PAS||PART 31

8.8K 294 3
                                    

⚠️ VOTE TERLEBIH DAHULU

⚠️ KAWASAN MERANGSANG!!

⚠️ SEBELUMNYA RISS MINTA MAAF YA

Sampai di rumah ketikan kedua orang tua Ravaga tidak ada Revalina langsung membuka pintu dengan kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di rumah ketikan kedua orang tua Ravaga tidak ada Revalina langsung membuka pintu dengan kasar.

"Dih bocil ngamok?" Tanya Ravaga pada Revalina.

Revalina tetap saja menaiki tangga

Setelah sampai depan pintu Revalina memasuki kamarnya, dan salahnya ia lupa menutup pintu kamarnya membuat Ravaga ikut masuk.

Ravaga mencekal tangan Revalina.

"Lepasin, apa sih main pegang." Kesal Revalina.

Ravaga tersenyum smirk nya.

"Gak suka? Hmmm?"

Ketar ketir lah sudah saat kata hmm di lontarkan oleh Ravaga tepat pada telinganya.

"Rev_Revaa." Gugup Revalina saat hidungnya bersentuhan dengan hidung mancung Ravaga itu.

Tanpa ia sadar perlahan tapi pasti tangan Ravaga mulai nakal membuka kancing seragam sekolah Revalina.

Revalina menyilang kan tangannya, menutup dadanya. Namun tangan Ravaga dengan halusnya melepaskan Silangan tangan Revalina.

"Gak perlu di tutup sayang." Ucap Ravaga.

Revalina tak menahan tangan Ravaga, sehingga ia membiarkan cowo itu melihat nya.

Masih dalam posisi berdiri bagaikan di penjara tembok dan Ravaga itu yang di rasakan oleh Revalina.

Setelah semua kancing seragam nya telah ia lepaskan, nampak bra berwarna putih yang menutupi kedua buah dada milik Revalina. Tangan Ravaga aktif ke punggung Revalina untuk melepaskan pengikat bra itu. Setelah itu ia lepaskan seragam dan bra Revalina.

"Geli." Rengek Revalina dengan puppy eyes nya.

"Mau nenen." Ravaga balik rengek dengan cemberut.

Ravaga menyuruh Revalina agar duduk di teras, begitupun ia. Ravaga menyelinap menghisap payudara Revalina yang mulai menurutnya semakin candu dan mulai besar.

Payudara kanan Revalina ia hisap seperti bayi kehausan, Revalina hanya menggigit bibir bawahnya menahan kegelian dan desahannya.

Possesive Abang Sepupu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang