Tawa rara pecah ketika sedang asik duduk bersama ecy di halaman rumah faiz, karena memang hari ini jam kuliah hanya sampai jam 12 siang.
"Kenapa lo? Kesambet?" Tanya ecy berkerut dahi dengan mata menyipit di balik kaca matanya.
"Nih baca" rara memberikan ponselnya pada ecy, lebih tepatnya menunjukkan sms dari leo.
"Aku suka sama kamu ra, mau gak jadi pacar-ku?"
Spontan ecy juga ikut terbahak membacanya.
"Sumpah, gak banget deh... Masa' nembak lewat sms" ejek ecy
Rara masih tertawa geli membaca sms yang di kirimkan leo, benar-benar membuatnya tidak tahan untuk tidak tertawa. Sms leo siang ini membuat rara seperti menonton lawak.
"Sini gue bales" ecy geram ingin membalas sms tersebut
"No, biar gue" rara tidak ingin memberikan ponselnya.
Rara bergumam pelan sembari berpikir, kata-kata apa yang bagus untuk di pakai menolak leo agar tidak begitu kasar.
"Bilang gue udah punya pacar" suruh ecy
"Jangan lah, terlalu blak blakan" rara menutupi kebenaran bahwa leo tau kartu AS nya.
Akhirnya rara mengetikkan sms balasan.
"Maaf kak, tapi untuk saat ini aku masih belum ingin memiliki pacar"
Rara ragu untuk mengirimkannya, tapi ecy menarik ponsel rara karena gemas melihat rara yang terlalu banyak berpikir, dan dalam hitungan detik sms itupun di kirimkan ecy.
"Masuk akal gak sih jawaban gue?"
"Masuk masukin aja lah" jawab ecy cekikikan
"Sumpah, gue gak pernah ya di tembak cowok lewat sms model gini" gerutu rara masih dengan tawa di wajahnya
"Dulu adit pas nembak lo gimana? Ngomong langsung atau nembak di tengah orang rame dengan lagu?" Tanya ecy ingin tau sembari memegang ponsel di tangannya.
Rara tersenyum lebar ketika mendengar pertanyaan ecy, membuatnya mengingat adit yang betapa bego' nya ketika mengakui perasaannya pada rara.
"Lucu sih sebenernya ci, sebab adit itu pas nembak gue gimana ya bilang nya. Dia itu susah ngomongnya kayak orang bodoh dan itu juga bukan nembak, lebih ke kayak orang maksa sih menurut gue hahahaha" tawa rara pecah
"Maksa gimana maksud lo?" Ecy tambah penasaran
"Masa dia bilang gue suka sama lo ra, jadi sekarang lo itu pacar gue" ucap rara menirukan gaya adit yang kaku.
"Wkwkwk.... Kok lucu banget sih, gak nyangka cowok seromantis adit sebegitu susahnya nembak cewek" cicit ecy
"Romantis apaan? Dia romantis itu juga baru pas pacaran sama gue, dulu jaman sekolah kita itu ribut terus, adit tuh jutek, dingin, ngomongnya ketus kayak orang mau marah terus nada bicaranya" jelas rara
"Masa'? Tapi kok gak keliatan ya, tapi beneran pas dia berantem sama gery waktu itu buat gue juga sedikit kaget sama sikapnya yang begitu. Tanduknya keluar" celoteh ecy lagi
"Ya begitu lah adit, orangnya susah di tebak. Gue juga kadang masih suka bingung sama sikapnya" ucap rara dengan senyum samar.
"Kenapa lo? Asik banget" tanya budi menghampiri mereka yang sedang asik membahas tentang adit.
"Ini sih rara di tembak sama ketua BEM kita, tapi lucunya lewat SMS" jawab ecy
"Alah, nyalinya sebesar buah cermin ternyata" ejek budi
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA INGIN KAU TAHU
Fiksi RemajaIni kisah kelanjutan Aurora Kinandra dan Aditya Chandra Bagaskara (Satu Nama Sebuah Cerita). Disini di ceritakan kehidupan Rara dan Adit ketika mereka berada di masa kuliah dan harus menjalani LDR selama Adit berkuliah di kota lain. Tidak ada hubun...