17. BAM (Betapa Aku Mencintaimu)

22 3 0
                                    

"sayang nanti aku jemput nya agak telat ya" ucap adit dari seberang telepon

"Iya, gpp" jawab rara sembari meminum air mineral botol miliknya

"Kamu tunggu di kampus jangan kemana mana" suruh adit

"Siap komandan" jawab rara

Telepon pun terputus.

"Hai ra" sapa geri mendekati rara

Geri adalah senior rara di kampus, sama seperti leo.

"Hei kak, ruang berapa?" Tanya rara ketika geri sudah duduk di sebelah rara

"Udah mau pulang nih, gak ada kelas lagi" jawab geri

"Masih lanjut?" Tanya geri

"Iya masih"

"Bagi nomor hp kamu" geri mengulurkan ponsel miliknya

Rara berpikir sejenak sebelum akhirnya faiz menarik ponsel milik geri, kemudian menekan angka angka yang ada di ponsel milik geri.

"Thanks" ucap geri pada faiz

"Aku duluan ya" ucap geri tersenyum kemudian berjalan menuruni anak tangga.

Rara menatapi wajah faiz dengan kesal "siapa suruh kasih nomor gue ke dia?!" Ucap rara sembari mengerucutkan bibirnya tak terima dengan apa yang dilakukan faiz, sebab rara tidak pernah memberikan nomor ponsel ke sembarang orang. Nyatanya yang tau nomor ponsel rara hanya sahabat, keluarga dan teman dekat rara saja.

Faiz mengabaikan pertanyaan rara, kemudian berjalan masuk ke dalam kelas ketika yang mengisi kelas sebelum mereka sudah mulai meninggalkan kelas.

"Awas aja, kalo sampe si geri telepon atau sms gue!" Umpat rara ikut berjalan masuk ke dalam kelas.

Ting (pesan masuk)

CICI -> "Jam berapa balik?"

Rara menghela nafas lega ketika melihat nama cici yang mengirimkannya pesan, rara sudah cemas takut jika yang mengirimkan pesan itu geri.

Rara membalas cepat pesan cici.

RARA -> "Belum tau, adit pulang. Kenapa?"

Cici pasti mengerti maksud rara, sebab jika ada adit pasti pulang kampus adit mengajak rara jalan dulu entah itu makan, nonton yang penting berdua seperti kata adit.

CICI -> "Mau ngajak makan bakso deket SMP Negeri 52"

RARA -> "Nanti gue kabarin"

Cici memang sering mengajak rara makan bakso dekat SMP nya dulu, sebab rasanya emang enak dan tidak begitu jauh dari rumah rara. Tiap kali cici main ke rumah pasti cici ngajak rara makan disana.

***
"Belum pulang?" Tanya leo mendekati rara yang sedang berdiri di luar kampus bersama ecy, faiz, budi, agil, dan beberapa orang lainnya sambil bercerita ringan.

"Belum kak" jawab rara singkat

"Aku anter pulang yuk" leo menawarkan diri

Belum sempat rara menjawab, adit sudah berjalan mendekati mereka. Berjalan santai dengan gaya sok cool membuat beberapa perempuan yang berdiri di luar kampus mengalihkan pandangan mereka ke adit. Gak usah heran adit memang sering menjadi pusat perhatian perempuan manapun sebab wajah nya yang memang pantas di bilang tampan dengan hidung mancung, alis tebal, bulu mata panjang lebat dan rambut hitam yang tebal di tambah jika adit sudah menampakkan senyumnya.

"Udah lama nunggu?" Tanya adit ketika sudah berada di dekat rara

Reaksi leo langsung berubah diam hanya menampakkan senyum samar dari wajahnya.

HANYA INGIN KAU TAHUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang