Setelah kurang lebih dua jam akhirnya dokter keluar.

Nani lun langsung menghampiri sang dokter, "Gimana dok?" Tanyanya.

"Alhamdulillah operasi berjalan lancar, saya akan membawa pasien ke ruang pemulihan." Ucap sang dokter, di susul oleh suster yang baru saja keluar dari ruangan itu sambil membawa Ravaga yang matanya masih di perban

"Untuk sementara, ia masih di perban. Tunggu beberapa hari untuk melihat hasilnya baru kita buka." Ucap dokter di ruang pemulihan.

Untuk Metha, anggota Dragmon, dan anggota Dark Lion mereka pulang, karena besok akan sekolah, sedangkan Revalina masih disana menunggu Ravaga sadar.

Nani mendekatkan posisi ke Revalina, "Reva pulang ya, soalnya kan besok sekolah." Ujar Nani.

Namun Revalina hanya menggelengkan kepalanya, "Reva disini saja bunda, mending bunda sama ayah pulang. Pasti bunda cape." Ujar Revalina.

"Ya sudah Reva, kita titipkan Rava. Ayah mau pulang sama bunda." Ujar Budi, kemudian mereka pergi meninggalkan Revalina sendiri bersama Ravaga.

"Cepet sadar ya ganteng, aku mencintaimu." Bisik Revalina.

Seketika tangan Ravaga bergerak, dan Revalina yang melihat itupun langsung terkejut. Sadar?

"Bunda?" Suara Ravaga mulai terdengar.

Revalina langsung memegang tangan Ravaga. Yang mencari-cari bundanya itu.

"Ini Reva, bunda sama ayah udah pulang." Ucap Revalina.

Ravaga langsung menarik badan Revalina agar bersentuhan dengan dada bidangnya, "Jangan pergi, Rev." Ucap Ravaga.

Revalina terkekeh gemas dengan sikap Ravaga yang manja, "Iya nggak." Ujar Revalina.

Ravaga menyentuh perban yang berada di matanya yang melingkari kepalanya.

"Gue belum bisa lihat?" Tanya Ravaga di saat sudah melepaskan pelukannya itu.

"Lusa kita lihat hasilnya." Ucap Revalina.

"Yudha?"

"Untuk kak Yudha, akan di makamkan besok." Ucap Revalina, di angguki oleh Ravaga.

Possesive Abang Sepupu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang