33. Cincin & Diary Dari Adit

27 1 0
                                    

"permisi ya, gue mau ambil data di komputer ini. Kemarin gue save disini" seorang lelaki yang tidak asing lagi untuk rara itu duduk di kursi yang masih kosong di sampingnya.

Rara memutar kepalanya ke arah yang punya suara dan sedikit kaget ketika melihat wajahnya "Oh, iya" jawab rara mempersilakan lelaki tersebut untuk duduk di sebelahnya, kebetulan memang rara juga baru datang beberapa menit yang lalu.

Ada sebuah pesan masuk dari Yahoo Messenger rara.

Zaki -> Pulang jam berapa?
Rara -> Sore
Zaki -> Jam berapa?
Rara -> Jam 3/4an
Zaki -> Aku jemput ya

Mata rara membulat sembari memukul kepalanya pelan lalu berdecak pelan.

Rara -> Aku mau ke toko buku sama temen pulangnya, next time ya.

Zaki -> oh ya sudah gak apa.
Zaki -> Btw minggu depan ada reuni angkatan kita di sekolah, dateng kan?

Lagi-lagi rara tercengang, bingung sekaligus galau.

Rara -> Oh, liat nanti deh. Soalnya aku juga baru tau kalo ada reuni.

Zaki -> aku baru dapat kabar kemarin.
Zaki -> datang ya, sekalian ajak indira, cici juga

Rara -> nanti aku kasih tau mereka.
Rara -> aku off dulu ya, ada dosen
Zaki -> Bye ra

Rara buru buru me-logout yahoo messenger setidaknya untuk sedikit menjaga jarak dari zaki.

"Sudah selesai? Atau baru mau masuk?" Tanya cowok di sebelahnya

"Baru mau masuk" jawab rara

"Kenalin aku Rizal, jurusan SI" lelaki dengan tahi lalat itu memperkenalkan diri dengan mengulurkan tangannya.

"Aurora" rara ikut mengulurkan tangannya.

Mata rara menangkap kedatangan ecy yang kini menundukkan wajahnya yang pastinya sudah memerah.

"Ci, duduk sini aja" panggil rara ketika ecy ingin duduk di kursi depan

"Sudah?" Tanya rara pada rizal yang kini melepas flashdisk-nya.

"Iya sudah" jawab lelaki itu dengan senyum melengkung di sudut bibirnya.

"Thanks ya" lanjutnya kemudian berjalan meninggalkan kelas.

Ecy dengan cepat berpindah duduk, disebelah rara "wanginya" cicit ecy menyesapi sisa parfum yang tertinggal dari lelaki itu.

"Astaga...gak gitu juga kali" rara terkekeh sembari menggelengkan kepala melihat ecy yang sudah seperti orang kasmaran, tapi memang lagi kasmaran sih sebenernya.

"Ngapain dia?" Tanya ecy penasaran

"Ambil data di komputer ini, katanya dia save disini kemarin"

"Oh, manis banget ya" ecy tersenyum dengan ekspresi gemas.

"Namanya rizal"

"Kok lo tau?" Tanya ecy lagi

"Tadi dia bilang ke gue"

Ecy hanya bergumam dengan anggukan kepala kecil, lalu mengeluarkan 3 buah cokelat dari dalam tasnya.

"Nih" ecy memberikan ketiganya pada rara.

Rara spontan meraba dahi ecy, memastikan perempuan itu memang sedang benar- benar sadar.

"Apa sih" ecy menjauhkan tangan rara dari dahinya.

"Ini gue lagi mimpi atau lo yang lagi gak sadar diri, kasih gue cokelat sebanyak ini" rara masih dengan wajah bingung.

"Ambil aja, gak usah protes kenapa" cicit ecy

HANYA INGIN KAU TAHUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang