26. FOTO??

19 2 0
                                    

Rara meraih cardigan dengan warna mocca kesayangannya dari dalam lemari pakaian, cardigan yang selalu dia pakai saat sekolah, cardigan pemberian adit. Lalu memutuskan menggunakan cardigan itu untuk melapisi kaos v-neck lengan pendek berwarna hitam yang dia gunakan.

"Ra... Ada temen kamu" panggil bunda dari luar kamar

"Pasti faiz udah jemput" umpat rara yang memang mengingat faiz yang akan menjemputnya hari ini, sebab rara tidak tau dimana rumah faiz.

Rara meraih tas bahu miliknya lalu berjalan keluar menemui faiz.

"Zaki" ucap rara dengan mata yang sudah membulat ketika melihat zaki yang berdiri di teras

"Mau pergi?" Tanya zaki dengan nada seperti orang kecewa

"Hah?! Iya, masih nunggu temen sih sebenernya. Masuk dulu aja" jawab rara agak kikuk sembari menyuruh zaki untuk masuk

"Mau kemana hari minggu gini?" Tanya zaki mendudukan dirinya di sofa ruang tamu

"Ada acara makan-makan sih di rumah temen"

"Kamu ngapain kesini?" Tanya rara

"Mampir aja, tadi aku habis anterin buku punya temen yang rumahnya juga deket sini" jawab zaki dengan sebuah senyum yang tampak dari sudut bibirnya.

"Oh, aku ambilin minum ya"

"Gak...gak... Duduk aja disini, lagian aku gak haus" tolak zaki

"Besok masuk pagi atau siang?" Tanya zaki to the point

"Pagi, kenapa?"

"Aku jemput, sekalian aku juga ngampus" tawar zaki

"Gak usah aku naik bus aja, udah biasa kok. Lagian kampus kita beda arah" tolak rara yang memang arah kampus zaki dan rara itu ibarat persimpangan, zaki ke kanan dan rara ke kiri.

"Tanpa penolakan dan itu tadi bukan pertanyaan tapi pernyataan" sahut zaki cekatan

"Ih, sejak kapan kamu suka maksa gini" rara mencibirkan bibirnya

"Kan sejak dulu" jawab zaki cengengesan

"Iya juga sih" rara terkekeh pelan

Tok....tok...tok..

"Aurora main yuk" teriak seseorang yang suaranya sudah tidak asing lagi bagi rara.

"Bentar ya" rara berdiri dari tempat duduknya berjalan menuju teras

"Apa sih paijo" cicit rara memelototi faiz

"Motor siapa tuh?" Tanya faiz menunjuk motor yang terparkir di depan rumah rara

"Temen gue, masuk dulu. Gak enak kalo pergi sekarang, berasa kayak ngusir" ucap rara pelan

"Maaf ya jadi nunggu" rara duduk kembali di sofa di ikuti faiz

"Dari dulu juga kamu memang suka buat aku nunggu" sahut zaki dengan segaris senyum

"Apa sih" rara tertunduk malu

"Haus gue" cicit faiz meraba kerongkongan nya.

"Ya udah tunggu ya"

5 Menit kemudian

"Nih minum" rara meletakkan baki yang berisi air mineral dingin di atas meja.

"Temen sekolah rara?" Tanya faiz melirik zaki

"Iya" jawab zaki meneguk air mineral

"Temen adit juga berarti" sahut faiz

"Satu kelas, kenal adit?" jawab zaki dengan nada datar

HANYA INGIN KAU TAHUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang