Drett....drett....
Rara mengeluarkan ponselnya dari saku celana jeansnya. Nama ecy tertera di layar ponselnya saat ini.
"Napa neng ecy?" Sambut rara dengan tangan kanan yang memegang sebuah novel
"Lagi dimana?" Tanya ecy
"Di toko buku sama cici, kenapa?"
"Oh, gpp nanya aja"
"Dih aneh, tumben banget nanyain gue"
"Kangen" jawab ecy dengan suara cekikikan
"Faiz gak ikut?" Tanya ecy lagi
"Gak lah, ngapain dia ikut"
"Kirain sama faiz juga"
"Gak, kenapa sih?"
"Ya gpp, kan faiz pacar lo. Siapa tau dia ikutan"
"Aneh"
"Ya sudah, bye" ecy memutus teleponnya
Cici sedari tadi berdiri di samping rara, seolah ikut menguping pembicaraan mereka.
"Ecy?" Tanya cici sembari membaca sinopsis sebuah novel
"Iya"
Cici hanya bergumam.
"Sampe kapan lo mau sandiwara pacar bohongan-nya?"
"Secepatnya deh ci, lagian adit juga sudah punya pacar kan. Jadi gak bakal lagi lah dia datengin gue"
"Yakin itu pacarnya adit? Secara lo kan suka salah tuduh terus dari dulu sama adit" Tanya cici lagi
"Iya ci, yakin kali ini pacar adit beneran. Gak mungkin adik adit atau sepupunya, jelas-jelas sepupu adit itu yang cewek seumuran cuma mei, selain itu yang seumuran cowok dan ada juga cewek masih bocah" jawab rara yang mengingat adit pernah memberitahukan rara lewat foto-foto yang ada di ponsel dan album di rumahnya.
"Oh gitu, terus mau cari pacar baru?"
"Ih nanya terus deh" rara mendelik kesal
Cici terkekeh pelan "kan nanya ra, siapa tau lo udah ada cadangan"
"Lo kira ban serve pake bilang cadangan" gerutu rara
"Dulu juga kan abis putus sama zaki, langsung dapet adit" cici mengingatkan
"Kan beda ci, kemarin ada sih kakak senior di kampus yang nembak gue cuma gue tolak"
"Kenapa? Jelek ya?"
"Lumayan sih, cuma lagi males aja ci mau pacaran lagi. Mau kayak lo aja deh" jawab rara cengengesan
"Lo lagi nyindir gue ceritanya" cici merasa tersindir
"Ya gak, setidaknya gak buat patah hati kan"
"Emang siapa yang lo sukai?" Tanya cici menyelidik
"Gak ada" rara menggelengkan kepalanya
"Lah katanya mau kayak gue? Berarti suka sama seseorang diem-diem gitu"
"Ya bukan gitu juga maksud gue, maksud gue kayak lo yang jomblo gitu"
Cici tersenyum malu "kirain lo suka sama seseorang diem-diem juga" cici tersipu malu
"Gue punya banyak temen cowok ci, bisa gak berhenti suka sama gilang? Gue jodohin sama temen gue mau?" Tawar rara karena risih melihat cici yang selalu menyukai gilang sejak jaman purbakala.
"Sebenernya ada sih yang gue suka selain gilang ra, sejak SMP malah" cici mengakui sesuatu hal yang selama ini rara tidak pernah ketahui.
"Siapa ci?" Tanya rara cepat karena penasaran
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA INGIN KAU TAHU
Fiksi RemajaIni kisah kelanjutan Aurora Kinandra dan Aditya Chandra Bagaskara (Satu Nama Sebuah Cerita). Disini di ceritakan kehidupan Rara dan Adit ketika mereka berada di masa kuliah dan harus menjalani LDR selama Adit berkuliah di kota lain. Tidak ada hubun...