Rara menatap nanar keluar jendela bus, di sepanjang jalan yang dia lalui pikirannya hanya ada adit. Sedang apa adit? Apa adit sudah pulang ke rumah? Apa adit sakit? Adit sudah makan atau belum? Pertanyaan pertanyaan konyol tetapi mampu membuat nya cemas.
"Argh.... Stop mas" teriak rara ketika menyadari kampusnya sudah lewat karena sibuk dengan lamunannya.
Rarapun bergegas turun, lumayan jika harus jalan kaki menuju kampusnya dan jika harus kembali naik bus tentunya dia harus melalui jembatan penyebrangan, terlalu lama, akhirnya rara memutuskan untuk berjalan kaki.
"Naik" suruh faiz membuka kaca helmnya yang sudah berada di samping rara.
"Lo ngikutin gue?" Tanya rara heran kenapa faiz tiba tiba ada disitu
"Gak usah geer, gue dari sana gak sengaja liat lo turun dari bus" jelas faiz menunjuk deretan toko
"Ooh"
"Naik"
Rarapun bergegas naik ke atas motor faiz, faiz melajukan motornya melawan arah.
"Lo ribut sama adit?" Tanya faiz ketika sudah berada di parkiran motor
"Kenapa? Adit curhat sama lo?" Rara mencurigai faiz
Faiz terkekeh "lo kira gue sama adit Seakrab itu? Gue baru kenal adit, sama kayak gue kenal lo" ucap faiz kini berjalan memasuki kampus bersama rara
"I-iya juga sih, tapi beneran lo bukan mata mata adit kan?"
Faiz kembali tertawa renyah "mata-mata? Apa untungnya buat gue jadi mata mata adit?" Tanya faiz
"Ya mana tau gue"
"Jadi beneran ribut?" Faiz kembali bertanya
"Putus" jawab rara singkat, lalu buru buru masuk ke dalam kelas
"Sudah sehat lo neng" tanya aris
"Hmm.." rara bergumam pelan
"Maaf ya gak besuk, kemarin ada kerjaan" tambah aris dengan senyum genit
"Gpp"
Rara membuka friendsternya, tidak ada pesan atau pun kiriman dari adit. Hanya ada beberapa pesan dari teman friendster rara. Rara membuka profile friendster milik adit, tidak ada yang berubah sedikit pun. Semua isi friendster milik adit masih tentang rara.
"Apa adit menerima keputusan rara untuk menyudahi hubungan mereka? Sehingga tidak ada pesan atau apapun yang di kirim kan adit, atau adit membalas pesan yang dikirimkannya lewat sms? Atau mungkin adit mengirim chat lewat yahoo?"
"Maaf" rara menghapus adit dari pertemanan friendsternya, lalu mengubah status friendsternya yang awalnya "in a relationship" menjadi "single" rara tersenyum kecut. Tanpa rara sadari ecy sejak tadi memantau kegiatannya.
"Lo putus?" Tanya ecy dengan nada tinggi lebih seperti berteriak, Membuat beberapa anak di dalam kelas sudah mengalihkan pandangan mereka pada rara.
"Gak usah teriak juga" cicit rara
Suara anak di dalam kelas pun sudah terdengar gaduh, meledek rara dengan kata kata jomblo ni, daftar ya, dan lain lain. Membuat rara ingin menutup telinganya.
"Kenapa bisa putus?" Tanya ecy ingin tau
"Gpp, bosan LDR'an" jawab rara cengengesan
"Oh jadi kemarin sakit karena putus? Galau? Ngaku lo" ancam ecy
"Dih... siapa yang galau, dalam kamus gue gak ada kata kata galau apalagi karena cowok" gerutu rara sudah me log out kembali friendster miliknya, kemudian masuk ke yahoo messenger miliknya tapi sama tidak ada chat dari adit disana padahal adit juga sedang online saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA INGIN KAU TAHU
Fiksi RemajaIni kisah kelanjutan Aurora Kinandra dan Aditya Chandra Bagaskara (Satu Nama Sebuah Cerita). Disini di ceritakan kehidupan Rara dan Adit ketika mereka berada di masa kuliah dan harus menjalani LDR selama Adit berkuliah di kota lain. Tidak ada hubun...